Tolak sajikan teh buat Erdogan, juru masak ini ditangkap
Merdeka.com - Seorang juru masak sekaligus pemilik sebuah kafe di Istanbul, Turki, ditangkap aparat setelah dia mengatakan menolak menyajikan teh buat Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Menurut pengacaranya, Senol Buran, nama juru masak di kafe koran Cumhuriyet itu, ditahan polisi tiga hari lalu, seperti dilansir BBC, Selasa (27/12). Pengacaranya mengatakan Buran menyangkal dirinya telah melakukan penghinaan terhadap presiden.
Chumhuriyet dikenal sebagai koran yang anti-pemerintah Erdogan dan jadi target aparat. Sepuluh penulis dan redaktur koran itu ditangkap bulan lalu.
-
Apa yang dilakukan pemilik restoran? 'Kami hanya menerima manusia dan hewan. Meskipun hanya kucing dan anjing sekalipun,' ujar pemilik toko.
-
Bagaimana pemilik restoran bereaksi? Mengetahui videonya ramai disorot, pemilik restoran yang bernama Railway Tuan Cafe tersebut kembali bereaksi.
-
Kenapa pemilik restoran itu usir turis Israel? Pemilik toko meluapkan amarahnya karena merasa benci dengan kejahatan Israel terhadap Palestina.
-
Siapa sopir bus yang mengajak penumpang makan? Sopir bus yang diketahui bernama Satir ini mengungkapkan terimakasih atas doa yang dipanjatkan untuk dirinya.
-
Siapa yang sedang memasak? Maudy Ayunda, yang sedang memasak.
-
Kenapa pemilik restoran Thailand melapor ke polisi? Pemilik restoran tersebut merasa terganggu karena Alexander sering melewati jalanan restoran tanpa menjadi pelanggan, sehingga mereka meminta Alexander untuk menggunakan jalanan umum. Konfrontasi antara pemilik restoran dan Alexander berujung pada perdebatan sengit. Setelah perdebatan itu, pemilik restoran menyadari bahwa peringkat bisnisnya di Google menurun drastis dari 4,8/5 menjadi 3,1/5 karena adanya ulasan bintang 1 yang diduga palsu. Mereka curiga bahwa Alexander adalah dalang di balik kampanye pencemaran nama baik online tersebut, sehingga melaporkannya.
Buran ketika itu sedang dalam perjalanan menuju kafe tempat dia bekerja pada 24 Desember ketika melihat jalanan ditutup oleh aparat sebagai langkah pengamanan karena akan ada pidato yang disampaikan Erdogan di kawasan itu. Akibat penutupan itu jalanan menjadi macet.
Kepada polisi Buran lalu mengatakan dengan kesal: "Saya tidak akan menyajikan teh buat orang itu (Erdogan)."
Menurut undang-undang Turki, penghinaan terhadap presiden bisa dipenjara hingga empat tahun.
Sejumlah kalangan mengkritik Erdogan yang kian keras menindak warga yang mengungkapkan kebebasan berpendapat sejak kudeta gagal Juli lalu.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin sesaat sebelum kabur ke Sorong
Baca SelengkapnyaPeristiwa yang menjadi sorotan itu terjadi pada Minggu (21/7) saat car free day sekaligus parade kebaya nasional di sekitar Lapangan Merdeka Medan.
Baca SelengkapnyaUsai Airlangga Hartarto memasuki kendaraannya, mobil rombongan belakang mendesak kerumunan hingga sebagian wartawan terdorong.
Baca SelengkapnyaAnggota polisi di Jakarta membentak dan memaki seorang pemotor saat hendak mengantarkan barang dagangannya.
Baca SelengkapnyaAnak di Tasikmalaya Ancam Bacok Leher Ibu Pakai Kapak, Ini Penyebabnya
Baca SelengkapnyaDia lantas dicurigai salah satu komandan sebagai sosok polisi yang bertugas sebagai intelijen.
Baca SelengkapnyaVideo seorang Polisi Wanita (Polwan) viral setelah menegur warga yang sedang makan. Netizen menganggap polwan itu terlalu arogan.
Baca SelengkapnyaAmin langsung mengejar Julianto dan merekam petugas Dishub tersebut yang menempelkan surat larangan parkir usai tidak diberikan martabak.
Baca SelengkapnyaGara-gara pakai baju mirip, wanita ini malah diminta bantu kerja.
Baca Selengkapnya