7 Wisata Non-konvensional yang Tawarkan Pelesir Aneh, dari Narkoba Sampai Bunuh Diri

Merdeka.com - Jika membicarakan pariwisata, tentu yang terbayang di dalam benak adalah tempat-tempat dengan pemandangan indah atau fasilitas nyaman di hotel berbintang. Namun pariwisata tak melulu menampilkan sisi glamor dari travelling, karena sekarang konsep dark tourism pun sudah mulai tak asing bagi pecinta pelesir.
Terkait dark tourism, ada beberapa jenis wisata yang menawarkan sensasi pelesir non-konvensional. Misalnya saja wisata bunuh diri ke Swiss yang melegalkan upaya bunuh diri dengan euthanasia di klinik-klinik yang membantu pasien-pasien berpenyakit parah untuk mengakhiri hidup dengan keinginan sendiri.
Selain wisata bunuh diri, berikut ini kami tampilkan deretan wisata non-konvensional yang tawarkan sensasi pelesir dengan konsep tak biasa, seperti dilansir Listverse.
Wisata Tempat Kumuh
Pelesir berlabel slum tourism, reality tourism, atau poverty tourism biasanya menawarkan paket tur ke daerah-daerah pemukiman kumuh di kota besar khusus untuk para pelancong asing yang penasaran dengan kehidupan warga kelas ekonomi menengah ke bawah di negara kunjungannya.
Jenis wisata seperti ini rupanya semakin digemari, terutama oleh para wisatawan dari negara-negara barat. Biasanya agen perjalanan yang menawarkan paket ini akan mengajak wisatawan untuk melihat keseharian warga tak mampu di kawasan kumuh kota besar macam Manila, Rio de Janerio, atau Mumbai.
Jenis wisata yang satu ini dianggap kontroversial, karena di satu sisi dianggap sebagai bentuk komersialisasi kemiskinan sebagai bentuk hiburan bagi kaum berada. Walaupun ada juga yang menganggapnya sebagai cara untuk meningkatkan kesadaran terhadap kemiskinan di sekitar kita.
Wisata Bunuh Diri
Konsep wisata bunuh diri yang dimaksud di sini bukan kunjungan ke tempat-tempat yang populer sebagai lokasi bunuh diri seperti hutan Aokigahara di Jepang, melainkan kunjungan ke negara yang melegalkan euthanasia sukarela bagi pasien berpenyakit parah.
Negara yang melegalkan upaya bunuh diri semacam ini adalah Swiss. Saat ini klinik-klinik yang membantu upaya euthanasia di Swiss mengalami peningkatan kunjungan dari berbagai negara yang menganggap bunuh diri dan euthanasia sebagai tindakan ilegal.
Sejumlah pasien dengan penyakit tak tersembuhkan atau kelumpuhan total menganggap euthanasia sebagai solusi untuk mati secara terhormat. Walaupun begitu, mereka harus menjalani serangkaian tes, wawancara, dan penandatanganan dokumen-dokumen penting untuk menjadi klien di klinik-klinik euthanasia.
Wisata Bencana
Konsep wisata yang satu ini menawarkan sensasi pelesir berbeda dengan mengunjungi tempat-tempat yang mengalami kerusakan parah karena bencana. Baik itu bencana alam atau bencana akibat ulah manusia.
Wisata seperti inilah yang awalnya melahirkan konsep dark tourism. Meskipun saat ini makna dark tourism telah meluas dengan keberadaan wisata ke tempat yang terkenal berhantu, lokasi pembunuhan, atau tempat yang menjadi saksi bisu holocaust.
Indonesia sendiri punya beberapa tempat yang populer untuk wisata bencana. Misalnya monumen lokasi bom Bali dan Wisata Lumpur Lapindo di Sidoarjo.
Wisata Seks
Jenis pelesir yang satu ini umumnya tak terpisah dari wisata malam yang ditawarkan kota-kota besar. Biasanya berupa kawasan prostitusi yang sudah dilokalisasi. Beberapa negara yang terkenal dengan wisata ini adalah Kamboja, Thailand, Filipina, Bangladesh, Jamaika, dan Republik Dominika.
Satu contoh yang unik dari wisata seks adalah Thailand. Sebenarnya negara ini menganggap prostitusi ilegal. Walaupun begitu, pendapatan devisa dari prostitusi juga menyumbang porsi yang cukup besar bagi pendapatan nasional.
Wisata Nuklir
Bisa ditebak dari namanya, konsep wisata ini menawarkan kunjungan ke lokasi-lokasi yang berkaitan dengan senjata pemusnah massal nuklir. Tempat yang umum dikunjungi untuk wisata seperti ini antara lain museum bom atom, lokasi bekas pengujian nuklir di zaman perang, atau tempat-tempat bersejarah yang pernah dihancurkan senjata pemusnah massal.
Beberapa tempat wisata nuklir yang populer antara lain Titan Missile Museum di Tucson, Museum Bom Atom Nagasaki, dan Chernobyl.
Wisata Narkoba
Drug tourism atau wisata narkoba maksudnya pelesir ke negara-negara penghasil narkoba atau negara yang melegalkan narkoba. Tujuannya adalah menikmati ganja, opium, atau obat psikotropika lainnya sebagai sarana rekreasi.
Wisata narkoba menjadi industri menguntungkan bagi negara-negara yang terkenal sebagai penyedia narkoba seperti Kolombia. Wisatawan bahkan bisa menemui pengedar narkoba menjajakan kokain dengan harga murah di pinggir-pinggir jalan negara ini layaknya pedagang asongan.
Wisata Makam
Sejak berabad-abad lalu, wisata makam sudah menjadi jenis hiburan yang cukup umum bagi kaum berada. Di Eropa misalnya, pemakaman kuno dibangun di area yang sama dengan taman kota dan memiliki arsitektur indah. Karena itulah kerap dikunjungi untuk sekadar piknik atau menikmati keindahan bangunannya.
Wisata Makam di negara-negara Asia biasanya mengadopsi bentuk yang berbeda dengan Eropa. Seperti di Indonesia yang cukup familiar dengan wisata ziarah. Mungkin Anda pun sudah pernah pelesir bersama rombongan kantor atau keluarga untuk mengunjungi makam-makam tokoh sejarah. Ziarah makam para wali atau pahlawan nasional misalnya.
Demikian deretan wisata non-konvensional yang tawarkan sensasi pelesir ganjil.
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya