Warga di negara Eropa ini boleh mengibarkan bendera ISIS
Merdeka.com - Jaksa asal Swedia Gisela Sjovall mengatakan, mengibarkan bendera kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di negara itu tidak akan dianggap sebagai sebuah kejahatan.
Menurut dia, hal itu karena ISIS dibenci oleh semua orang, bukan hanya oleh sekelompok orang saja.
Pekan lalu Sjovall tidak menuntut seorang pengungsi asal Suriah berusia 23 tahun yang memajang bendera ISIS di laman Facebooknya pada Juni lalu.
-
Dimana bendera diibarkan? Aksi ini dilakukan di kawasan Bukit Teras Pass, Jalur Bukanagara.
-
Siapa yang mengibarkan bendera? Bupati Subang, Ruhimat, Minggu (13/8) tampak bergelantungan di tali saat ikut membentangkan bendera merah putih raksasa di wilayah Kecamatan Cisalak.
-
Kapan bendera diibarkan? Bupati Subang, Ruhimat, Minggu (13/8) tampak bergelantungan di tali saat ikut membentangkan bendera merah putih raksasa di wilayah Kecamatan Cisalak.
-
Mengapa orang melakukan diskriminasi? Dari segi psikologi, seseorang yang melakukan sikap diskriminasi, mungkin dipengaruhi oleh faktor sejarah atau masa lalu. Bisa jadi, orang yang melakukan diskriminasi, pernah mendapatkan perlakuan yang berbeda dan tidak adil oleh orang lain.
-
Apa definisi terorisme menurut UU 5/2018? Sementara, menurut pasal 1 angka 2 perpu 1/2002 UU 5/2018, terorisme adalah perbuatan yang menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut secara meluas serta menimbulkan korban yang bersifat massal.
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
Polisi di Laholm, dekat Gothenberg, menggelar penyelidikan terhadap pria itu atas dugaan kejahatan karena kebencian.
"Sederhananya, orang bisa mengatakan dia hanya mengekspresikan kegeramannya untuk mewakili perasaan semua orang, dan bukan untuk membenci kelompok etnis tertentu," kata dia, seperti dikutip The Local.
Masih menurut dia, gambar swastika adalah simbol anti-Semit, tapi hal itu tidak berlaku sama dengan bendera ISIS karena kelompok militan itu membenci umat Kristen, Islam, Yazidi, gay, Yahudi, dan kelompok warga lainnya.
Menurut hukum Swedia, sebuah gambar atau pernyataan dianggap sebagai ujaran kebencian jika mengancam sekelompok orang karena alasan ras, warna kulit, etnis, keyakinan agama, atau orientasi seksual.
"Kalau saja di gambar itu ada pernyataan yang menyinggung kelompok tertentu, misalnya kaum homoseksual, maka keputusan saya bisa berubah," ujar Sjovall.
Ketika ditangkap polisi, pria itu mengatakan dia tidak mendukung ISIS dan bendera itu sebetulnya pernah dipakai oleh banyak warga muslim sejak dulu.
"Dia bilang itu bukan bendera ISIS, tapi simbol yang sudah digunakan di dalam Islam selama ratusan tahun sebelum kini disalahgunakan oleh ISIS," kata pengacara pria itu kepada koran Hallandsposten.
Bendera ISIS memang sebetulnya berisi gambar tulisan bahasa Arab, yakni kalimat yang berarti Tiada Tuhan selain Allah dan tanda stempel kenabian yang pernah digunakan dalam surat-surat resmi Nabi Muhammad. (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dewan HAM PBB kemarin menyetujui resolusi tentang kebencian agama setelah insiden pembakaran Alquran di Swedia bulan lalu
Baca SelengkapnyaIndonesia juga salah satu negara yang menentang keras penjajahan Israel di tanah Palestina.
Baca SelengkapnyaBulan lalu, aktivis sayap kanan Belanda melakukan pembakaran Alquran.
Baca SelengkapnyaIsrael saat ini masih melancarkan perang genosida di Gaza, membunuh hampir 42.000 warga Palestina.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang suporter Persija yang disuruh ke Palestina karena membentangkan bendera Palestina di stadion.
Baca SelengkapnyaKasus pegawai KAI ini menjadi sorotan Densus 88 karena meski ISIS bubar, tapi pendukungnya masih ada
Baca SelengkapnyaAksi pembakaran Alquran kembali terjadi di Swedia, dilakukan di depan masjid saat hari raya Iduladha.
Baca SelengkapnyaUnggahan di X bergambar bendera Palestina dan bendera Malaysia menuai kontroversi.
Baca SelengkapnyaPresiden Iran mengutuk keras tindak pembakaran Alquran di Swedia dan Denmark yang dibiarkan begitu saja dengan mengatasnamakan kebebasan berpendapat.
Baca SelengkapnyaPresiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengecam Swedia atas tindakan pembakaran Alquran di depan masjid pada hari raya Iduladha.
Baca SelengkapnyaAksi ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas untuk rakyat Palestina dan mengecam serangan biadab zionis Israel ke Jalur Gaza.
Baca Selengkapnya