Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Vietnam Kutuk Perdagangan Manusia Setelah 39 Warganya Tewas dalam Kontainer

Vietnam Kutuk Perdagangan Manusia Setelah 39 Warganya Tewas dalam Kontainer temuan 39 mayat di dalam truk kontainer di inggris. ©UK Pool

Merdeka.com - Pemerintah Vietnam mengutuk keras perdagangan manusia, setelah kepolisian Inggris mengonfirmasi 39 orang yang ditemukan meninggal dalam truk kontainer pekan lalu adalah warga Vietnam. Sebagian besar korban diperkirakan berasal dari Vietnam Tengah, dimana mudah ditemukan perantara yang membantu mengatur perjalanan ke Eropa, seringnya melalui Rusia, untuk migran yang ingin bekerja di luar negeri.

Risiko tinggi dari perjalanan ke luar negeri tersebut terungkap setelah delapan perempuan dan 31 pria ditemukan tewas dalam sebuah kontainer berpendingin di Essex, sebelah timur London, pada 23 Oktober. Dua orang ditangkap di pusat Provinsi Ha Tinh atas tuduhan perdagangan manusia pada Jumat (1/11), sementara polisi Inggris memburu lebih banyak tersangka.

"Mengutuk keras perdagangan manusia dan menetapkannya sebagai kejahatan serius," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Vietnam, Le Thi Thu Hang, dilansir dari Channel News Asia, Sabtu (2/11).

Dia menyebut insiden tersebut sebagai tragedi kemanusiaan serius, menyerukan kerja sama negara-negara untuk mengatasi ancaman perdagangan manusia.

"Vietnam menyerukan kepada negara-negara di kawasan dan seluruh dunia untuk meningkatkan kerja sama dalam melawan perdagangan manusia dalam rangka mencegah terulangnya tragedi yang sama," jelasnya.

Pihak berwenang saat ini tengah berupaya mengidentifikasi para korban setelah sampel DNA dikumpulkan dari para keluarga korban di Provinsi Ha Tinh dan Provinsi Nghe An, Vietnam Tengah.

"Saya menduga putra saya berada di antara 39 korban," kata Nguyen Dinh Gia kepada AFP, Sabtu. Nguyen Dinh Gia menunggu dengan cemas kabar tentang anaknya Nguyen Dinh Luong.

Kasus ini mengejutkan Inggris dan membuat keluarga di desa-desa terpencil Vietnam berduka. Jaringan perdagangan transnasional yang membantu menyelundupkan migran ke Inggris juga disorot. Sopir kontainer asal Irlandia Utara berusia 25 tahun didakwa melakukan pembunuhan, pencucian uang, dan konspirasi untuk membantu imigrasi ilegal.

Di Dublin, warga Irlandia Utara lainnya muncul di Pengadilan Tinggi Irlandia untuk dimulainya proses ekstradisi untuk dibawa ke Inggris sehubungan dengan insiden tersebut. Polisi Inggris juga tengah memburu Ronan dan Christopher Hughes, dua saudara lelaki dalam bisnis pengangkutan dari Irlandia Utara. Tiga orang lainnya telah ditangkap dan dibebaskan dengan jaminan polisi.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pengungsi Rohingya Kembali Mendarat di Aceh, Enam Meninggal Dunia
Pengungsi Rohingya Kembali Mendarat di Aceh, Enam Meninggal Dunia

Pengungsi Rohingya kembali masuk ke daratan Aceh, tepatnya di Gampong Meunasah Asan, Kecamatan Madat, Aceh Timur, Kamis (31/10).

