Terlalu keras mendengkur, pria Paris tewas 'dibunuh' dua temannya
Merdeka.com - Ditemukan tanpa busana di luar apartemen, pria Prancis tewas 'dibunuh' dua temannya yang mabuk. Mereka menganggap pria tersebut berisik karena mendengkur sangat keras.
Cerita bermula ketika pria tersebut mabuk dan tertidur pulas. Kedua temannya yang ada di apartemen itu iseng menggambar wajah pria tersebut untuk menjadi bahan lelucon ketika dia bangun.
Namun, korban yang memang tidak mengenakan busana kala itu mendengkur terlalu keras, seperti dilaporkan laman metro.co.uk, Kamis (8/12). Merasa terganggu, kedua temannya iseng dan memboyongnya keluar dari apartemen, sehingga dia tidur di luar.
-
Apa yang terjadi pada mayat pria tersebut? Sebuah penemuan yang sangat langka telah terjadi di Bulgaria, di mana seorang pria ditemukan dalam kondisi yang disebut sebagai 'tahap mumifikasi lengkap' hanya 16 hari setelah terakhir kali terlihat hidup.
-
Dimana mayat pria itu ditemukan? Kisah dimulai ketika mayat pria tersebut ditemukan di samping jalur kereta api di Sofia pada tanggal 3 September.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Mengapa mayat pria ini menjadi mumi secara cepat? Hal yang membingungkan para peneliti adalah bahwa mumifikasi alami adalah proses yang memerlukan waktu dan biasanya memakan waktu beberapa minggu hingga 6-12 bulan.
-
Apa yang terjadi pada pria di kremasi itu? Seorang pria berusia 25 tahun di Rajasthan, India, yang dinyatakan meninggal dunia oleh dokter di rumah sakit. Namun secara mengejutkan keluarga dari pria itu menemukannya masih bernapas di tempat kremasi.
-
Bagaimana mayat pria tersebut menjadi mumi? Pemeriksaan internal tubuh menunjukkan bahwa organ-organ dalam di rongga tengkorak, rongga dada, dan perut telah membusuk menjadi massa kering berwarna hitam kecoklatan.
Tubuh korban ditemukan esok harinya dalam keadaan bugil dengan temperatur udara 3 derajat celcius. Insiden ini terjadi Minggu pagi lalu, waktu setempat.
Kedua teman korban, masing-masing berusia 28 dan 35 tahun mengatakan mereka melepas baju korban dalam perjalanan kembali ke apartemen usai mabuk-mabukan. Mereka melakukan itu untuk melakukan tantangan berkendara telanjang.
"Korban yang mabuk berat, lebih dibandingkan dua lainnya, tertidur sangat lelap dan dalam keadaan tidak sadar itu, dia dikerjai kedua temannya," ujar sumber kejaksaan.
Kedua teman korban kini menghadapi tuduhan pembunuhan dan gagal menyelamatkan orang yang membutuhkan pertolongan.
(mdk/che)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban dan dua pelaku mutilasi di Sleman saling mengenal. Mereka berkenalan di media sosial dan tergabung dalam grup Facebook.
Baca SelengkapnyaWarga sempat berpapasan dengan pelaku usai keluar dari rumah korban
Baca SelengkapnyaMotif para pelaku adalah ingin mendapatkan keuntungan secara ekonomis dari korban.
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan itu dipicu lantaran para pelaku mengungkit permasalahan korban.
Baca SelengkapnyaAda Sejumlah Luka, Pria Tewas Membusuk dalam Kamar Kos di Depok Diduga Korban Pembunuhan
Baca SelengkapnyaSeorang pria berinisial I (23) tewas setelah dibacok sejumlah pria di Jalan Kartini 2, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang, Kamis (22/2) pukul 03.30 WIB.
Baca SelengkapnyaPegawai Imigrasi ditemukan meninggal dunia setelah terjatuh dari lantai 19 apartemen Parung Jaya.
Baca SelengkapnyaPolisi memeriksa sosok perempuan yang keluar dari kamar hotel di Kemayoran, Jakarta Pusat dalam kematian seorang pria berinisial EM (54).
Baca SelengkapnyaKorban diduga meninggal karena sakit sebab tidak ditemukan luka akibat kekerasan.
Baca SelengkapnyaDini hari sekira pukul 02.50 WIB, datang seorang perempuan masuk ke kamar korban
Baca SelengkapnyaSesosok mayat pria ditemukan dalam kondisi membusuk dalam kamar kos di Jalan Jambu, Kelurahan Pondok Cina, Kecamatan Beji, Depok, Kamis (8/2).
Baca SelengkapnyaSeorang pria tua tewas dalam rumahnya di Perumnas III, Kelurahan Arenjaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Kamis (7/9). Di perutnya tertancap sebilah pisau.
Baca Selengkapnya