10 Fakta Menarik tentang Cleopatra, Firaun Perempuan Mesir yang Berdarah Yunani
Merdeka.com - Beberapa hari terakhir, nama Cleopatra menjadi perbincangan di jejaring sosial. Gara-garanya, Netflix baru merilis trailer serial dokumenter berjudul Queen Cleopatra (12/4/2023). Film yang juga diproduksi oleh Jada Pinkett Smith itu langsung dikritik habis-habisan karena menggambarkan Cleopatra sebagai perempuan kulit hitam.
Heboh soal Queen Cleopatra membuat publik kembali tertarik kepada sosok sang ratu. Dikenal sebagai penguasa terakhir Mesir kuno, Cleopatra dikenang publik sebagai perempuan berkarisma yang membuat pria-pria berkuasa dalam sejarah takluk.
Seperti apa sosok Cleopatra menurut catatan sejarah? Berikut ini beberapa fakta menarik tentang sang ratu.
-
Kapan Cleopatra berkuasa di Mesir? Cleopatra VII atau Cleopatra Philopator adalah firaun terakhir dari Kerajaan Ptolomeus. Dia asli Mesir, tapi putri dari jenderal Makedonia, Ptolomeus I Soter. Dia berkuasa dari tahun 51 SM sampai 30 SM.
-
Di mana Cleopatra memerintah? Cleopatra merupakan ratu Mesir yang terkenal dari dinasti Ptolemeus yang lahir pada abad 69 SM.
-
Bagaimana Cleopatra digambarkan dalam video? Berdasarkan video yang di unggah melalui akun YouTube Royalty Now Studios, sosok Cleopatra digambarkan memiliki rambut kecoklatan atau merah kecoklatan.
-
Apa yang diungkap tentang kecantikan Cleopatra? Kecantikan Cleopatra Terungkap Lewat Video Rekonstruksi Wajah, Begini Sosoknya
-
Siapa Firaun wanita paling sukses di Mesir? Hatshepsut digelari sebagai firaun paling sukses yang mewarisi takhta di Mesir.
-
Apa yang dilakukan Cleopatra untuk merebut kembali kekuasaannya? Namun, dalam waktu singkat, mereka menjadi musuh dan pada usia 21 tahun, Cleopatra mengumpulkan pasukan di gurun Sinai dari sumber yang sangat kuat untuk merebut kembali kekuasaannya.
1. Firaun Perempuan Terakhir Mesir
patung ratu Ptolemaik diduga Cleopatra VII © The Metropolitan Museum of Art
Cleopatra (69 SM--30 SM) adalah penguasa wanita terakhir Mesir, dan karena itu dianggap sebagai Firaun. Ia memerintah dengan gelar Cleopatra VII Philopater bersama saudara-saudara lelakinya dan kemudian putranya.
Cleopatra adalah ratu terakhir dari dinasti Ptolemy. Menurut artikel Britannica, ia bertanggung jawab atas berakhirnya dinasti Makedonia yang memerintah Mesir selama tiga abad sejak kematian Alexander Agung.
Cleopatra juga menjadi Firaun perempuan terakhir Mesir. Kematiannya menandai "senja" kekuasaan dinasti Mesir kuno yang telah berlangsung selama sekitar 5.000 tahun.
2. Cleopatra Tidak Memiliki Darah Mesir
lukisan cat minyak Cleopatra ©1887 John William Waterhouse
Lahir di Mesir, silsilah Cleopatra dapat ditelusuri ke bangsa Yunani Makedonia. Ia adalah keturunan Ptolemy I Soter, salah satu jenderal Alexander Agung.
Ptolemy memerintah Mesir setelah kematian Alexander pada tahun 323 SM. Ia mendirikan dinasti Ptolemaik yang kekuasaannya langgeng selama hampir tiga abad.
Meskipun secara etnis tidak memiliki darah Mesir, Cleopatra merangkul seluruh tradisi dan kebudayaan Mesir. Ia bahkan menjadi keturunan wangsa Ptolemaik pertama yang mempelajari bahasa Mesir kuno.
3. Buah dari Hubungan Inses melalui Pernikahan Sedarah
lukisan Cleopatra di teras Philae ©1896 Frederick Arthur Bridgman
Seperti kebanyakan keluarga kerajaan di masa lalu, anggota dinasti Ptolemaik memiliki tradisi pernikahan sedarah. Sebagian besar leluhur Cleopatra menikah dengan saudara kandung atau sepupu mereka. Kedua orang tua Cleopatra pun kemungkinan memiliki hubungan darah yang sangat dekat.
