Wabah difteri merebak di pengungsian Rohingya
Merdeka.com - Wabah Difteri juga merebak di wilayah pengungsian etnis Rohingya di Cox's Bazar, Bangladesh. Kabarnya sampai saat ini penyakit itu sudah merenggut nyawa enam orang, dan menjangkiti 110 lainnya.
Dilansir dari laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Sabtu (9/12), penularan difteri di antara para pengungsi Rohingya disebabkan oleh sejumlah faktor. Antara lain tidak semua orang Rohingya sudah mendapat imunisasi difteri, ditambah tingkat kebersihan di kawasan pengungsian yang buruk.
Para pengungsi Rohingya sulit memperoleh air bersih dan tidak terdapat kakus memadai, serta pelayanan kesehatan yang minim. Jika tidak ditanggulangi, maka wabah penyakit kolera, campak, dan rubella bisa ikut menyusul.
-
Siapa saja yang bisa terkena difteri? Meskipun difteri tidak terlalu berbahaya, namun penyakit ini termasuk penyakit menular sehingga bisa menginfeksi siapa saja yang berada di sekitar penderita atau lingkungan yang sedang mengalami banyak kasus difteri.
-
Apa penyebab penyakit difteri? Difteri adalah penyakit menular yang terjadi karena bakteri C. diphtheriae. Racun yang dihasilkan bakteri ini yang menyebabkan orang menjadi sangat sakit.
-
Siapa yang rentan tertular difteri? Faktor-faktor yang meningkatkan risiko tertular difteri antara lain: Tidak mendapat vaksinasi difteri secara lengkap Tinggal di area padat penduduk atau yang buruk kebersihannya Bepergian ke daerah yang tingkat difterinya sedang tinggi Memiliki daya tahan tubuh lemah, misalnya karena menderita AIDS
-
Apa penyebab utama difteri? Penyebab difteri adalah infeksi bakteri Corynebacterium diphtheria, yang dapat menyebar dari orang ke orang. Bakteri ini menghasilkan racun yang merusak sel-sel di hidung dan tenggorokan, serta bisa menyebar ke organ lain, seperti jantung, ginjal, atau otak.
-
Apa itu difteri? Difteri adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Corynebacterium diphtheria yang menyerang hidung, tenggorokan, atau kulit.
-
Mengapa difteri berbahaya? Beberapa komplikasi yang berpotensi muncul meliputi:MiokarditisNeuritisPenyumbatan saluran napasGagal ginjalKelumpuhan Dalam beberapa kasus, difteri bisa berakibat fatal. Secara keseluruhan, 5–10% orang yang berkontraksi infeksi akan mati.
"Maka dari itu kita harus melindungi 700 ribu orang dewasa dengan vaksin kolera, dan memberikan imunisasi campak-rubella buat 350 ribu anak-anak," kata perwakilan WHO di Bangladesh, Navaratnasamy Paranietharan.
Menurut WHO, sampai saat ini mereka sudah mengirim seribu obat penangkal difteri ke Bangladesh, dan bakal digunakan bersama dengan antibiotik. Kini mereka bersama UNICEF dan Kementerian Kesehatan Bangladesh harus bahu membahu menekan penyebaran penyakit itu. Mereka harus bersama-sama membantu diagnosa pasien dan mengobati, mengkampanyekan pentingnya imunisasi, dan menjaga keamanan pasokan obat-obatan.
"Cara paling ampuh untuk mengatasi hal ini adalah melalui imunisasi. Kami menjamin obat-obatan dan fasilitas bagi mereka yang terpapar akan cukup," ujar Paranietharan. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Difteri adalah infeksi bakteri yang serius dan menular. Penting untuk mengenali cirinya karena penyakit ini tergolong berbahaya.
Baca SelengkapnyaDifteri pertama kali terdeteksi di Pamekasan pada tahun 2018 silam.
Baca SelengkapnyaDifteri adalah infeksi bakteri yang sangat menular yang terjadi karena varian Corynebacterium diphtheriae. Penyakit ini memengaruhi sistem pernapasan.
Baca SelengkapnyaCara mencegah penyakit difteri yang paling efektif dengan mendapatkan vaksinasi. Selain itu, menerapkan kebiasaan hidup bersih juga dapat mencegahnya.
Baca SelengkapnyaKurang lebih 500 warga yang mengungsi di sejumlah posko di Wulanggitang dan Sekolah Dasar Kemiri
Baca SelengkapnyaPenyakit Kulit Merajalela di Gaza, Warga Palestina Hidup dengan Air Kotor, Serangga dan Sampah
Baca SelengkapnyaViral Pengungsi Rohingya di Aceh 'Ngelunjak', Menko Muhadjir Ngaku Belum Terima Laporan
Baca SelengkapnyaPenyakit difteri kembali ditemukan di Garut, Jawa Barat. Seorang warga Kecamatan Samarang dilaporkan meninggal dunia setelah mengalami gejala difteri.
Baca SelengkapnyaMemasuki musim penghujan seperti sekarang, sejumlah jenis penyakit juga mulai mengintai dan mengancam.
Baca SelengkapnyaPenyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Baca SelengkapnyaWabah DBD yang melanda Bangladesh pada 2023 ini telah menyebabkan 1.017 orang meninggal dunia dan hampir 209.000 orang terinfeksi.
Baca SelengkapnyaBerbagai penyakit itu timbul setelah warga tidur di luar rumah selama beberapa hari terakhir.
Baca Selengkapnya