Profil
Ferry Rotinsulu
Ferry Rotinsulu, atau yang lebih akrab dipanggil Ferry, merupakan salah seorang pesepakbola profesional Indonesia yang berposisi sebagai penjaga gawang. Mengawali karir bermain sepakbola di level profesional dengan bergabung di Persipal, Palu, sejak 1999. Empat musim tampil bersama klub di tanah kelahirannya itu, ia hengkang ke Persijatim Solo FC pada musim 2003 yang seterusnya hingga klub tersebut berubah nama menjadi Sriwijaya Football Club (SFC). Pemain kelahiran Palu, 28 Desember 1982 ini telah setia mengawal jaring gawang klub Sriwijaya FC sejak 2005 lalu hingga profil diunggah.
Kiper bertinggi 182 centimeter ini banyak berjasa membawa kemenangan bagi klub yang memiliki julukan “Laskar Wong Kito” ini. Pada musim kompetisi 2007 lalu, Ferry bahkan mampu menjaga jaring Sriwijaya dengan baik dan membawa klubnya meraih dua kemenangan sekaligus dalam gelaran Liga Indonesia dan Piala Indonesia saat laga final di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Pada musim laga 2008 dan 2010, Ferry juga berhasil membawa klubnya menjuarai gelaran Piala Indonesia yang sama.
Pada gelaran Indonesia Super League 2011-2012 dan Indonesian Community Shield 2010-2012 kinerja Rotinsulu di bawah mistar gawang Sriwijaya memang mengundang banyak decak kagum sekaligus ungkapan kekecewaan penyerang lawan yang tendangannya berhasil dipatahkan kiper muda kelahiran 1982 ini. Ferry memang bertekad untuk konsisten dalam menyumbang prestasi bagi klubnya.
Namun prestasi bukan satu-satunya hal yang bisa disumbangkan Ferry kepada rekan dan suporter timnya. Sikap pemain profesional dengan sportivitas tinggi ditunjukkan Rotinsulu yang berbesar hati justru ketika dirinya tidak terpilih sebagai pemain Copa Terbaik 2007 saat kalah bersaing dengan Bambang Pamungkas.
Saat gelaran Asia Cup 2007, nama Rotinsulu tercatat sebagai penjaga gawang ketiga setelah Yandri Pitoy dan Markus Horison. Sebelumnya, dalam gelaran Sea Games 2005 di Manila, Filipina, Ferry menjadi kiper kedua setelah Syamsidar. Sebagai kiper profesional, Ferry Rotinsulu sendiri mengidolakan Gianluigi Buffon, penjaga gawang Italia, yang diakunya banyak memberi pengaruh terhadap profesi pilihannya saat ini.
Riset dan analisis: Ardisa L. - Mochamad Nasrul Chotib