5 Tradisi Unik Buat si Jomblo di Berbagai Negara, Dari yang Lucu sampai Ngenes
Merdeka.com - Jodoh merupakan perkara rumit. Mungkin hampir semua orang setuju dengan pendapat ini. Dari zaman kuno hingga era digital, sulitnya menemukan pasangan hidup menjadi masalah bagi banyak orang. Ditambah kesibukan yang menyita waktu dan kurangnya kesempatan untuk bersosialisasi, jumlah pria dan wanita lajang di tiap negara pun terus bertambah. Rendahnya jumlah pernikahan bahkan sudah menjadi masalah sosial di China dan Jepang.
Tetapi sebenarnya jomblo bukan masalah sosial baru. Sejak berabad-abad lalu, kesulitan dalam mencari jodoh sudah bikin pusing nenek moyang kita. Seringnya malah dianggap sebagai sesuatu yang memalukan. Karena itulah berkembang berbagai tradisi yang bertujuan untuk membantu si lajang agar enteng jodoh. Ada juga tradisi untuk mempermalukan mereka yang tak kunjung berumah tangga. Berikut ini beberapa di antaranya.
Disiram Bubuk Kayu Manis - Denmark
-
Kapan tradisi ini dilakukan? Tradisi ini diketahui sudah berkembang sejak tahun 1950-an, dan jadi salah satu hajat desa yang selalu ramai didatangi oleh warga.
-
Kapan tradisi ini dimulai? Tradisi undangan berhadiah kopi saset hingga bumbu masak telah lama digunakan masyarakat Majalengka sebelum melangsungkan hajatan.
-
Kenapa Tradisi Ngabungbang dilakukan? Tujuannya tak dan lain dan tak bukan adalah bermunajat hanya kepada Allah SWT untuk memohon ampunan dan bertobat dari segala kesalahan yang telah diperbuat.
-
Apa yang unik dari tradisi Marosok? Keunikan lainnya dari tradisi Marosok adalah terjadinya tawar-menawar yang berlangsung tanpa suara dan hanya menggunakan bahasa isyarat dengan jari tangan.
-
Apa itu Tradisi Ngabungbang? Ngabungbang adalah ritual nyari sapeupeuting yang secara makna dalam bahasa Indonesia yaitu bergabung semalaman.
-
Di mana tradisi jenang banyak ditemukan? Tradisi Njenang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat di Jawa Tengah.
Denmark punya tradisi unik yang berkaitan dengan jomblo. Mereka yang masih melajang, tak punya pasangan saat usia menginjak 25 tahun akan disiram bubuk kayu manis beramai-ramai. Ini tak ubahnya tradisi lempar telur dan tepung yang dilakukan para pelajar Indonesia saat teman mereka berulangtahun. Jika sampai usia 30 akan mendapatkan nasib lebih sial lagi, yaitu disiram dengan bubuk lada.
Dilansir Mirror, tradisi sudah berumur ratusan tahun. Berkaitan erat dengan para saudagar rempah yang identik dengan status jejaka tua. Mereka terlalu sering bepergian untuk urusan dagang, sehingga tak ada waktu untuk mencari jodoh.
Gokon - Jepang
Dilansir Japan Today, gokon merupakan kepanjangan dari godo konpa yang secara harfiah berarti 'kumpul-kumpul campuran'. Ini merupakan ajang gaul sekaligus mencari jodoh yang sangat umum dilakukan oleh muda-mudi Jepang. Bentuknya seperti kencan buta yang dikemas dalam pesta minum-minum atau karaoke. Biasanya sekumpulan gadis muda akan bertemu dengan para pria yang semuanya masih lajang. Sepanjang malam mereka mencoba saling mengenal dan menjajaki kemungkinan untuk menjalin kedekatan yang lebih jauh.
Sayangnya, gokon bisa menjadi kedok untuk pelecehan seksual. Tak jarang para pria menggunakan cara ini untuk memanfaatkan gadis muda. Menurut survei terhadap 300 wanita yang dilakukan oleh majalah SPA!, sebagian besar mendapatkan pengalaman yang tidak menyenangkan saat gokon. Biasanya wanita-wanita ini dipaksa minum terlalu banyak agar para pria yang hadir leluasa melakukan tindakan tak pantas kepada mereka.
