Anak-anak bermain air di dekat sebuah musala yang tenggelam di luar tanggul laut dekat Muara Baru, Jakarta, pada 3 Januari 2018. Indonesia, negara dengan ribuan pulau, memiliki garis pantai sekitar 81.000 km (50.331 mil), sehingga sangat rentan terhadap perubahan iklim, seperti dilansir Reuters pada Rabu (7/3). Ahli mengatakan bahwa sejumlah desa dan kota di sepanjang garis pantai terancam tenggelam karena kerusakan lingkungan akibat ulah tangan manusia dan perubahan iklim.
Waspada, daratan di pesisir Indonesia terancam tenggelam
Proyek Tanggul Laut Raksasa Jakarta
Sebuah rumah yang terkepung lautan tampak dikelilingi bakau di sebuah desa di Pantai Mekar, Bekasi. Indonesia juga menjadi rumah bagi lebih dari seperlima hutan bakau di dunia, yang secara alami membantu mencegah pasang surut air laut.
Namun, kini hanya 3 juta hektare bakau yang tersisa. Angka tersebut turun hampir dua kali lipat dari tiga dekade yang lalu, menurut Wetlands International.
Selama bertahun-tahun, masyarakat pesisir telah menebang hutan bakau untuk membersihkan lahan bagi tambak ikan dan udang, serta areal persawahan.
Di beberapa tempat, ratusan meter pantai yang dulunya dilapisi bakau kini telah ditelan oleh laut.
Untuk mengatasi masalah tersebut pemerintah telah bekerja sama dengan kelompok lingkungan untuk menanam kembali bakau, membangun tanggul laut, hingga mengevakuasi warga di garis pantai.
Namun banyak warga, sebagian besar nelayan dan pedagang miskin, enggan meninggalkan rumah mereka atau tidak memiliki tempat untuk pergi lebih jauh ke daratan yang padat.
Karung pasir terletak di atas tanggul laut untuk mencegah luapan air laut di pelabuhan nelayan Muara Baru, Jakarta, 6 Desember 2017.
Sebuah kapal menurunkan penumpang di Pelabuhan Kali Adem yang terendam banjir rob.
Sebuah mobil dibiarkan terendam banjir rob di dekat pelabuhan nelayan Muara Baru, Jakarta, 6 Desember 2017.
Anak-anak bermain air saat laut pasang di dekat pelabuhan Kali Adem, Jakarta, 3 Januari 2018.
Nelayan memperbaiki perahu kayu sementara anak-anak bermain sepak bola di dekat konstruksi tanggul laut di Cilincing, Jakarta, 22 Agustus 2017.
Jumlah korban jiwa diperkirakan masih akan bertambah.
Baca SelengkapnyaPemerintah daerah diminta menyiapkan langkah menghadapi musim penghujan atau potensi bencana hidrometeorologi berpotensi di akhir tahun 2024.
Baca SelengkapnyaWarga sekitar menamai kesenian ini dengan Engko. Bentuknya serupa seni tarik suara tetembangan yang menyampaikan sebuah pesan mitigasi kebencanaan.
Baca SelengkapnyaDalam beberapa tahun terakhir, perubahan iklim telah menyebabkan cuaca ekstrem menjadi semakin umum, dan badai Milton merupakan salah satu contohnya.
Baca SelengkapnyaBencana alam terkait air, kekeringan atau banjir ekstrem, menjadi penanda bahaya krisis iklim di dunia.
Baca SelengkapnyaBencana bisa terjadi sewaktu-waktu. Siapkan perlengkapan ini dalam tas darurat bencana.
Baca SelengkapnyaPasangan lansia ini kemudian dikenang sebagai pasangan yang memiliki cinta sejati.
Baca SelengkapnyaIbu kota Nepal mencatat curah hujan tertinggi sejak tahun 1970, memicu banjir dan tanah longsor yang dahsyat.
Baca SelengkapnyaDikenal juga sebagai "Isewan Typhoon," topan ini membawa kehancuran besar di wilayah pesisir terutama di sekitar Teluk Ise.
Baca SelengkapnyaBerikut bacaan doa Abu Darda penangkal bencana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Baca SelengkapnyaBencana banjir ini dipicu oleh hujan deras juga menyebabkan tanah longsor di semenanjung Jepang.
Baca SelengkapnyaBantuan program Corporate Social Responsibility (CSR) BRI Peduli ini memberikan sejumlah barang berupa beras, air mineral, makanan bayi, gula, selimut.
Baca Selengkapnya