Pernikahan sedarah dalam hal ini dilakukan untuk menjaga kemurnian garis keturunan keluarga raja. Sesuai dengan adat yang berlaku kala itu, Cleopatra akhirnya menikahi kedua adik laki-lakinya yang masih remaja, yaitu Ptolemy XIII dan kemudian Ptolemy XIV.
Saat menikah dengan Cleopatra, Ptolemy XIV baru berusia 12 tahun. Sementara itu, Cleopatra berusia 22 tahun. Cleopatra dan suami-suaminya memerintah sebagai dwi penguasa.
4. Tak Jelita seperti yang Diyakini Selama Ini
lukisan yang diduga potret Cleopatra, ditemukan di Herculaneum, Italia © Cleopatra the Great: the Woman Behind the Legend/Dr. Joann Fletcher
Menurut cerita yang beredar selama ini, Cleopatra adalah seorang perayu ulung yang menggunakan daya tarik seksualnya sebagai alat politik. Oleh karena itu, selama ini banyak yang meyakini kalau sang ratu adalah sosok seorang wanita ideal dengan kecantikan luar biasa.
Namun, sejumlah bukti mengisyaratkan bahwa Cleopatra tidak secantik yang diyakini selama ini. Menurut Smithsonian Magazine, koin-koin dengan potret Cleopatra yang ditemukan pada tahun 2007 menunjukkan sang ratu dengan fitur wajah maskulin dan hidung besar nan bengkok.
Beberapa sejarawan berpendapat bahwa Cleopatra mungkin saja sengaja meminta agar dirinya digambarkan lebih maskulin. Pada waktu itu, hal seperti ini biasa dilakukan untuk menambahkan citra kuat pada sosok para penguasa.
5. Poliglot dan Cerdas seperti Cendekiawan
Propaganda Romawi melukiskan Cleopatra sebagai seorang wanita yang menggunakan tubuh dan kecantikannya untuk menggoda pria-pria terkuat Roma. Namun pada kenyataannya, Cleopatra mungkin lebih terkenal karena kecerdasannya.
Cleopatra mampu berbicara dalam belasan bahasa. Ia adalah perempuan terpelajar yang memiliki pengetahuan dalam bidang matematika, filsafat, pidato, dan astronomi. Menurut History Channel, sumber-sumber Mesir kuno lantas menggambarkannya sebagai seorang penguasa yang secerdas para cendekiawan dan suka bercakap-cakap dengan mereka.
Sementara itu, penulis kuno Plutarch mengklaim bahwa kecantikan Cleopatra "bukannya tak tertandingi" dan menyebut karisma sang ratu yang justru "tak dapat ditolak". Suara yang merdu dan nada bicara yang memikat juga menjadi salah satu daya tarik utama Cleopatra.
6. Bertanggung Jawab atas Kematian Saudara-Saudaranya
lukisan yang menggambarkan Cleopatra keluar dari gulungan karpet untuk menemui Julius Caesar © 1866 Jean-Léon Gérôme
Saling menjatuhkan hingga membunuh adalah bagian tak terelakkan dari sejarah dinasti Ptolemaik. Cleopatra dan saudara-saudaranya terlibat dalam konflik internal berdarah atas nama perebutan kekuasaan.
Saudara kandung sekaligus suami pertama Cleopatra, Ptolemy XIII mengusir sang ratu dari Mesir setelah ia mencoba mengambil alih tahta. Kemudian, mereka terlibat dalam perang saudara. Cleopatra berhasil menggulingkan saudaranya berkat persekutuannya dengan Julius Caesar. Ptolemy pun ditenggelamkan di Sungai Nil setelah kalah dalam pertempuran.
Cleopatra kemudian menikah lagi dengan saudara lelakinya yang lain, Ptolemy XIV. Ia juga diyakini membunuh suaminya ini demi mendudukkan putranya dengan Caesar di tahta. Pada tahun 41 SM, Cleopatra juga menjadi dalang eksekusi saudara perempuannya, Arsinoe IV yang dianggap sebagai ancaman dalam suksesi kekuasaan.
7. Cleopatra Ahli dalam Menciptakan Citra Diri dan Publik
lukisan Cleopatra menemui Mark Antony di Tarsus dengan menaiki perahu emas ©1885 Lawrence Alma-Tadema
Layaknya publisis yang piawai dalam merancang citra publik politisi, Cleopatra juga ahli dalam membentuk citra dirinya. Ia kerap merancang aksi dramatis untuk memikat calon sekutu dan memperkuat statusnya sebagai "dewi" di mata publik. Pada tahun 41 SM misalnya, Cleopatra menyiapkan aksi teatrikal yang sangat rinci untuk pertemuan dengan Mark Antony.
Saat menemui Mark Antony di Tarsus, Cleopatra tiba dengan perahu emas megah yang dihiasi layar ungu. Cleopatra bersolek layaknya dewi Aphrodite.
