Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Awas, ini 9 tanda hubungan berada di dalam zona nyaman yang membahayakan!

Awas, ini 9 tanda hubungan berada di dalam zona nyaman yang membahayakan! Ilustrasi pasangan. © Creative Commons/kaybee07

Merdeka.com - Merasa nyaman dengan pasangan merupakan hal yang baik. Terutama jika kenyamanan itu membuat kita merasa aman untuk membuka diri bersikap apa adanya. Tetapi ada kalanya sebuah hubungan yang berada di dalam zona nyaman justru lebih banyak mendatangkan hal negatif. Di saat-saat seperti ini, kedua belah pihak yang menjalani hubungan cenderung lalai untuk merawat koneksi yang menciptakan kenyamanan tadi.

"Ketika Anda merasa terlalu nyaman dalam sebuah hubungan, Anda berisiko untuk tidak lagi memprioritaskan hubungan itu sendiri," tutur psikolog Piper Grant, Psy.D, MPH kepada Bustle. "Ketika kita memulai sebuah hubungan, kita cenderung lebih baik dalam mengurus diri sendiri, mempresentasikan diri, memperlakukan pasangan, dan mengusahakan kelangsungan hubungan. Seiring berjalannya waktu, jika kita merasa terlalu nyaman, ada risiko kita tak lagi melakukan semua hal itu dan hasilnya hubungan jadi berantakan."

Bisa dikatakan, hubungan yang sudah terlalu nyaman justru mulai kehilangan keseimbangannya. Berikut ini beberapa gejala yang bisa dilihat dan diwaspadai.

Orang lain juga bertanya?

Tak lagi melakukan hal-hal yang dulu dinikmati berdua

Hanya karena hubungan yang dijalani sudah melalui 'tahap pencitraan', bukan berarti kebiasaan-kebiasaan kecil namun menyenangkan yang dulu sering dilakukan harus dihilangkan. Malam mingguan, piknik, atau sekadar menonton DVD bersama di rumah pun masih perlu dilakukan untuk memelihara romantisme.

"Ini adalah hal-hal yang menyenangkan, menarik untuk dilakukan, dan membuat Anda serta pasangan saling terikat dalam aktivitas bersama," tutur psikolog David J. Glass kepada Bustle. "Memang setelah hubungan jadi lebih dalam Anda tidak memerlukan rangsangan eksternal sebanyak itu lagi untuk merasa senang. Tetapi Anda juga tidak bisa meniadakan semua stimulan eksternal dari hubungan Anda."

Menunda-nunda penyelesaian masalah atau perubahan

Pada dasarnya, setiap pasangan memutuskan bersama untuk bertumbuh menjadi individu yang lebih baik bersama-sama. Karena itu perubahan dan sedikit friksi merupakan hal tak terhindarkan dari perubahan ke arah yang lebih baik tersebut. Namun ada kalanya kita sengaja menunda-nunda membicarakan masalah penting karena untuk menghindari konflik. Atau sengaja menjadikan hubungan stagnan karena enggan melakukan perubahan besar yang juga bisa berdampak besar bagi hubungan.

"Menunda semuanya sampai besok, besoknya lagi, atau suatu hari yang tidak dapat dipastikan di masa depan tidak akan membantu," kata Glass. "Hal ini hanya akan mendatangkan bentuk kecemasan baru pada pasangan Anda, membuat mereka bertanya-tanya apakah kebutuhan mereka akan Anda penuhi atau setidaknya dipertimbangkan. Pastikan Anda meluangkan waktu untuk percakapan mendalam, bahkan meskipun Anda sudah merasa puas dengan keadaan yang ada saat ini."

Tak benar-benar mendengarkan pasangan lagi

Perasaan 'nyambung' merupakan pemicu daya tarik yang besar bagi dua orang yang kemudian memutuskan untuk menjalin hubungan. Rasanya sangat menyenangkan jika kita bisa menemukan hal-hal baru tentang pasangan kita. Namun begitu hubungan sudah melalui fase bulan madu, antusiasme dalam mendengarkan pasangan seolah berkurang.

"Komunikasi merupakan kunci untuk menjaga kelangsungan hubungan, dan pasangan mungkin tidak lagi memiliki kemampuan komunikasi yang efektif setelah masa penjajakan usai, "kata psikolog Dr. Natalie Jones, LPCC, PsyD kepada Bustle. "Berhubungan adalah tentang mengenal seseorang, dan biasanya Percakapan adalah cara penting untuk menemukan hal-hal tentang pasangan ideal Anda."

