Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Walmart digugat karena hukum pegawai yang sakit

Walmart digugat karena hukum pegawai yang sakit Walmart. Wikipedia

Merdeka.com - Swalayan Amerika Serikat, Walmart, dikabarkan kembali berulah. Mereka disebut sering menghukum pekerjanya yang izin karena sakit atau merawat kerabatnya, serta saat ada keperluan khusus.

Dilansir dari laman The New York Times, Sabtu (3/6), fakta itu diketahui setelah kelompok advokasi A Better Balance di AS menggelar survei terhadap seribu pegawai Walmart. Mereka dibantu perkumpulan pegawai informal OUR Walmart yang dimulai di laman Facebook.

Menurut mereka, Walmart melanggar Undang-Undang Disabilitas AS dan beleid tentang Keluarga serta Izin Karena Keperluan Medis.

Mereka lantas menggugat Walmart pada Mei lalu, setelah sebelumnya juga mengadukan jejaring swalayan itu ke Komisi Kesetaraan Kesempatan Pekerja lantaran dianggap melakukan diskriminasi terhadap pegawainya sedang hamil.

"Walmart mestinya mematuhi aturan karena tidak ada orang yang dihukum hanya gara-gara dia tidak bisa bekerja lantaran sakit atau mengurus anggota keluarganya yang sakit keras," kata Presiden A Better Balance, Dina Bakst.

Seorang kasir di gerai Walmart di North Huntingdon, Pennsylvnia, AS, Katie Orzehowski (26), mengaku hampir dipecat karena dirawat di rumah sakit. Padahal, dia sudah menyampaikan pemberitahuan dan melampirkan surat keterangan dokter.

"Saya terpaksa kembali masuk kerja padahal luka saya masih berdarah, dan itu memalukan," kata Katie.

Pada November tahun lalu, A Better Balance membela seorang karyawan Walmart, Arleja Stevens, yang dipecat gara-gara terlalu sering tidak masuk kerja karena mengidap komplikasi dari kehamilannya.

Meski demikian, Walmart tidak sepakat dengan tudingan itu. Mereka berdalih aturan tentang kehadiran pekerja buat memastikan saban hari pegawai selalu ada ketika dibutuhkan pelanggan, sekaligus melindungi para pekerja secara terus-menerus harus menggantikan tugas rekan mereka yang absen.

"Kami memahami pegawai terkadang tidak masuk kerja karena alasan tertentu, dan kami punya cara buat menunjuk penggantinya," kata juru bicara Walmart, Randy Hargrove.

Di mata kaum buruh, Walmart dianggap menyebalkan karena kerap mencari-cari kesalahan pekerja dan menentang serikat. Namun, beberapa tahun terakhir mereka berjanji menaikkan gaji karyawan sebesar USD 10 per jam dan juga menyediakan pelatihan bagi karyawan.

Hanya saja para buruh memilih skeptis dan mempertanyakan komitmen Walmart buat mensejahterakan kehidupan sekitar satu juta pekerjanya. Sebab, swalayan itu memangkas kenaikan tunjangan. Sedangkan program pelatihan wajib diikuti karyawan selama 18 bulan. Karena aturan itu mereka juga harus menerima bayaran USD 9 per jam. (mdk/ary)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP