Jawab Penasaran Anak, Terjadinya Siang dan Malam Bisa Dijelaskan Secara Rasional

Merdeka.com - Tak sedikit anak yang kerap berimajinasi, kenapa siang dan malam bisa hadir secara bergantian. Seolah-olah ada hantu yang selalu memakan matahari, hingga menimbulkan kegelapan. Nyatanya, imajinasi ini juga ada dalam sebuah buka karya Roopa Pai berjudul ‘Kak, Ke Mana Perginya Matahari Ketika Malam Tiba?’.

Dialog demi dialog tentang rasa penasaran anak akan peristiwa siang dan malam, beradu dengan imajinasi yang juga menggelora. Bacaan menarik inilah yang disuguhkan dalam Program Belajar dari Rumah bersama Kemendikbud di TVRI. Topik ini diberikan untuk anak kelas 5. Lalu, bagaimana penjelasan ilmiahnya?

Benar, matahari tak hilang dimakan hantu atau sosok lain yang menyebabkan kegelapan malam. Namun, rotasi bumi yang terjadi selama 24 jam inilah yang membuat terjadi siang dan malam berlangsung secara bergantian.

Supaya lebih mudah, Kak Yoana yang menjadi pemandu dalam episode kali ini mencontohkan sebuah percobaan sederhana. Ia Kak Yohana mengumpamakan bola karet yang sudah digambari dengan peta dunia menggunakan spidol sebagai bumi. Lalu, senter besar diibaratkan sebagai sinar matahari.

Ketika sinar matahari di arahkan ke peta India, wilayah tersebut tampak terang atau mengalami siang. Sementara Amerika yang berada di belakangnya, mengalami gelap karena membelakangi matahari, sehingga di sana mengalami malam.

Setelah mendapatkan penjejalan ilmiah atau rasional tentang terjadinya peristiwa siang dan malam, wawasan anak-anak kelas 5 makin diperkaya dengan belajar menghitung kalori dalam tubuh. Kalori ini sendiri dibutuhkan oleh tubuh, agar bisa beraktivitas secara lancar setiap hari.

Akan tetapi masing-masing orang memiliki kebutuhan kalori yang berbeda. Selain itu, sumber kalori yang berasal dari makanan, seperti nasi, lauk, sayur dan buah memiliki nilai kalori tersendiri. Sebelum menghitungnya, anak-anak pun perlu memahaminya terlebih dulu.

Sebut saja nasi 100 gram atau setara tiga sendok nasi datar memiliki jumlah 400 kalori. Semangkuk sayuran mengandung 50 kalori. Sementara 40 gram daging, 50 gram ikan segar, 10 butir bakso 100 gram, maupun 1 butir telur masing-masing mengandung 95 kalori. Lalu, untuk buah seperti 100 gram jeruk dan 75 gram mengandung 40 kalori.

Jumlah kalori itu pun dapat dijadikan acuan untuk menghitung total kalori dari makanan yang sedang disantap dalam setiap sajian. Masih menggunakan makanan sebagai contoh, tepatnya minuman jus, anak-anak diajak belajar menghitung pengurangan pecahan.

Lewat metode belajar yang mudah dan menyenangkan, Program Belajar dari Rumah bersama Kemendikbud ini pun dapat dipahami lebih mudah. Saksikan episode lainnya bagi anak kelas 5 dengan menonton program ini setiap hari Senin-Jumat di TVRI dari jam 10.30-11.00 WIB. (mdk/wri)