Virus Corona Bikin Semua Merana
Merdeka.com - Virus corona mulai menyebar ke sejumlah negara. Virus ini bukan hanya berdampak pada kesehatan seseorang, melainkan juga pada kondisi kestabilan negara. Hingga saat ini, sudah 81.322 korban terinfeksi virus corona di sejumlah negara, Kamis (27/02).
Negara dengan korban terinfeksi corona terbanyak berada di China, yakni 78.064, dan di Korea Selatan sebanyak 1.261 korban. Sejumlah negara merasakan dampak akibat virus corona.
Warga Iran Dilarang Masuk Irak
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Siapa yang terkena dampak penyakit? Lebih dari 95 siswi di SMU St. Theresa's Eregi Girls Ibu Kota Nairobi, Kenya menderita penyakit misterius sehingga sekolah terpaksa ditutup sementara.
Kementerian Kesehatan Irak melarang masuk bagi wisatawan dari Tiongkok dan Iran tanpa ada batasan waktu. Selain dua negara itu, pemerintah Irak juga melarang wisatawan dari Thailand, Korea Selatan, Jepang, Italia dan Singapura, Selasa (25/2).
Larangan itu mengecualikan warga negara Irak, diplomat dan delegasi resmi, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan. Pemerintah Irak menyarankan agar warga Irak tidak melakukan perjalanan ke negara-negara itu.
Seperti diketahui, sebanyak 16 orang dilaporkan meninggal dunia akibat virus ini di Iran. Wakil Menteri Kesehatan Iran juga dilaporkan terinfeksi virus corona.
Arab Saudi Hentikan Sementara Umrah
Dampak virus corona membuat Arab Saudi waspada. Arab Saudi menghentikan sementara penerimaan jemaah umrah dari sejumlah negara. Hal itu sebagai langkah antisipasi terkait maraknya penyebaran virus corona atau Covid-19 di seluruh dunia.
Berikut negara yang dicegah memasuki Saudi untuk sementara waktu: China, Iran, Italia, Korea Selatan, Jepang, Thailand, Malaysia, Indonesia, Pakistan, Afghanistan, Irak, Filipina, Singapura, India, Lebanon, Suriah, Yaman, Azerbaijan, Kazakhstan, Uzbekistan, Somalia, dan Vietnam.
Seperti dilaporkan, Kamis (27/2) kemlu menyatakan bahwa otoritas kesehatan Saudi mengikuti perkembangan terkait penyebaran virus korona yang kini juga telah menjangkiti negara tetangga di Timur Tengah, seperti Kuwait, Bahrain, dan Oman.
Untuk itu, Saudi merasa perlu mengambil tindakan pencegahan yang dampaknya memengaruhi perjalanan menuju dan keluar negara Teluk tersebut. Saudi berupaya memerangi penyebaran virus dengan menerapkan standar internasional serta mendukung komunitas internasional dalam mencegah penyebaran virus, terutama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Turis di Spanyol Dikarantina
Pejabat Spanyol mengkarantina 1.000 orang yang menginap di Hotel H10 Costa Adeje Palace di Pulau Tenerife. Karantina dilakukan setelah mengetahui seorang pria dinyatakan positif terkena virus corona, menurut media setempat.
Pria yang terinfeksi itu adalah seorang dokter yang berkunjung dari Lombary, Italia, pusat wabah virus corona terburuk di Eropa, menurut media setempat. Kemudian pria itu memberitahukan kondisi dirinya ke otoritas kesehatan. Dia mengalami gejala seperti flu. Dia sudah menginap di hotel itu selama seminggu bersama istrinya, lapor Diario de Avisos.
Akhirnya pria itu dibawa ke Rumah Sakit Nuestra Seora de la Candelaria, di Tenerife, tempat dia dinyatakan positif terkena virus.
Korea Utara Karantina 380 Warga Asing
Korea Utara disebut melakukan karantina terhadap 380 Warga Negara Asing (WNA) sebagai upaya mencegah penyebaran virus corona (Covid-19). Demikian dilaporkan kantor berita Korea Selatan, Yonhap, pada Senin (24/2).
"(Kami) telah mengkarantina sekitar 380 orang asing sejauh ini di seluruh negeri. Sembari mengintensifkan isolasi, kami melakukan pemantauan medis dan langkah-langkah pengujian kepada mereka yang kembali dari perjalanan ke luar negeri, mereka yang telah melakukan kontak dengan orang-orang tersebut dan mereka yang menunjukkan gejala abnormal," kata kantor berita Yonhap mengutip lembaga penyiaran milik pemerintah Korea Utara, Korean Central Broadcasting Station.
