Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Uni Eropa Sepakati Sanksi untuk Militer Myanmar Terkait Kudeta 1 Februari

Uni Eropa Sepakati Sanksi untuk Militer Myanmar Terkait Kudeta 1 Februari Kendaraan Militer Myanmar Ditempel Poster Kecaman Kudeta. ©2021 AFP/Sai Aung Main

Merdeka.com - Para menteri luar negeri Uni Eropa sepakat menjatuhkan saksi untuk militer Myanmar terkait kudeta 1 Februari dan menunda berbagai bantuan pembangunan.

Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell menyampaikan pada Senin, Uni Eropa tak akan menghentikan hubungan perdagangan dengan Myanmar karena bisa berdampak besar terhadap masyarakat umum.

“Kami mengambil kesepakatan politik untuk menerapkan saksi terhadap militer yang bertanggung jawab atas kudeta dan kepentingan ekonomi mereka,” jelas Borrell, dikutip dari Al Jazeera, Selasa (23/2).

“Semua bantuan keuangan langsung dari sistem pembangunan kami kepada program reformasi pemerintah ditahan,” lanjutnya.

Pada 1 Februari, militer Myanmar menangkap pemimpin sipil Aung San Suu Kyi dalam sebuah kudeta yang menuai kecaman internasional. Sejak saat itu, unjuk rasa massal menentang kudeta berlangsung di negara tersebut sampai saat ini.

Inggris, Kanada, Selandia Baru, dan AS telah mengumumkan sanksi terhadap para pemimpin militer Myanmar, termasuk Jenderal Senior Min Aung Hlaing.

Namun sampai saat ini militer Myanmar yang dikenal sebagai Tatmadaw, menolak seruan untuk mengembalikan pemerintahan sipil, mengatakan akan menggelar pemilu baru dan menyerahkan kekuasaan kepada pemenang pemilu.

(mdk/pan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global

Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya
Rektor Universitas Pancasila Mangkir Hari Ini, Pemeriksaan Dijadwalkan Ulang 29 Februari

Rektor Universitas Pancasila Mangkir Hari Ini, Pemeriksaan Dijadwalkan Ulang 29 Februari

ETH meminta penundaan pemeriksaan hingga Kamis, 29 Februari

Baca Selengkapnya
Tangguh, Kekuatan Militer Indonesia Kalahkan Israel dan Jerman

Tangguh, Kekuatan Militer Indonesia Kalahkan Israel dan Jerman

Amerika Serikat Masih menjadi negara digdaya dengan kekuatan militer di peringkat pertama.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bantah Sindiran Anies, Airlangga Tegaskan Indonesia Dianggap Leader Negara di Selatan

Bantah Sindiran Anies, Airlangga Tegaskan Indonesia Dianggap Leader Negara di Selatan

Presiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.

Baca Selengkapnya
Ketum Muhammadiyah Minta Capres-Cawapres dan Pendukung Harus Siap Kalah

Ketum Muhammadiyah Minta Capres-Cawapres dan Pendukung Harus Siap Kalah

Haedar mengatakan menjadi pemimpin negara bukan suatu hal yang ringan karena harus mengurusi sangat banyak hal.

Baca Selengkapnya
Sampai Bikin China-Eropa Khawatir, Begini Suksesnya Hilirisasi Indonesia yang Diungkapkan Eks Mendag Lutfi

Sampai Bikin China-Eropa Khawatir, Begini Suksesnya Hilirisasi Indonesia yang Diungkapkan Eks Mendag Lutfi

Berkembangnya hilirisasi Indonesia bikin China-Eropa ketar-ketir.

Baca Selengkapnya
Ringkus Sindikat Narkoba Fredy Pratama, Polisi Usut Kaitan dengan Murtala Ilyas

Ringkus Sindikat Narkoba Fredy Pratama, Polisi Usut Kaitan dengan Murtala Ilyas

Ada empat tersangka ditangkap di Jawa Tengah yang membawa barang bukti 51 kilogram sabu dengan modus kamuflase menjadi teh China.

Baca Selengkapnya
9 Agustus Peringati Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia, Ini Sejarahnya

9 Agustus Peringati Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia, Ini Sejarahnya

Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan kebutuhan masyarakat adat di dunia.

Baca Selengkapnya
Mengenang Momen Kedatangan Pasukan Agresi Militer Belanda II di Jatim, Situasi Mencekam Warga Terpaksa Mengungsi

Mengenang Momen Kedatangan Pasukan Agresi Militer Belanda II di Jatim, Situasi Mencekam Warga Terpaksa Mengungsi

Kedatangan mereka yang tiba-tiba membuat gempar masyarakat pesisir Tuban

Baca Selengkapnya