Kenapa banyak orang membenci hari Senin?

Merdeka.com - Senin menjadi satu dalam tujuh hari yang paling dibenci oleh sebagian besar orang, terutama para pekerja. Saat hari Minggu tiba dan menyadari besok sudah masuk hari pertama kerja alias Senin, tidak sedikit yang mengeluhkannya.

Mengapa banyak orang begitu benci hari Senin?

Ternyata ada jawaban ilmiah terkait 'sindrom' hari Senin. Dikutip laman BBC, Senin (16/4), para peneliti Amerika Serikat dalam Journal of Positive Psychology mengatakan bahwa konsep Senin merupakan hari yang paling dibenci atau hari terburuk, harus segera singkirkan.

Dengan kata lain, pernyataan 'I Hate Monday!' pada dasarnya hanya sebuah mitos belaka. "Meskipun (masyarakat) global meyakini hari Senin adalah hari terburuk, namun kami menyarankan agar keyakinan tersebut segera ditinggalkan," tegas Prof Arthur Stone dari Stony Brook University.

Lalu apa yang memengaruhi seseorang membenci hari tersebut?

Dalam Emaxhealth, dijelaskan hal tersebut dipengaruhi oleh jadwal. Ya, di akhir pekan tidak sedikit orang yang tak menerapkan jam normal, demi menghabiskan waktunya.

Ketika rencana menghabiskan waktu tersebut terlaksana yang tersisa adalah Anda kelelahan, kualitas tidur tak tercukupi alias kekurangan jam tidur. Kurang tidur berkontribusi pada emosional Anda, seperti lekas marah, kecemasan, dan depresi.

Dalam laman Tech.co, hal lain yang menjadi pemicu adalah pola makan di akhir pekan. Di hari Jumat, Sabtu, atau Minggu adalah waktu yang tepat bagi Anda menghabiskan waktu bersama teman atau keluarga bukan?

Bersenang-senang dan menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman-teman memungkinkan Anda mengonsumsi makanan berlebihan. Sadar atau tidak, Anda mengonsumsi jenis makanan atau minuman yang mengandung tinggi gula.

Ternyata hal tersebut dapat memengaruhi kondisi tubuh Anda keesokan harinya. Sebuah studi menemukan, pola makan yang salah tersebut memicu kenaikan gula darah yang membuat Anda kelelahan dan lamban dalam bergerak. (mdk/dwq)