Cleopatra duduk dengan anggun di bawah tenda berlapis emas, sementara para pelayannya membakar kemenyan yang harumnya semerbak dan menebarkan mahkota bunga. Mark Antony yang menganggap dirinya sebagai perwujudan dewa Yunani, Dionysus pun langsung terpikat.
8. Influencer Mode pada Zamannya
lukisan Cleopatra karya Heinrich Faust © Heinrich Faust
Cleopatra sempat tinggal bersama Julius Caesar di Roma mulai tahun 46 SM hingga 44 SM ketika dia terpaksa melarikan diri setelah Caesar ditikam mati di senat Romawi. Kehadirannya bersama buah cinta mereka, Caesarion menimbulkan kehebohan.
Walaupun menjadi bahan pergunjingan, Cleopatra telah meninggalkan jejak berarti di Roma, setidaknya dalam segi fashion. Gaya rambut Cleopatra yang eksotis dan perhiasan mutiaranya menjadi tren fashion pada masa itu.
Menurut sejarawan, Joann Fletcher, “Begitu banyak wanita Romawi yang mengadopsi ‘tampilan Cleopatra’ sehingga patung-patung mereka sering keliru dikira sebagai [patung] Cleopatra sendiri.”
9. Pernah Memimpin Armada Perang dalam Pertempuran Laut
Cleopatra menikah dengan Mark Antony dan melahirkan tiga anak untuknya, tetapi hubungan mereka juga memicu skandal besar di Roma. Rival Mark Antony, Octavius menyebarkankan propaganda untuk menggambarkannya sebagai pengkhianat yang terpengaruh oleh "wanita penggoda yang culas".
Pada tahun 32 SM, dewam senat Romawi menyatakan perang terhadap Cleopatra. Konflik mencapai puncak dalam pertempuran laut terkenal di Actium setahun kemudian. Cleopatra memimpin beberapa puluh kapal perang Mesir ke dalam pertempuran bersama armada Antony.
Sayangnya, Cleopatra dan pasukannya tidak sebanding dengan armada Octavius. Cleopatra dan Antony yang kalah telak terpaksa melarikan diri ke Mesir.
10. Cleopatra Mungkin Tidak Tewas karena Digigit Ular
lukisan The Death of Cleopatra menggambarkan kematian Cleopatra ©1881 Juan Luna y Novicio
Cleopatra dan Mark Antony disebut mengakhiri hidup bersama-sama setelah pasukan Octavian mengejar mereka ke Alexandria pada tahun 30 SM. Antony dikatakan menikam perutnya, sementara metode bunuh diri Cleopatra tidak bisa dipastikan.
Konon, Cleopatra tewas setelah membuat seekor ular berbisa menggigit lengannya. Walaupun begitu, Plutarch mengakui bahwa "apa yang sebenarnya terjadi tidak diketahui oleh siapa pun." Ia mengatakan kalau Cleopatra juga dikenal suka menyembunyikan racun mematikan di salah satu sisirnya.
Sejarawan Strabo mencatat bahwa Cleopatra mungkin telah menggunakan jarum yang sudah dicelup ramuan beracun dengan campuran bisa ular.
Itulah beberapa fakta sejarah menarik tentang Cleopatra, ratu Mesir kuno terakhir.
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cleopatra adalah ratu Mesir kuno yang paling masyhur.
Baca SelengkapnyaSosok Cleopatra memiliki penggambaran beragam. Video ini salah satu penggambaran terbaru sosok Ratu Mesir tersebut.
Baca SelengkapnyaSatu-satunya contoh tulisan tangan yang masih bertahan dari Ratu Cleopatra dari Mesir ditemukan.
Baca SelengkapnyaPuluhan koin perunggu juga ditemukan selama penggalian.
Baca SelengkapnyaKisah Firaun Akhenaten dan Ratu Nefertiti adalah salah satu kisah cinta termasyhur dari zaman Mesir Kuno.
Baca SelengkapnyaKolam air panas ini telah lama menjadi daya tarik wisata.
Baca SelengkapnyaTerowongan ini ditemukan saat arkeolog mencari makam Cleopatra.
Baca SelengkapnyaTaharqa dikenal sebagai firaun kulit hitam yang menunjukkan kekuatan tak tertandingi dalam sejarah Mesir Kuno.
Baca SelengkapnyaPetunjuk baru ditemukan setelah melakukan pencarian sejak 2005.
Baca SelengkapnyaRatu Merneith, firaun wanita pertama yang berkuasa di zaman Mesir kuno.
Baca SelengkapnyaCermin ini diyakini milik seorang PSK kelas atas Yunani.
Baca Selengkapnya