Jika sudah seperti ini, perlu diingat kembali bahwa pasangan adalah tempat mencurahkan perasaan pertama yang dimiliki seseorang. Jadi jangan sampai kita melalaikan peran ini jika tak ingin kedekatan emosional semakin berjarak.

Tidak menjadikan pasangan sebagai prioritas lagi

Memang benar setiap orang tetap harus memiliki waktu untuk mengurus dan menyenangkan diri sendiri meskipun sudah memiliki pasangan. Namun bukan berarti kita boleh mengabaikan pasangan begitu hubungan sudah stabil. Kita tidak bisa berasumsi pasangan tidak akan pernah meninggalkan kita meskipun mereka sudah tidak menjadi prioritas kita lagi.

"Anda tidak bisa secara sistematis mengerahkan usaha terbaik dan energi terbesar untuk hal-hal lain seperti pekerjaan, teman, dan hobi dan memberikan sisanya untuk pasangan Anda. Anda harus menyimpan 'bagian terbaik dari diri Anda; untuk orang paling penting dalam hidup Anda."

Mudah mencela dan menyakiti hati pasangan

Memang rasanya lebih mudah untuk menyakiti hati pasangan daripada orang yang tidak terlalu kita kenal. Sedikit banyak ada perasaan bahwa pasangan akan memaklumi atau memaafkan kata-kata kita yang melukai hati. Tetapi hal seperti ini bukan sesuatu yang pantas dipelihara dalam sebuah hubungan. Pasangan adalah sumber kritik membangun nomor satu, tetapi juga bukan berarti kita tidak perlu lagi menjaga perasaan mereka.

"Bertambahnya rasa nyaman dalam sebuah hubungan bisa mengakibatkan bertambahnya rasa nyaman dalam mengeluarkan komentar-komentar pedas," tutur Grant. "Komentar-komentar seperti ini bisa melemahkan hubungan dan tidak menghargai orang yang dicintai."

Tidak merasa perlu merawat diri lagi

Mungkin ada benarnya nasihat orang tua yang mengatakan bahwa kita tetap harus merawat diri meskipun sudah 'laku'. Meskipun pasangan sudah mengetahui baik-buruknya kita, akan lebih baik kalau kita tetap menjaga dan merawat diri.

"Ketika seseorang mulai terlalu nyaman dalam sebuah hubungan, mungkin mereka mulai berpikir menggosok gigi dan mandi sudah tidak penting lagi," tutur Grant. "Padahal merawat diri itu sangat penting tak hanya untuk kebaikan diri sendiri, tetapi juga untuk kenyamanan pasangan."

Tidak menunjukkan rasa menghargai lagi

Tak peduli berapa lama hubungan yang dijalani, membuat pasangan selalu merasa diinginkan, dihargai, dan dicintai merupakan hal yang penting. "Terlalu nyaman bisa berarti melupakan pentingnya membuat pasangan merasa atraktif dan spesial," menurut ahli psikoterapi Elayne Savage, PhD.

Tidak menghargai privasi pasangan lagi

Berbagi hampir segala hal dengan pasangan bukan berarti masing-masing tidak boleh memiliki privasi lagi. Selalu ada batasan personal yang harus dihormati dan tidak boleh dilanggar oleh kedua belah pihak.

"Batasan personal atau menghargai privasi seringkali terabaikan [ketika Anda sudah terlalu nyaman dengan pasangan]," tutur Savage.

Berpikir bisa membaca pikiran pasangan

Bisa jadi kita memang sudah mengenal pasangan luar dalam dan kemungkinan besar tahu pikiran seperti apa yang berkecamuk di dalam benaknya atau keputusan seperti apa yang akan diambilnya. Tetapi bukan berarti kita selalu bisa membaca pikiran mereka dengan akurat. Perasaan bahwa kita bisa membaca pikiran pasangan bisa menimbulkan prasangka, tuduhan, atau pikiran negatif yang sebenarnya tidak ada.

"Ini adalah latar belakang bagi kekecewaan, dan kekecewaan kadang bisa terasa seperti penolakan." Tetap biasakan untuk bertanya dan mengomunikasikan pikiran secara langsung, agar tidak sering terjadi salah paham dengan pasangan.

Itulah 9 gejala hubungan yang berada dalam zona nyaman berbahaya. Intinya, semua hubungan membutuhkan keseimbangan untuk bertahan dan kenyamanan yang berlebihan bisa menggeser keseimbangan tersebut. Jika kamu dan pasangan mengalami beberapa tanda di atas, sudah waktunya untuk introspeksi.