Baca Selengkapnya
Fakta Baru Kasus TPPO Jual Beli Ginjal: Korban Direkrut Lewat FB hingga Imigrasi Terlibat
Fakta Baru Kasus TPPO Jual Beli Ginjal: Korban Direkrut Lewat FB hingga Imigrasi Terlibat

Fakta Baru Kasus TPPO Jual Beli Ginjal, korban direkrut lewat Facebook

Baca Selengkapnya
Penemuan Mayat Bongkar Penyelundupan Pengungsi Rohingya di Aceh Selatan, Dipalak Biaya Perjalanan Puluhan Juta
Penemuan Mayat Bongkar Penyelundupan Pengungsi Rohingya di Aceh Selatan, Dipalak Biaya Perjalanan Puluhan Juta

Para imigran Rohingya itu diduga tiba di Perairan Aceh Selatan pada Rabu, 16 Oktober, setelah dilansir dari laut Andaman.

Baca Selengkapnya
Mahfud: Pengungsi Rohingya Ditampung Sementara, Karena Itu Menjadi Beban
Mahfud: Pengungsi Rohingya Ditampung Sementara, Karena Itu Menjadi Beban

Permasalahan etnis Rohingnya memilki persoalan dari perdagangan manusia hingga diplomasi.

Baca Selengkapnya
Polisi Jerat 834 Tersangka Kasus Perdagangan Orang, 2.154 Korban Diselamatkan
Polisi Jerat 834 Tersangka Kasus Perdagangan Orang, 2.154 Korban Diselamatkan

Kasus itu dibongkar polisi selama periode 5 Juni-20 Juli 2023.

Baca Selengkapnya
Bea Cukai Musnahkan 5 Kontainer Kacang Tanah Impor
Bea Cukai Musnahkan 5 Kontainer Kacang Tanah Impor

Pemusnahan dilakukan di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur

Baca Selengkapnya
Penjualan Ginjal ke Kamboja Digagalkan Imigrasi Ponorogo, 5 Orang Ditangkap
Penjualan Ginjal ke Kamboja Digagalkan Imigrasi Ponorogo, 5 Orang Ditangkap

Lima orang ditangkap Imigrasi Ponorogo,. Dua di antaranya bermaksud jual ginjal ke Kamboja.

Baca Selengkapnya
Peti Kemas Berisi Mayat Wanita Dikirim dari Surabaya, Lima Saksi Diperiksa Polisi
Peti Kemas Berisi Mayat Wanita Dikirim dari Surabaya, Lima Saksi Diperiksa Polisi

Berdasarkan manifest, peti kemas tersebut sebelumnya berasal dari Surabaya

Baca Selengkapnya
Kisah Ironi Yati Fatima, Pekerja Migran di Malaysia Tewas saat Hamil 9 Bulan
Kisah Ironi Yati Fatima, Pekerja Migran di Malaysia Tewas saat Hamil 9 Bulan

Jasadnya dijemput langsung oleh Kepala BP2MI, Benny Rhamdani di terminal kargo Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin (18/9).

Baca Selengkapnya
Bukti Sadis Zionisme, Israel Pulangkan Puluhan Warga Gaza dalam Kondisi Membusuk
Bukti Sadis Zionisme, Israel Pulangkan Puluhan Warga Gaza dalam Kondisi Membusuk

Kementerian Kesehatan Palestina menyebut Israel telah memulangkan hampir 90 warga Palestina yang tewas akibat agresi militer mereka di Galur Gaza.

Baca Selengkapnya
Tiga Mayat Pengungsi Rohingya Korban Kapal Terbalik Ditemukan di Laut Aceh Jaya
Tiga Mayat Pengungsi Rohingya Korban Kapal Terbalik Ditemukan di Laut Aceh Jaya

Tim SAR gabungan mengevakuasi tiga mayat yang telah teridentifikasi sebagai pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya
Sisa Kemegahan Pabrik Kulit Wonocolo Surabaya, Sumber Cuan Kolonial Belanda yang Dirobohkan karena Terkenal Angker
Sisa Kemegahan Pabrik Kulit Wonocolo Surabaya, Sumber Cuan Kolonial Belanda yang Dirobohkan karena Terkenal Angker

Dulu pabrik ini melakukan produksi secara tradisional maupun menggunakan mesin modern

Baca Selengkapnya