9 Kemungkinan alasan di balik amarah yang kamu rasakan
Merdeka.com - Bentuk dari kecemasan tak selalu dada yang berdebar, rasa gelisah yang tak kunjung berhenti, atau tangan berkeringat. Kadang-kadang kecemasan bisa muncul dalam bentuk-bentuk yang lebih tak kentara. Kemarahan adalah salah satun di antaranya.
"[Kemarahan] berakar pada ketakutan, dan ketakutan hanyalah kata lain untuk kecemasan," kata terapis Kayce Hodos, LPC dalam wawancara dengan Bustle. "Ketika kita merasa terancam, kita bereaksi dengan respons stres alami kita, fight (melawan) atau flight (melarikan diri). Kita yang memilih untuk melawan akhirnya jadi marah begitu hal-hal di sekitar kita tidak berjalan sesuai keinginan."
Kamu sedang merasakan amarah yang meledak-ledak dan tak yakin apa sebabnya? Berikut ini beberapa kemungkinan alasannya.
-
Apa penyebab utama kemarahan yang berlebihan? Dilansir dari Real Simpel, Jenny Yip, seorang psikolog klinis, menjelaskan bahwa kebanyakan kemarahan berasal dari perasaan kehilangan kendali. Perasaan terjebak dan tanpa solusi sering kali memicu kemarahan yang berlebihan.
-
Apa yang bisa dipicu oleh kemarahan? Ketika seseorang marah, tubuh merespons dengan meningkatkan detak jantung dan memicu produksi adrenalin, yang dapat mempersiapkan kita untuk bertindak.
-
Mengapa kita sering merasa marah? Marah adalah emosi manusia yang alami, namun sering kali kita tidak sepenuhnya memahami penyebabnya atau cara mengelolanya dengan baik. Stres dan ketakutan merupakan dua faktor utama yang sering memicu kemarahan.
-
Apa dampak marah terhadap kesehatan? Reaksi marah dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan jantung, memperlemah sistem kekebalan tubuh, hingga berisiko menyebabkan stroke. Amarah yang sering muncul juga memicu kecemasan dan depresi, serta bahkan memperpendek harapan hidup.
-
Apa itu Gangguan Kecemasan? Rasa cemas atau anxiety adalah pengalaman yang umum dialami oleh banyak orang dalam menghadapi situasi tertentu. Namun, ketika rasa cemas sulit dikendalikan dan mengganggu aktivitas sehari-hari, bisa jadi itu adalah tanda dari gangguan kecemasan.
-
Mengapa marah bisa buruk untuk kesehatan? Ketika Anda merasa kemarahan terus menerus, tubuh bersiap untuk melakukan pertarungan dan menimbulkan reaksi sistem saraf simpatis. Sistem ini menghasilkan hormon seperti adrenalin dan kortisol yang memicu berbagai efek fisik seperti peningkatan detak jantung, pernapasan cepat, dan otot-otot yang tegang. Sementara itu, fungsi-fungsi tubuh yang tidak dianggap esensial untuk kelangsungan hidup, seperti sistem pencernaan, melambat secara signifikan.
Perubahan besar dalam hidup
Jika baru-baru ini ada perubahan besar yang terjadi dalam hidupmu, misalnya putus cinta atau kehilangan pekerjaan, ini adalah alasan yang sangat mungkin untuk memicu amarah.
"Kehilangan juga membuat kita merasa tidak berdaya," kata Hodos." Rasanya seperti dunia kita berakhir, dan entah Anda sedang menangis atau merasa bakal gila (atau keduanya), emosi yang memulai semua itu adalah kegelisahan."
Rasa malu
Kemarahan bertugas melindungi seseorang dari rasa malu. "Rasa malu atau terhina bisa membuat kita cemas, seolah-olah kita tidak cukup baik atau ada yang salah dengan diri kita, tetapi rasa malu itu normal," kata psikoterapis Sarah B. Rodgers, MA, LMFT, RDT.
"Kita semua sering membuat kesalahan atau terkadang merasa bodoh. Jangan melampiaskannya kepada orang lain. Belajarlah untuk menerima kenyataan bahwa Anda juga manusia, maafkan diri Anda, dan teruslah berjalan."
Alkohol
Banyak orang beralih ke obat-obatan atau alkohol untuk mengatasi kecemasan mereka. Masalahnya alkohol justru dapat memicu kemarahan. "Jika Anda mendapati penggunaan alkohol atau obat Anda terus meningkat, Anda mungkin mencoba mencari pelarian melaluinya," kata Hodos. "Di bawah amarah dan rasa mabuk itu mungkin ada kecemasan dan perasaan hidup Anda seolah di luar kendali."
Merasa tidak mampu mengendalikan situasi
"Apakah itu masalah di tempat kerja, masalah keuangan, hubungan yang tegang dengan keluarga, atau masalah kedekatan dengan pasangan, tidak satu pun dari kita yang senang merasa tidak memiliki kontrol," kata Hodos.
"Beberapa dari kita lebih sulit untuk menerimanya daripada yang lain. Pikirkan tentang apa yang sedang membuat Anda marah, lalu tanyakan pada diri Anda sendiri seberapa besar masalah yang bisa Anda kendalikan. Jika jawabannya tidak banyak atau tidak ada satu pun, maka masalah kontrol yang mungkin menjadi sumber kemarahan Anda."
Gangguan tidur
"Kesulitan tidur bisa berakar pada beberapa penyebab yang berbeda, namun seringkali hal itu karena kita tidak bisa berhenti khawatir," kata Hodos. Menurut Psychology Today, pada gilirannya kurang tidur bisa membuat Anda lebih mudah marah, tersinggung, atau mendendam. (mdk/tsr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengenali penyebab dari munculnya rasa marah penting untuk membantu menyalurkannya secara positif di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaMual ternyata bisa terjadi saat sedang cemas. Apa penyebabnya?
Baca SelengkapnyaRasa gelisah dan kehilangan motivasi merupakan hal yang wajar, tapi jangan biarkan berlarut-larut.
Baca SelengkapnyaKebiasaan marah dan emosi meledak-ledak yang kita miliki bisa memiliki dampak bagi kesehatan tubuh.
Baca SelengkapnyaTernyata ada beberapa hal yang bisa jadi alasan munculnya dua perasaan tersebut, loh. Yuk, simak penjelasannya!
Baca SelengkapnyaMeski marah adalah reaksi alami, jika tidak dikelola dengan baik, emosi ini dapat berdampak negatif pada kesehatan tubuh dan mental kita.
Baca SelengkapnyaPenting untuk mengenali perbedaan apa itu kecemasan dan panik untuk menemukan cara mengatasi yang tepat.
Baca SelengkapnyaPerasaan cemas dan takut ketika menghadapi sesuatu normal terjadi. Namun, harus diperhatikan apabila ketakutan berlanjut.
Baca SelengkapnyaSeseorang yang meluapkan kemarahannya ternyata bisa merasa bahagia, kenapa bisa begitu?
Baca SelengkapnyaPada saat seseorang sedang marah, terjadi sejumlah perubahan yang bisa dialami oleh tubuh.
Baca SelengkapnyaTrauma perlu segera ditangani dengan untuk meminimalisir berbagai dampak.
Baca SelengkapnyaGangguan kecemasan dan anxiety yang dialami oleh seseorang bisa menyebabkan masalah kesehatan lain.
Baca Selengkapnya