Pekerja memasukkan bahan baku pembuat lilin ke dalam drum besi saat melakukan proses pengolahan di sebuah pabrik industri lilin di Desa Kendalpayak, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Selasa (6/12). Jelang perayaan Hari Raya Natal, industri lilin di Malang sudah sibuk memenuhi pesanan. Lilin jenis altar atau berbentuk batang banyak diproduksi untuk persiapan perayaan tersebut.
Menengok tempat produksi lilin altar di Malang
Malang
Pabrik ini menggunakan empat buah mesin mencetak lilin jenis batang dan pluntir yang biasa digunakan di altar gereja.
Empat mesin tersebut dioperasikan oleh dua orang yang sekaligus menyiapkan bahan-bahan sebelum dicetak.
Pembuatan lilin diawali dari pemanasan bahan baku hingga mendidih dan mencair. Mesin kemudian secara otomatis telah menyediakan benang sebagai sumbu di setiap lubang, kemudian lilin yang masih mendidih dituang ke lubang-lubang tersebut.
Setiap mesin dapat langsung menghasilkan puluhan lilin dalam sekali proses cetak.
Saat handel mesin diputar, mesin akan mendorong secara perlahan lilin-lilin yang sudah terbentuk ke permukaan.
Pekerja merapikan sumbu lilin yang sudah dicetak dengan cara memotong secara merata.
Lilin-lilin yang sudah rapikan sumbunya dikumpulkan ke dalam wadah.
Lilin yang sudah rapi, selanjutnya dimasukkan ke dalam kemasan plastik dan kardus kemudian dikirimkan ke pelanggan.
Pekerja membungkus lilin-lilin yang sudah jadi ke dalam plastik.
Kredit UMKM yang merupakan program pemerintah yang sumber dananya dari bank BUMN yang sudah selesai programnya.
Baca SelengkapnyaDidin mengapresiasi para peserta inkubasi wirausaha yang masih konsisten mengikuti pelatihan bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Untirta.
Baca SelengkapnyaProgram ini menjadi alternatif bagi pelaku UMKM khususnya Toko SRC yang belum berhasil mendapatkan KUR.
Baca SelengkapnyaNyawa Mirza terancam saat berselisih paham dengan rekan bisnisnya.
Baca SelengkapnyaPara UMKM juga dapat ikut serta dalam membantu memperbaiki masalah ketenagakerjaan.
Baca SelengkapnyaPameran ini diikuti oleh 20 UMK di bidang Fashion, Craft, dan Food & Beverage yang juga merupakan peserta dari UMK Academy kelas 2.
Baca SelengkapnyaUMKM itu adalah masyarakat umum yang rata-rata berada di bawah dan menentukan hajat hidup orang banyak.
Baca SelengkapnyaMeskipun kaya akan hasil laut, termasuk rumput laut, masyarakat di wilayah ini sering terkendala akses pasar yang terbatas dan persaingan dengan negara tetangga
Baca SelengkapnyaBerawal dari materi Go Green Pertamina UMK Academy, Prasetyo merintis program pemanfaatan limbah kain dari Jamajama Project.
Baca SelengkapnyaPemerintah beranggapan, tidak ada perbedaan kegiatan antara pengusaha UMKM dan pengusaha besar.
Baca SelengkapnyaBadan otoritas sudah sangat diwajibkan memperkuat sistem digital, dengan memanfaatkan next generation tools semacam AI.
Baca SelengkapnyaSuswono menyiapkan Ketupat bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) mendapatkan permodalan.
Baca Selengkapnya