Indonesia Incorporated, Menlu Retno Panggil Menpar dengan Wonderful Yahya
Merdeka.com - Semangat Indonesia Incorporated kembali ditunjukkan bagi pariwisata Indonesia. Lewat Wonderful Indonesia Gastronomy Forum 2018, 100 restoran diaspora di luar bersinergi dengan Kementerian Pariwisata. Tujuannya jelas, untuk mengangkat kuliner Indonesia dikancah dunia.
Bertempat di Hotel Aryaduta, Jakarta, Kamis (22/11), acara Gala Dinner Wonderul WI Diaspora Rest pun digelar begitu hangat.
Hadirnya Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi, semakin menunjukkan semangat Indonesia Incorporated. Dalam sambutannya Menlu Retno mendukung program co-branding 100 restoran diaspora yang diluncurkan Kemenpar itu.
-
Bagaimana cara Menlu Retno mengucapkan terima kasih kepada Komisi I DPR RI? 'So I just want to say thank you, thank you so much, and I enjoy very much working with you,' tuturnya.
-
Siapa yang menerima ucapan terima kasih dari Menlu Retno? 'Apa yang sudah dilakukan, dicapai oleh Kementerian Luar Negeri dan diplomasi Indonesia tidak mungkin dapat dilakukan tanpa dukungan ibu/bapak sekalian,' ucapnya.
-
Apa yang dicapai Menlu Retno? Indonesia diumumkan terpilih menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB untuk periode 2019-2020.
-
Mengapa Menlu Retno mengucapkan terima kasih kepada Komisi I DPR RI? Sebab, kata dia, sepuluh tahun yang dilalui Indonesia bukanlah tahun-tahun yang mudah, mengingat situasi dunia yang juga penuh tantangan. Misalnya, situasi konflik dan perang, pandemi COVID-19, hingga perubahan iklim.
-
Kenapa Menlu Retno merasa gembira? Kemenangan ini adalah bentuk kepercayaan internasional kepada Indonesia. 'Kontribusi Indonesia bagi perdamaian global diterima,' kata Retno.
-
Kapan Menlu Retno menyampaikan terima kasih kepada Komisi I DPR RI? Hal itu disampaikannya di penghujung rapat kerja (raker) bersama Komisi I DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis.
Menlu Retno mengatakan, sebagai mantan Duta Besar Indonesia di Belanda dirinya paham betul kekuatan kuliner dalam diplomasi. Peranannya sangat penting membawa nama Indonesia ke kancah dunia. Untuk itu menlu pun sangat mengapresiasi dukungan besar yang diberikan oleh Menpar Arief Yahya terhadap perkembangan dunia kuliner Indonesia.
"Saya selalu panggil Pak Menpar itu dengan panggilan Mas Wonderful Arief," ujar Menlu Retno sambil tersenyum, disambut tawa oleh 100 pemilik retoran diaspora serta tamu undangan yang hadir.
Menlu mengatakan, Indonesia harus memperhatikan identitas makanan yang dipresentasikan. Serta harus mencoba mempresentasikan makanan tersebut dalam bentuk yang menarik. Yang tidak kalah penting yakni marketing.
Makanan yang dipromosikan harus punya cerita menarik dibaliknya. Dengan dukungan penuh dari Kemenpr maka diplomasi kuliner Indonesia akan semakin cepat mendunia.
"Selain daya tarik wisata berupa alam dan budaya, kuliner memiliki peran penting untuk mendatangkan wisman ke Indonesia. Komitmen penuh dari Pak Wonderful Arief akan akan memberikn sinergi positif bagi kerjasama ini," pungkasnya.
Ucapan Menlu Retno memang tak terbantahkan. Dengan kerja sama ini akan memberikan dampak signifikan bukan saja bagi Wondeful Indonesia tetapi juga para industri yang tergabung didalamnya.
Dan itu mendapat pengakuan penuh dari dunia internasional. Pada 2016, Indonesia meraih 46 award di 22 negara. Penghargaan terus berlanjut ditahun berikutnya. Hingga, meraih The Best Ministry Of Tourism atau Best National Tourism Organization versi TTG Travel Awards 2018. Begitu juga Indeks daya saing Pariwisata Indonesia melesat jauh dibawah komando Menpar Arief Yahya. Dari peringkat 70 dunia di tahun 2013, meroket ke posisi 42 besar di 2017.
Bahkan Media asal Inggris The Telegraph, telah menetapkan Indonesia sebagai “Top-20 Fastest Growing Tourism Industry in the World”. Kunjungan Wisman ke Indonesia tumbuh 22%, 3 kali lipat dibanding rata-rata pertumbuhan dunia (6%), dan regional Asia Tenggara (7%). Pada 2017, wisman yang berkunjung sebanyak 14,04 juta orang. Torehan ini naik 21,88 persen dari tahun 2016 yang berada dikisaran 11,52 juta wisman.
Menteri Pariwisata menyambut baik dukungan dari seluruh pihak dalam mengangkat kuliner Indonesia ke kancah global. Strategi ini berhasil diterapkan oleh Thailand. Thailand mulai secara sistematis melakukan diplomasi kuliner pada saat pemerintahan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra. Tujuannya sangat ambisius yaitu mendongkrak jumlah resto Thailand di luar negeri dengan meluncurkan program “The Kitchen of the World”.
Program ini, mendorong pembukaan resto Thailand baru di seluruh dunia, dari sekitar 6.900 pada tahun 2003 menjadi 20.000 pada tahun 2008. Naik signifikan sekitar empat kali lipat.
Dana yang digelontorkan pun sangat besar. Pada tahun 2004 misalnya, Pemerintah Thailand mengalokasikan anggaran 500 juta bath (sekitar US$12,5 juta) untuk mendukung program ini. Pemerintah Thailand juga mendorong standarisasi dan kontrol kualitas. Caranya, dengan memberikan label “The Select” untuk mengkualifikasi resto Thailand yang ada di luar negeri.
"Saya meyakini bahwa negara harus mengambil peran ini dalam rangka mendorong diplomasi kuliner. Namun karena anggaran terbatas, maka kita harus mencari jalan lain yang lebih smart dan efisien, yaitu dengan melakukan co-branding dengan restoran Indonesia yang selama ini sudah eksis di luar negeri," paparnya.
Menpar menyakini langkah ini akan sangat efektif. Karena resto-resto ini sudah memiliki traffic pengunjung yang cukup tinggi. Dengan program co-branding ini para resto ini menjadi “etalase” bagi pariwisata Indonesia yang sangat efektif.
"Kita bisa menenpatkan brosur, poster, video dan beragam konten promosi destinasi wisata yang sedang kita kembangkan. Kita juga bisa melakukan brand activation (misalnya: pertunjukkan kesenian Indonesia) atau customer reward (misalnya: berhadiah liburan ke 10 destinasi Bali Baru) secara reguler."
"Saya meyakini resto-resto Indonesia di luar negeri ini akan menjadi channel diplomasi kuliner yang sangat ampuh untuk mempromosikan Indonesia di luar negeri. Salam Pesona Indonesia!!!," pungkas Menpar Arief Yahya. (mdk/hrs)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Xanana Gusmao cium tangan Menlu Retno Marsudi saat Gala Dinner IAF-HLF MSP 2024.
Baca SelengkapnyaAcara MAGMAC dan AMF akan diselenggarakan pada 1-2 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaJika itu terwujud maka akan ada kafe atau restoran asal Indonesia yang tersebar di ratusan negara.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikannya di penghujung rapat kerja (raker) bersama Komisi I DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis.
Baca SelengkapnyaPotret Menlu Retno Marsudi luangkan waktu kumpul keluarga di tengah kesibukannya.
Baca SelengkapnyaAli berharap IKN nantinya akan menjadi sebuah acuan kemajuan sains dan teknologi untuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaSaat bertemu, Retno mendapat perlakuan manis yang tak terduga. Bahkan, dia juga turut mendapat hadiah menarik.
Baca SelengkapnyaRetno mengatakan jika tempat tersebut telah ada sejak dirinya berkuliah di UGM.
Baca SelengkapnyaMenteri Perdagangan Zulkifli Hasan ungkap akan berjanji memfasilitasi anak muda Indonesia di Negeri Kanguru itu agar bisa menjadi pengusaha sukses.
Baca SelengkapnyaIpuk juga berharap Ikawangi bisa menjadi inkubator bagi warga Banyuwangi untuk menumbuhkan jejaring ekonomi baru.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan dan Menteri Luar Negeri ternyata teman sejak SMA.
Baca SelengkapnyaRetno merupakan Menteri Luar Negeri RI periode 2014—2024.
Baca Selengkapnya