Merdeka.com - Pernahkah Anda mendengar tentang hubungan psikologi warna dan makanan? Konon makanan dengan warna-warna tertentu bisa meningkatkan nafsu bersantap. Misalnya warna kuning dan merah yang banyak digunakan di gerai makanan cepat saji.
Warna-warna yang mencolok juga bisa menambah kesan artistik makanan. Karena itulah panganan seperti red velvet dan rainbow cake sempat jadi fenomena di dunia kuliner.
Warna-warna cantik pada makanan umumnya dibuat dari pewarna berstandar food grade. Ada juga yang dibuat dari bahan makanan dengan pigmen warna kuat.
Anda yang ingin makanan di rumah menggunakan bahan-bahan seratus persen alami pasti lebih suka menggunakan pewarna makanan alami juga. Bagaimana cara mendapatkannya? Gunakan saja sari dari bahan-bahan berikut.
Hijau
Ilustrasi matcha. Pixabay
Daun Suji akan memberikan warna hijau cerah pada makanan.
Pandan memiliki warna hijau yang lebih pucat daripada suji, tetapi aromanya jauh lebih harum.
Bayam yang diblender dan disaring airnya juga bisa memberikan warna hijau pucat pada makanan.
Sawi hijau atau caisim juga bisa digunakan jika tak ada bayam. Pastikan Anda tidak menggunakan sawi pahit.
Matcha powder memiliki warna hijau kekuningan yang cantik untuk kue. Aroma dan rasanya cukup tajam, bisa mengalahkan rasa alami makanan jika digunakan terlalu banyak.
Coklat
Ilustrasi kopi. Pixabay
Gula merah merupakan pewarna coklat alami pada makanan dan kue. Banyak digunakan pada masakan Jawa.
Kecap manis juga sering digunakan untuk memberikan warna coklat pada makanan.
Teh hitam pekat bisa memberikan warna coklat dan aroma harum pada makanan atau minuman.
Kopi yang diseduh juga bisa memberikan warna coklat yang cantik. Aromanya pun harum.
Kuning
Ilustrasi kunyit. Pixabay
Kunyit bubuk atau sari kunyit segar menghasilkan warna kuning cerah. Selain itu kaya antioksidan juga.
Ubi kuning yang dicampurkan pada adonan kue atau mi akan memberi warna kuning cantik seperti kunyit.
Labu kuning yang diparut atau diblender dan diambil sarinya memiliki warna kuning cantik. Bisa dibuat sup krim juga, lho.
Wortel menghasilkan warna kuning pucat dan vitamin A.
Saffron merupakan salah satu rempah impor yang biasa digunakan untuk mewarnai makanan di India dan Eropa. Harganya termasuk mahal.
Biru
Ilustrasi teh bunga telang. Pixabay
Bunga telang (Clitoria ternatea) kering biasa diseduh menjadi teh berwarna biru atau ditumbuk untuk mewarnai jajanan dan es krim.
Bubuk spirulina yang terbuat dari ganggang biru adalah pewarna biru muda yang bisa mempercantik smoothie bowl.
Kubis ungu yang direbus akan menyisakan air rebusan biru. Gunakan sebagai pewarna makanan alami.
Ungu
Ilustrasi ubi jalar. Pixabay
Ubi ungu yang mengandung antosianin punya warna ungu alami yang bagus untuk makanan.
Merah
Ilustrasi bit. Pixabay
Buah naga merah juga memiliki warna merah yang cukup tajam
Bit yang diblender dan diambil sarinya bisa menjadi sumber warna merah
Bunga rosella yang direbus akan menghasilkan teh kemerahan dengan rasa asam. Cocok untuk minuman dan hidangan penutup.
Hitam
Ilustrasi ketan hitam. Shutterstock
Cokelat bubuk hitam bisa menjadikan boba/bubble/pearl lebih pekat warnanya
Arang bambu pun bisa menjadikan mi lebih hitam
Abu merang sudah lama digunakan untuk jajanan di Jawa
Tepung ketan hitam akan menjadikan kue berwarna kelabu, kenyal, dan beraroma harum.
Kluwak yang gurih bisa menghitamkan rawon dan masakan lainnya.
Tinta cumi akan memberi warna hitam dan rasa seafood yang sedap.
Itulah bahan-bahan alami yang bisa digunakan sebagai pewarna makanan. Selain lebih aman, rasa dan aromanya pun lebih nikmat.
(mdk/tsr)