(mdk/tsr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
10 Tanda Pasangan yang Sudah Bosan dengan Hubungan yang Sudah Terjalin
10 Tanda Pasangan yang Sudah Bosan dengan Hubungan yang Sudah Terjalin

Rasa bosan dan jenuh yang muncul dalam hubungan merupakan tantangan bagi setiap pasangan. Cari tahu ciri-ciri pasangan sudah bosan di sini.

Baca Selengkapnya
9 Tanda Yellow Flags dalam Hubungan, Tidak Boleh Diabaikan
9 Tanda Yellow Flags dalam Hubungan, Tidak Boleh Diabaikan

yellow flags mengacu pada perbedaan pendapat, sifat, atau karakter antara pasangan yang dapat diatasi melalui kompromi.

Baca Selengkapnya
Sikap Pasangan Berubah, Ini 7 Tanda Perselingkuhan yang Perlu Diwaspadai
Sikap Pasangan Berubah, Ini 7 Tanda Perselingkuhan yang Perlu Diwaspadai

Cinta memang mendebarkan, namun tak jarang disertai oleh ketakutan yang mengintai, yaitu rasa takut pasangan berselingkuh.

Baca Selengkapnya
Cara Menghadapi Pasangan Selingkuh, Tenangkan Emosi dan Bangun Komunikasi
Cara Menghadapi Pasangan Selingkuh, Tenangkan Emosi dan Bangun Komunikasi

Selingkuh bisa disebabkan oleh faktor yang beragam dna kompleks.

Baca Selengkapnya
Wajib Tahu! Ini Cara Mengetahui Pasangan Selingkuh
Wajib Tahu! Ini Cara Mengetahui Pasangan Selingkuh

Di tengah maraknya kasus selingkuh, maka perlu waspada, agar pasangan tak sampai melakukannya.

Baca Selengkapnya
Tanda-tanda Pasanganmu Selingkuh Menurut Psikolog
Tanda-tanda Pasanganmu Selingkuh Menurut Psikolog

Menurut Robert Weiss PhD dari situs Psychology Today, tanda-tanda pasangan selingkuh biasanya terlihat dari jadwal kerja hingga kelakuan teman-teman disekitarny

Baca Selengkapnya
5 Tanda Pria mungkin Tidak Benar-benar Mencintaimu
5 Tanda Pria mungkin Tidak Benar-benar Mencintaimu

Kenali lima tanda bahwa seorang pria mungkin tidak benar-benar mencintaimu. Perhatikan ciri-ciri ini agar hubunganmu tetap dalam kondisi yang sehat.

Baca Selengkapnya
Red Flag Artinya Tanda Bahaya dalam Hubungan, Pahami Istilah Kekinian Ini
Red Flag Artinya Tanda Bahaya dalam Hubungan, Pahami Istilah Kekinian Ini

Memahami red flag dapat membantu mengidentifikasi potensi perilaku kasar atau dinamika yang tidak sehat.

Baca Selengkapnya
Para Suami Wajib Baca! Ini 4 Warning Sign Bahwa Istri Merasa Kurang Aman secara Emosional
Para Suami Wajib Baca! Ini 4 Warning Sign Bahwa Istri Merasa Kurang Aman secara Emosional

Jika istri menunjukkan tanda-tanda ini, bersiap untuk mengambil langkah cepat sebelum bertambah parah

Baca Selengkapnya
Ini Red Flag dalam Hubungan, Tanda Harus Menjauh dari Pasangan!
Ini Red Flag dalam Hubungan, Tanda Harus Menjauh dari Pasangan!

"Red Flag" bisa menjadi penanda alasan untuk berhenti.

Baca Selengkapnya
Posesif adalah Sifat Ingin Memiliki Berlebihan, Ketahui Penyebab dan Dampaknya
Posesif adalah Sifat Ingin Memiliki Berlebihan, Ketahui Penyebab dan Dampaknya

Berbagai macam konflik dapat terjadi dalam hubungan karena sifat posesif yang dimiliki pasangan.

Baca Selengkapnya
Waspada! Ini Tanda Kamu Terjebak dalam Toxic Relationship dan Cara Mengatasinya
Waspada! Ini Tanda Kamu Terjebak dalam Toxic Relationship dan Cara Mengatasinya

Hubungan asmara adalah bagian penting dari kehidupan banyak orang, namun tidak semua hubungan berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya