Gara-gara Upload Foto Melania Trump, Akun Instagram Kim Kardashian Kehilangan 150 Ribu Follower
Kim Kardashian harus kehilangan 150 ribu pengikut di Instagram setelah mengupload foto Melania Trump.

Kim Kardashian, bintang televisi realitas sekaligus ratu media sosial dengan 358 juta pengikut di Instagram, baru saja mengalami penurunan signifikan dalam jumlah pengikutnya. Sebanyak 150 ribu akun dilaporkan berhenti mengikuti setelah Kim mengunggah foto Melania Trump pada hari pelantikan. Unggahan tersebut memicu reaksi negatif yang mencerminkan bagaimana ketegangan politik dapat memengaruhi dunia media sosial.
Menurut laporan Socially Powerful, sebuah firma analitik dan pemasaran influencer, unggahan ini memuat foto Melania Trump yang mengenakan topi bertepi lebar. Reaksi para pengikut Kardashian pun beragam, tetapi mayoritas menunjukkan kekecewaan. “Unggahan ini sangat tidak pantas, terutama di tengah suasana politik yang memanas,” tulis salah satu pengguna Instagram.
Tidak hanya di Instagram, Kardashian juga kehilangan 9.553 pengikut di X, platform yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter. Keputusan Kardashian untuk membagikan foto Melania dianggap kontroversial oleh sebagian besar penggemarnya, yang mempertanyakan loyalitas politiknya.
Hubungan Kim Kardashian dengan Pemerintahan Trump

Meskipun dikenal sebagai pendukung Partai Demokrat, Kim memiliki sejarah hubungan profesional dengan pemerintahan Trump. Salah satu momen yang cukup mencolok adalah ketika ia menggunakan pengaruhnya untuk melobi pengampunan bagi Alice Marie Johnson, seorang wanita kulit hitam yang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena pelanggaran narkoba tanpa kekerasan.
Langkah ini menunjukkan bahwa Kardashian lebih fokus pada isu reformasi peradilan pidana daripada afiliasi politik. Bahkan pada April 2020, Kim menegaskan bahwa ia tidak akan mendukung kandidat presiden mana pun secara terbuka demi fokus pada upaya reformasi hukum.
Kritik Terkait Sensitivitas Sosial
Selain itu, beberapa pengikut menyoroti ketidaksensitifan waktu unggahan tersebut. Seorang pengguna Instagram menyayangkan Kardashian lebih memilih untuk mengunggah foto Melania ketimbang mengenang mendiang Pendeta Dr. Martin Luther King, Jr. Unggahan itu bertepatan dengan Hari Martin Luther King, Jr., yang merupakan hari libur federal di Amerika Serikat untuk menghormati tokoh perjuangan hak-hak sipil.
Komentar-komentar pedas juga menyebut Kardashian telah terlibat dalam propaganda politik majalah sayap kanan. Namun, hingga kini, Kim Kardashian belum memberikan tanggapan resmi terkait kontroversi ini.
Kritik Lain terhadap Ketidaksensitifan

Kontroversi ini bukan pertama kalinya Kardashian menghadapi kritik karena dianggap kurang peka terhadap isu sosial. Pada Januari 2025, Kim sempat dikecam karena mempromosikan produk pakaian dalam miliknya, SKIMS, di tengah kebakaran hutan Los Angeles yang mengakibatkan 130 ribu orang mengungsi.
Unggahan promosi itu berbunyi, “WINTER SALE DIMULAI BESOK. Setel alarm Anda untuk berbelanja di acara besar pertama tahun ini dengan diskon hingga 50% untuk koleksi SKIMS favorit Anda,” yang dirilis hanya beberapa jam setelah kebakaran pertama terjadi di Pacific Palisades.
Para penggemar langsung melontarkan kritik pedas. “Bagaimana kalau membuat postingan untuk menyebarkan kesadaran tentang kebakaran di kota Anda?” tulis salah satu pengguna Instagram.
Merespons kritik tersebut, SKIMS akhirnya menyumbangkan pakaian dan kebutuhan lainnya kepada keluarga yang terdampak kebakaran. Melalui Instagram Story, Kim menyatakan, “Kami sudah menyumbang pada Yayasan Pemadam Kebakaran Los Angeles yang menyediakan sumber daya penting bagi para penanggap pertama yang heroik yang melindungi kota kami.” Namun, tindakan ini tidak sepenuhnya meredakan kemarahan publik. Sebagian besar warganet tetap menganggapnya “terlambat” dan “tidak peka.”
Penurunan jumlah pengikut yang dialami Kim Kardashian menunjukkan bahwa tindakan selebritas di media sosial memiliki dampak besar terhadap citra publik mereka. Dalam kasus ini, foto Melania Trump bukan hanya sekadar unggahan biasa, tetapi menjadi simbol yang memicu perpecahan opini di kalangan pengikut Kardashian.
Keputusan Kim untuk tetap netral dalam lanskap politik yang terpecah tampaknya menjadi tantangan tersendiri. Namun, dengan kekuatan pengaruh yang dimilikinya, setiap langkahnya akan terus menjadi sorotan. Bagaimana Kim Kardashian mengelola kontroversi ini ke depan tentu akan menarik perhatian publik dan media.