Black Day - Korea Selatan
Bisa dikatakan Black Day merupakan hari raya kaum jomblo di Korea Selatan. Dirayakan tepat dua bulan setelah Valentine's Day dan sebulan setelah White Day. Pada hari ini, mereka yang tak punya pasangan dan tak mendapatkan hadiah saat Valentine dan White Day akan merayakan kesialan mereka dengan pesta.
Para jomblo ini memakai baju serba hitam dan menyantap makanan yang berwarna hitam pekat pula, biasanya jjajangmyeon (mi pasta kedelai hitam) yang bercitarasa agak pahit. Sambil makan dan minum-minum, mereka bebas mengeluhkan kehidupan asmara yang payah sampai hari berganti.
Guanggun Jie - China
Kalau Korea Selatan punya Black Day, di China ada Guanggun Jie atau hari lajang. Secara harfiah, Guanggun Jie berarti hari raya ranting telanjang. Ranting telanjang adalah sebutan untuk para perjaka tua di China. Tetapi tak hanya para pria yang merayakannya. Guanggun Jie dirayakan setiap tanggal 11 November oleh semua warga China yang masih belum beruntung dalam persoalan asmara. Tanggal 11 November dipilih karena menggunakan empat angka 1, menyerupai orang yang sendirian.
Dilansir TIMES, tradisi Guanggun Jie pertama kali dirayakan oleh para mahasiswa di Universitas Nanjing pada tahun 1993. Tradisi ini kemudian mereka bawa sampai lulus dan akhirnya populer hingga ke seluruh China. Belakangan, Guanggun Jie dimanfaatkan oleh industri e-commerce dan berkembang menjadi hari belanja online terbesar di dunia.
Festival Mempelai - Bulgaria
Para pemuda dan pemudi keturunan Rom (gipsi) di Bulgaria yang masih lajang mencari jodoh lewat festival mempelai yang dilangsungkan di Stara Zagora empat kali dalam setahun. Di sini para pemuda Rom dari komunitas Kalaidzhi, keturunan imigran kelas pekerja yang mencari nafkah sebagai pengrajin tembaga bertemu, berdansa, dan mencoba untuk saling memikat, kadang ditemani oleh orangtua masing-masing. Tujuan utama mereka adalah mencari calon suami yang istri.
Biaya pernikahan dan pengaturan finansial setelah menikah juga bisa dibahas selagi berkenalan. Pasalnya, Kalaidzhi merupakan warga dari golongan ekonomi menengah ke bawah. Bagi mereka, pernikahan yang baik tak cukup hanya dilandasi cinta. Mendapatkan jodoh dengan harga yang pantas juga hal yang sangat penting.
Itulah tradisi dan hari istimewa yang didedikasikan khusus untuk para jomblo. Adakah kebiasaan serupa di daerahmu?
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tanggal 11 November setiap tahunnya dirayakan sebagai Hari Jomblo sedunia atau Single's Day.
Baca SelengkapnyaProses cari jodoh ini hanya dilakukan pada bulan khusus
Baca SelengkapnyaDalam budaya China, diyakini bahwa kemalangan dapat dicegah melalui pelaksanaan tradisi atau ritual tertentu.
Baca SelengkapnyaMeskipun adat dan ritualnya berbeda di setiap negara, tujuannya tetap satu: menjaga keselamatan ibu dan bayi, serta memastikan kelahirannya dengan lancar.
Baca SelengkapnyaSetiap wilayah di Indonesia punya caranya masing-masing dalam menyambut Hari Lebaran
Baca SelengkapnyaTradisi kuno dan unik dari Karo Sumut ini dilakukan dengan diam-diam dan bertujuan agar sebuah keluarga bisa segera memiliki anak laki-laki.
Baca SelengkapnyaBerikut 40 kata-kata lucu jomblo ingin punya pacar yang menghibur dan bikin ngakak.
Baca SelengkapnyaMandi Besimbur merupakan ritual adat mandi yang dilakukan oleh kedua mempelai yang baru saja melangsungkan pernikahan.
Baca SelengkapnyaTradisi khitanan ini unik, karena diiringi warga dengan keliling kampung sembari menabuh angklung.
Baca SelengkapnyaViral, begini ritual Ma’nene di Toraja yang diadakan setiap bulan Agustus.
Baca SelengkapnyaMelihat tradisi unik kebo-keboan yang ada di Banyuwangi, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaAda banyak cara yang dilakukan warga Jateng dalam menyambut datangnya Bulan Suci Ramadan
Baca Selengkapnya