Kerap Ingin Makan yang Manis-Manis saat Sedang Stres? Begini Penjelasan Ilmiahnya
Merdeka.com - Makanan manis bukan hanya nikmat disajikan sebagai hidangan pencuci mulut, atau peneman ngemil sore dengan secangkir teh. Namun, tanpa sadar, makanan manis juga kerap dijadikan pelarian untuk mengusir penat kala stres melanda.
Rupanya hal ini bukan dialami satu dua orang saja. Beberapa orang juga kerap melampiaskan stres yang mendera dengan makan beragam makanan manis. Bukan sebuah kebetulan apalagi sekadar tren, ternyata ada penjelasan ilmiahnya.
Makanan Manis Bisa Turunkan Kortisol Penyebab Stres
©Shutterstock.comSecara ilmiah, stres bisa terjadi karena hipoccampus yang terdapat pada otak merilis hormon kortisol. Pelepasan kortisol ini dapat meningkatkan denyut jantung, tekanan darah, gula darah, pernapasan hingga fungsi otot.
-
Apa yang membuat resep ini istimewa? Bumbu hitam yang pekat meresap ke dalam daging, membuat hidangan ini menjadi pilihan favorit bagi banyak orang.
-
Apa yang membuat makanan ini begitu istimewa? Makanan kami adalah senjata ampuh untuk mengusir bad mood dan memicu kebahagiaan! Siapkan dirimu untuk tertawa dan menangis karena pedasnya!
-
Kenapa harus mencoba makanan ini? Jangan sampai ketinggalan! Makanan kami adalah jawaban untuk pencarianmu akan sensasi pedas yang tak terkalahkan! Mari cicipi dan buktikan keberaniannya!
-
Teka-teki apa yang berhubungan dengan rasa manis? Micin apa yang rasanya manis?Jawaban: Micintai you selamanya.
-
Apa yang dimaksud dengan rempah manis? Sebagai gantinya, Anda bisa menggunakan rempah-rempah manis yang tidak kalah lezat dan tentunya lebih sehat.
-
Apa yang membuat rasa umami begitu istimewa? Salah satu hal yang membuat masakan Jepang begitu istimewa adalah kehadiran rasa umami yang mendalam dan memuaskan.
Sebenarnya mekanisme tersebut secara alami bermanfaat untuk meningkatkan kesigapan diri kala menghadapi situasi penuh tekanan. Hanya saja, ketika jumlah kortisol terlalu tinggi, maka dapat menyebabkan stres, rasa cemas, hingga gejala depresi.
Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Harvard University pada 2015 mengungkapkan jika konsumsi makanan manis atau gula dapat menurunkan jumlah kortisol dan aktivitas hipoccampus. Hal ini membuat respon otak dalam menanggapi stress juga ikut membaik.
Hanya saja, para peneliti sepakat perlu melakukan lebih lanjut, karena asupan gula bukan satu-satunya faktor yang bisa memengaruhi kinerja hipoccampus maupun menurunkan stres secara langsung.
Makanan Manis Bisa Bantu Suplai Energi ke Otak
©Shutterstock.comSebagian besar otak orang dewasa menggunakan 20% energi total dalam tubuh untuk menjalankan fungsinya dengan baik. Ketika stres melanda, setidaknya otak membutuhkan energi tambahan sebanyak 12%. Suplai energi ini pun bisa diperoleh dari asupan gula, maupun makanan manis.
Terlebih makanan manis ini sebagian besar komposisinya selain karbohidrat. Di dalam tubuh karbohidrat akan dipecah menjadi gula sederhana atau glukosa yang kemudian diproses menjadi energi. Apabila stres terjadi bersamaan dengan kondisi lapar, akibat kurang asupan karbohidrat, maka fungsi otak juga akan ikut menurun.
Padahal, otak berperan dalam mengatur metabolisme tubuh, pencernaan, dan kemampuan berpikir. Otak pun akan kesulitan menjalankan fungsinya dengan baik karena terhalang sejenis saraf dalam hipotalamus, bilamana tubuh kekurangan glukosa. Hal inilah yang kemudian membuat keinginan makan manis saat stres melanda lebih besar.
Makanan Manis Bisa Membuat Seseorang Bahagia
©Shutterstock.comJika kortisol dapat menyebabkan stres, maka dopamin menjadi hormon yang bisa memicu rasa bahagia. Menariknya, dopamin yang dilepaskan lewat bagian otak bernama nucleus accumbens ini terangsang lewat makanan manis atau asupan gula.
Bukan itu saja, makanan manis juga dapat membantu pelepasan serotonin, hormon yang bisa memberikan efek menenangkan. Serotonin inilah yang bisa meredakan stres akibat tingginya kortisol yang dilepaskan dalam tubuh.
Meski begitu perlu digarisbawahi jika kaitan antara stres dan konsumsi gula maupun makanan manis belum terbukti 100%, sehingga masih diperlukan penelitian lebih lanjut. Walau makanan manis ini bisa memicu efek positif, seperti meredakan stres bagi sebagian orang, tetapi tetap tak dianjurkan mengonsumsinya berlebihan. Bagaimanapun terlalu banyak makanan manis tetap berbahaya bagi kesehatan.
Akan tetapi jika sekali dua kali atau sekadar untuk menurunkan stres yang tengah melanda, tentunya dengan porsi secukupnya, maka tak ada salahnya dicoba. Apalagi pesan makanan manis kini juga bisa dilakukan dengan mudah dari rumah. Salah satunya dengan pre-order lewat manisdansedap.com.
Bagi yang belum tahu, manisdansedap.com merupakan platform yang menjadi bagian dari KLY (KapanLagi Youniverse) sebagai Digital Media Network yang juga menaungi Liputan6.com, Merdeka.com, KapanLagi.com, Dream.co.id, Brilio.id, Fimela.com, Bola.com, Bola.net, dan Otosia.com. Lewat platform ini, beragam menu-menu dengan citarasa manis bisa dipesan secara praktis, seperti:
Nastar Lezat yang Bisa Dilahap dengan Secangkir Teh
©Manis dan Sedap/Desserticious.coLapis Legit Ori yang Juga Nikmat Sebagai Peneman Waktu Sore
©Manis dan Sedap/Desserticious.coAda Pula Choux Ring yang Menggoda untuk Digigit
©Manis dan Sedap/Chudoku BakeryBisa Pula Sekalian Isi Perut dengan Roti Gandum Isi
©Manis dan Sedap/Roti Selera RakyatSemua bisa dipesan dengan mudah di manisdansedap.com. Selain makanan manis, banyak pula makanan sedap yang bisa dipilih sesuka hati. Ini karena platform ini juga menjadi 'etalase' bagi para seller. Para pemilik UMKM juga bisa memajang jualannya dan bisa melakukan transaksi terpisah dari platform, berkat fitur tombol pembelian langsung menuju ke nomor whatsapp seller.
Yuk PO Sekarang di ManisdanSedap! (mdk/tmi)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terjadinya stress eating ini bisa sangat susah untuk diatasi dan dihentikan karena sejumlah alasan.
Baca SelengkapnyaKeinginan makan makanan manis berlebihan disebabkan banyak faktor.
Baca SelengkapnyaKeinginan makan bisa disebabkan oleh rasa lapar atau hanya karena keinginan untuk mengunyah. Kenali perbedaan keduanya.
Baca SelengkapnyaJangan sampai hal ini jadi masalah kesehatan di kemudian hari, yuk kenali dulu tanda tubuhmu kecanduan gula!
Baca SelengkapnyaEmotional eater adalah orang yang makan sebagai cara untuk mengatasi emosi yang kuat, seperti stres, kecemasan, kesepian, atau kebosanan.
Baca SelengkapnyaJika dibiarkan, emotional eating bisa menyebabkan obesitas dan gangguan kesehatan mental dalam jangka panjang.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka, ternyata orang yang kecanduan gula tidak hanya suka makanan manis tapi juga ingin makanan dengan cita rasa asin.
Baca SelengkapnyaDi balik rasa manis yang menggugah selera, tersembunyi dampak yang jauh lebih pahit bagi kesehatan mental kita.
Baca Selengkapnya