Profil
Felix Tan
Setelah lulus dan meraih gelar doktor anthropologi Felix kembali ke Indonesia dan mendapat pekerjaan sebagai dosen di IKIP Bandung. Felix juga mengajar paruh waktu di Universitas Padjadjaran Bandung, Universitas Parahyangan, Akademi Pendidikan Jasmani dan IKIP. Di tahun 1960 Felix di kirim oleh pemerintah Indonesia untuk mempelajari Library Science di New York University. DUa tahun setelah keberangkatannya Felix mendapatkan gelar Master in Library Science dan sempat bekerja di MPRS sebagai translator paruh waktu.
Pada tahun 1953 Felix yang saat itu bekerja sebagai antropolog di museum gedung gajah Jakarta bertemu dengan PK Ojong, seseorang yang menangani sebuah majalah Star Weekly yang berbahasa melayu dan Keng Po sebuah Koran harian. Dari sinilah awal mula Felix menjadi penulis. Di masa G 30S Felix Tan menulis mengenai G 30S secara lengkap juga dengan foto-foto aktivitas G 30S di Bandung. Tulisan ini tertera di depan harian Kompas secara eksklusif satu halaman penuh. Dan Felix mendapatkan penghargaan Jurnalist Prize dari US karena prestasinya. Artikel-artikel yang di hasilkan oleh Felix “Siapa Yang Asli?”, “Surat dari Bandung”, serta rubrik “Pengalaman Hidup di Amerika”. Selama 30 tahun Felix aktif sebagai kolumnis Intisari dan Kompas. Felix juga salah satu pendiri Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia.
Pada 1968 berangkatlah Felix ke Hawaii dan bekerja sebagai tenaga pendidik di Maunaolu College hingga 1975. Maui Community College juga meminta kepada felix untuk mengajar ekonomi paruh waktu dan Felix juga di minta oleh sekolah lainnya Molokai yang masih dalam naungan University of Hawaii sampai tahun 1999 sebagai anthropolog.
Riset dan analisis oleh Ayu Kurnia
Last Update: 26 Maret 2014