Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bukan Ditakuti, 7 Pemakaman Ini Justru Populer Sebagai Objek Wisata

Bukan Ditakuti, 7 Pemakaman Ini Justru Populer Sebagai Objek Wisata Merry Cemetery. ©Thousand Wishes

Merdeka.com - Normalnya taman pemakaman merupakan lokasi yang jarang dikunjungi, kecuali untuk ziarah. Namun beberapa lokasi pemakaman umum justru begitu populer sebagai tempat wisata. Bahkan ada yang menuai status sebagai warisan budaya. Inilah yang disebut dark tourism. Mengunjungi tempat-tempat yang identik dengan kematian sebagai aksi wisata.

Di Indonesia sendiri wisata makam bukan hal baru. Jenis yang paling populer salah satunya adalah ziarah ke Situs Makam Wali Songo. Liburan seperti ini biasanya dilakukan bersama keluarga.

Kali ini Merdeka.com akan membahas tentang taman-taman pemakaman yang populer sebagai objek wisata. Berikut ini beberapa di antaranya.

Merry Cemetery - Rumania

Di Rumania terdapat sebuah Situs Warisan Dunia UNESCO yang unik, yaitu Merry Cemetery. Pemakaman umum ini berada di kota Sapanta. Di dalamnya terdapat lebih dari 600 nisan berbentuk salib kayu yang dicat warna-warni dan dihias dengan lukisan yang menggambarkan kisah hidup, rahasia, atau saat-saat terakhir masing-masing mendiang.

Walaupun kuburan umumnya menimbulkan kesan seram, kuburan yang satu ini justru mengundang senyum dan menjadi objek wisata yang cukup populer. Warga yang datang suka berpiknik, foto, atau sekadar menikmati tulisan-tulisan konyol di nisan.

"Di bawah salib yang berat ini terbaring ibu mertuaku yang malang...Jangan membangunkannya. Sebab jika dia kembali ke rumah dia akan menggigit kepalaku sampai putus." Atau testimoni dengan gambar kocak bertuliskan "Ioan Toaderu sangat mencintai kuda. Satu hal lagi yang sangat ia cintai. Duduk di meja di sebuah bar. Ditemani istri orang."

Green-Wood Cemetery - Amerika Serikat

Green-Wood Cemetery adalah pemakaman umum yang didirikan di Greenwood Heights, Brooklyn, New York pada tahun 1838. Sejak berabad-abad lalu kuburan ini sudah dianggap sebagai tempat rekreasi oleh warga New York. Bahkan disebut sebagai taman kota pertama yang dimiliki Brooklyn.Gerbang Green-Wood Cemetery yang artistik dinobatkan sebagai bangunan ciri khas kota pada tahun 1966. Sementara Weir Greenhouse yang ada di dalamnya digunakan sebagai pusat turis. Taman pemakaman ini juga mendapatkan status sebagai National Historic Landmark.

Catacombe dei Cappuccini - Italia

Catacombe dei Cappuccini yang ada di Italia merupakan rumah terakhir bagi 8000 jenazah yang dimumikan. Kuburan kuno ini didirikan pada abad 16 ketika pemakaman yang ada di atasnya sudah tak mampu menampung jenazah baru.Sampai sekarang kuburan bawah tanah ini kedatangan ribuan pengunjung setiap tahunnya. Salah satu mumi yang paling populer di sini adalah Rosalia Lombardo, seorang gadis berumur dua tahun yang meninggal pada tahun 1920. Rosalia merupakan salah satu mumi dengan kondisi tubuh paling baik yang pernah ada. Tubuh yang utuh membuatnya tampak seperti sedang tidur, sehingga mumi ini juga dijuluki Sleeping Beauty.

Makam gantung Sagada - Filipina

Daerah Sagada di Filipina memiliki tata cara yang unik dalam memakamkan jenazah. Di sana banyak terdapat kuburan yang berlokasi di tebing-tebing kapur, mirip dengan pemakaman di Tana Toraja. Hanya saja di Sagada jenazah diletakkan dalam peti-peti mati dari kayu yang digantung di sepanjang tebing.

Uniknya, orang-orang Sagada membuat sendiri peti mati mereka. Begitu merasa ajal sudah mendekat, menurut Atlas Obscura orang-orang lanjut usia biasa mengukir peti mati mereka sendiri dari batang kayu berongga. Jika mereka terlalu lemah atau sakit, keluarga mereka yang wajib mempersiapkan peti mati mereka sebagai gantinya.

The Neptune Memorial Reef - Amerika Serikat

Jauh di kedalaman 40 kaki dari lepas pantai Key Biscayne, Florida terdapat The Neptune Memorial Reef, kuburan laut yang dibuat pada zaman modern. Kuburan yang desainnya mengadopsi meniru konsep Atlantis ini menyerupai puing bangunan peninggalan sejarah.The Neptune Memorial Reef dibangun di areal seluas 65.000 meter persegi dan diperkirakan mampu menampung 125.000 jenazah. Jenazah harus dikremasi terlebih dahulu. Baru kemudian abunya dicampur dengan adonan semen dan dijadikan patung yang nantinya akan ditempatkan di areal pemakaman. Nantinya kuburan juga bisa berfungsi sebagai lokasi penyelaman yang fotogenik.

Passiliran Kambira Tana Toraja - Indonesia

Bayi-bayi Toraja yang meninggal sebelum tumbuh gigi dimakamkan di passiliran yang ada di desa Kambira dan Sarapung. Dilansir Tour Toraja, passiliran Kambira terletak 9 km dari kota Makale. Sementara Sarapung letaknya sekitar 300 m dari Kambira.Passiliran bayi di Kambira dan Sarapung berupa satu pohon besar dan tinggi yang disebut tarra. Pohon ini memiliki diameter sekitar 80-120 cm. Pada batang pohon terdapat lubang-lubang kecil yang tersegel ijuk pohon enau. Dilansir Perpustakaan Digital Budaya Indonesia, batang pohon tarra yang besar dianggap sebagai pengganti rahim ibu.Konsep pemakaman yang unik ini membuat lokasi pohon tarra menjadi salah satu objek wisata menarik di Tana Toraja.

Okunoin Cemetery - Jepang

Okunoin Cemetery di Jepang menhyimpan hampir seperempat juta kuburan, namun yang menjadi daya tarik utama adalah persemayaman jenazah Kobo Daishi, pendiri aliran Buddhisme Shingon. Dia adalah sosok penting dalam sejarah religi Jepang.Makam Kobo Daishi selalu padat pengunjung karena diyakini bisa memberi keberuntungan pagi peziarah. Untuk mencapai makam Kobo Daishi, peziarah harus bersujud sebelum menyeberangi jembatan menuju makam. Di depan makam itu sendiri ada aula berisi 10000 lentera dan 50000 patung kecil tempat sesaji bisa diletakkan.

(mdk/tsr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP