Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Unjuk rasa di Nikaragua berujung ricuh, empat pendemo dan satu polisi tewas

Unjuk rasa di Nikaragua berujung ricuh, empat pendemo dan satu polisi tewas unjuk rasa Nicaragua. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Korban jiwa berjatuhan dalam unjuk rasa yang terjadi di Nikaragua. Sebanyak empat demonstran dan satu petugas kepolisian tewas.

Aksi demonstrasi ini dipicu oleh Undang-undang yang baru dikeluarkan pemerintah. Dalam undang-undang tersebut, pemerintah mengatur agar kontribusi pajak dari penduduk ditingkatkan dan pendapatan pensiun di sistem jaminan sosial dipotong.

Dilansir dari Huffington Post, Sabtu (21/4), awalnya demonstrasi yang sudah berlangsung beberapa hari ini berjalan damai. Para pengunjuk rasa mengangkat spanduk dan plakat sambil menyanyikan lagu, "Panjang umur untuk Nikaragua yang bebas".

Namun di beberapa daerah, tiba-tiba pasukan pro-pemerintah bentrok dengan pengunjuk rasa. Untuk meredam keributan tersebut, polisi anti huru-hara melepaskan gas air mata dan menembakkan peluru karet.

Kondisi di beberapa tempat unjuk rasa menjadi kacau hingga Kamis lalu. Korban pertama dari aksi unjuk rasa jatuh saat situasi memanas. Seorang perwira polisi dan pengunjuk rasa ditembak orang dikenal.

Kemudian pada Jumat lalu, dua mahasiswa yang ikut aksi unjuk rasa juga turut meregang nyawa dan puluhan orang dilaporkan terluka sehingga harus menerima perawatan.

"Hingga saat ini ada 48 orang dirawat karena mengalami berbagai macam cidera," kata juru bicara Palang Merah Nikaragua, Guido.

Sementara itu, saksi mata menyebutkan bukan saja menyebabkan jatuhnya korban tewas, demonstrasi ini juga membuat gedung-gedung di sekitar lokasi unjuk rasa hancur.

"Sedikitnya lima gedung terbakar selama aksi unjuk rasa ini. Aksi unjuk rasa sudah menyebar ke setidaknya 10 kota," ungkap seorang saksi mata.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP