Senja perlahan turun mengiringi aktivitas warga di Kampung Beting yang kian sepi akibat ditinggalkan penduduknya. Satu dekade abrasi telah menenggelamkan permukiman warga Kampung Beting yang kini berubah menjadi lautan dan menggeser penduduk ke tempat yang lebih tinggi.
Warga Muara Gembong Dihantui Abrasi
Bekasi
Bencana abrasi yang terjadi sejak 2008 semakin pahit dirasakan oleh warga Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat dan kini sebagian warga satu per satu terpaksa meninggalkan tempat tinggal mereka karena bangunan rumah rusak dan rapuh oleh air laut.
Darmin (75) ialah satu dari puluhan warga di Kampung Beting yang rumahnya rusak hingga roboh akibat tak kuat menahan gelombang air laut yang kerap terjadi. Sudah lebih dari sebulan rumah kakek 5 cucu itu roboh akibat rapuh terkena air laut, namun hingga kini belum ada perhatian dari pemerintah Kabupaten Bekasi.
Sebagian warga di Kampung Beting tetap bertahan meski rumah mereka sudah tidak layak huni karena bingung harus pindah ke mana lagi. Saat ini di Kampung Beting banyak dijumpai rumah-rumah rusak tak berpenghuni serta sarana umum seperti masjid dan dua gedung sekolah dasar rusak dan kotor.
Kini warga di Kampung Beting hanya bisa pasrah dengan kelanjutan dampak abrasi yang akan terjadi dan berharap pemerintah Kabupaten Bekasi sadar dan segera mengatasi langgengnya abrasi di pesisir utara Bekasi itu.
Darmin (75) kumpul bersama keluarga di depan rumahnya yang roboh akibat abrasi di Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu (28/7/2019).
Darmin berjalan di atas reruntuhan bangunan rumahnya yang roboh akibat abrasi.
Warga menunjukkan kondisi rumahnya yang roboh akibat abrasi.
Anak-anak bermain di depan salah satu rumah yang ditinggalkan penghuni di Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu (28/7/2019).
Warga melintasi rumah rusak yang ditinggalkan penghuni di Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu (28/7/2019).
Aktivitas nelayan di perairan yang dahulu merupakan permukiman warga Kampung Beting dan titik awal terjadinya abrasi.
Seorang anak berada di depan gedung sekolah dasar yang rusak akibat abrasi.
Warga berada di dalam masjid dengan kondisi halaman yang penuh endapan lumpur.
Aktivitas nelayan di depan salah satu rumah yang ditinggalkan penghuni di Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu (28/7/2019).
Kondisi salah satu rumah yang ditinggalkan penghuni di Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu (28/7/2019).
Dua orang anak bermain di depan salah satu rumah yang ditinggalkan penghuni di Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu (28/7/2019).
Kondisi tempat pemakaman umum yang hampir tenggelam oleh endapan lumpur.
Foto Presiden Joko Widodo berada di atas tumpukan batu di halaman SDN Pantai Bahagia 04, Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu (28/7/2019).
Anak-anak bermain di halaman gedung SDN Pantai Bahagia 04 yang rusak akibat abrasi di Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu (28/7/2019).
Warga Muara Beting menggunakan perahu tradisional dalam beraktivitas.
RS Polri Kramatjati mengidentifikasi delapan orang korban jiwa kebakaran pabrik PT Jati Perkasa Nusantara di Bekasi.
Baca SelengkapnyaPenggeledahan itu diduga terkait pengembangan dari penangkapan sejumlah pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) pada kasus judi online.
Baca SelengkapnyaJumlah korban jiwa diperkirakan masih akan bertambah.
Baca SelengkapnyaPemerintah daerah diminta menyiapkan langkah menghadapi musim penghujan atau potensi bencana hidrometeorologi berpotensi di akhir tahun 2024.
Baca SelengkapnyaWarga sekitar menamai kesenian ini dengan Engko. Bentuknya serupa seni tarik suara tetembangan yang menyampaikan sebuah pesan mitigasi kebencanaan.
Baca SelengkapnyaRemaja tanpa identitas itu ditemukan tewas pada Selasa (22/10) malam.
Baca SelengkapnyaPria ini menekuni hobi melukis dengan korek api secara tidak sengaja dan melalui banyak kegagalan. Namun siapa sangka, hasilnya di luar dugaan.
Baca SelengkapnyaDalam beberapa tahun terakhir, perubahan iklim telah menyebabkan cuaca ekstrem menjadi semakin umum, dan badai Milton merupakan salah satu contohnya.
Baca SelengkapnyaBencana alam terkait air, kekeringan atau banjir ekstrem, menjadi penanda bahaya krisis iklim di dunia.
Baca SelengkapnyaDirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra menjelaskan pembobolan tersebut terjadi pada Minggu (24/9) lalu.
Baca SelengkapnyaBencana bisa terjadi sewaktu-waktu. Siapkan perlengkapan ini dalam tas darurat bencana.
Baca SelengkapnyaPasangan lansia ini kemudian dikenang sebagai pasangan yang memiliki cinta sejati.
Baca Selengkapnya