Dikutip dari DW Indonesia, Korea Utara sejauh ini tidak melaporkan adanya kasus infeksi Covid-19. Kemungkinan mereka termasuk diplomat asing yang ditempatkan di ibu kota Pyongyang dan "orang-orang yang terlibat dalam perdagangan luar negeri," tulis Yonhap.
Awal tahun ini, Korea Utara memberlakukan masa karantina selama 30 hari bagi siapa saja yang diyakini terinfeksi virus Covid-19. Negara itu juga menutup perbatasannya dengan China ketika wabah semakin parah.
Bisnis Hotel di Hong Kong Goyah
"Sejumlah hotel di Hong Kong sempat kritis akibat dampak virus corona. Jumlah wisatawan juga anjlok selama wabah virus corona. Federasi Pemilik Hotel Hong Kong, yang memiliki 86 anggota menjalankan sekitar 200 hotel dan mempekerjakan sekitar 80.000 pekerja.
Mereka menjelaskan semenjak virus corona menyebar di Hong Kong, jumlah pendatang anjlok. Bahkan jumlahnya jauh lebih buruk daripada yang dialami saat wabah Sars tahun 2003.
Dampak Virus Corona Bagi Pariwisata Indonesia
Dampak virus Corona berimbas pada sektor wisata di Indonesia. Apalagi Indonesia menjadi sasaran turis China berwisata. Sekretaris Kementerian Koordinator Perekonomian Susiwidjojo, atau yang akrab disapa Susi, menyatakan kalau Indonesia berpotensi kehilangan devisa sebesar USD 2,87 miliar atau sekitar Rp40 triliun (asumsi kurs Rp13.685) karena pergerakan manusia dari China terhenti.
"Wisman China spendingnya USD 1.385, dengan jumlah wisatawan 2,7 juta ke Indonesia dikalikan saja berarti Indonesia berpotensi kehilangan USD 2,87 miliar atau sekitar Rp40 triliun," tutur Susi di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (12/2).
Susi menambahkan, sektor pariwisata sudah jelas akan terkena guncangan lebih dulu. Namun pasti sektor di belakangnya, seperti transportasi dan akomodasi lambat laun turut terkena imbasnya.
Sekarang saja, menurut data yang dimiliki Susi, ada 2,1 juta kursi penumpang pesawat yang terpaksa dibatalkan karena mobilitas dari dan ke China disetop.
"Kalau bicara winter season, kan ini ada 2 season, nah Oktober sampai Maret itu terancam ada 2,1 juta seat yang tidak akan terisi (imbas virus corona), baik wisman China yang akan berbisnis maupun liburan," imbuh Susi.
Dampak Ekonomi Bagi China
Virus corona berdampak pada ekonomi China. Pada Senin (3/2), virus Corona telah membuat dana sebesar USD 445 miliar atau setara Rp6.112 triliun (asumsi Rp13.728 per USD) kabur dari pasar modal China. Hal ini terjadi saat pembukaan kembali perdagangan saham China usai libur Imlek.
Kemudian sejumlah barang impor China semakin menurun. "Misalnya banyak produk yang kita impor dari China akan berkurang, misalnya buah buahan, sehingga kemungkinan permintaan dari kita berkurang," kata Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad, Minggu (2/2/2020).
Pasar saham Shanghai juga sempat anjlok hampir 2,8 persen dan yuan semakin melemah, Kamis (23/1). Hal ini disebabkan karena pemerintah China menutup semua transportasi umum di Wuhan, kota yang menjadi pusat munculnya virus corona. Dua kota lagi juga ditutup sementara.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Singapura melonjak drastis. Indonesia mulai waspada.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaPeneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Budi Arie Setiadi menyebut, bahwa tidak ada negara di seluruh dunia yang tidak terkena serangan Ransomware.
Baca SelengkapnyaPenyakit ini sebelumnya disebut monkeypox dan hingga kini sudah ada 38.465 kasus di benua Afrika.
Baca SelengkapnyaWalaupun dilengkapi dengan teknologi keamanan canggih, tapi negara-negara ini masih bisa dibobol hacker.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan tiga penyebab kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca Selengkapnya