Kupas Tuntas Fakta Uji Klinis Jahe Merah Sebagai Immunomodulator Covid-19

Merdeka.com - Sejak merebak di akhir tahun 2019, penemuan obat yang dapat mengatasi infeksi virus Corona seakan berpacu dengan waktu. Semakin bertambahnya kasus positif pun tak jarang memicu berita hoax tentang obat-obatan yang diklaim mampu menyembuhkan penyakit yang menyerang sistem pernapasan ini.
Berita tentang kehadiran obat Covid-19 jelas membuat gaduh media sosial. Banyak yang percaya jika obat Covid-19 akhirnya ditemukan, tapi nggak sedikit pula yang merasa sangsi dengan hal tersebut. Menanggapi hoax yang beredar, pihak instansi terkait pun akhirnya mulai buka suara terhadap fakta yang ada.
Upaya mengedukasi masyarakat lewat fakta ilmiah dilakukan PT Bintang Toedjoe bersama LIPI yang didukung oleh BPOM serta IDI lewat sebuah webinar. Bertema Hoax atau Fakta: Uji Klinis Jahe Merah sebagai Immunomodulator Covid-19 sukses berlangsung pada Senin (31/08/2020) lalu. Jadi, bagaimana hasilnya?
Pentingnya Uji Klinis Terhadap Bahan Immunodulator

Webinar ini menghadirkan sederet narasumber kredibel dari instansi terkait. Sebut saja Dra. Mayagustina Andarini, Apt., M.Sc selaku Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik Badan POM RI, Dr. Yan Riyanto, M.Eng. selaku Kepala Pengembangan Inovasi dan Iptek LIPI, Abdi wira Septama, Ph.D. dari Pusat Penelitian Kimia LIPI, dr. Daeng M Faqih SH,MH selaku Ketua Ikatan Dokter Indonesia, Drs. Tepy Usia, Apt., M.Phil, Ph.D selaku Direktur Standarisasi Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik serta Simon Jonatan selaku Presiden Direktur PT Bintang Toedjoe.
Kegiatan uji klinis seperti yang dilakukan Bintang Toedjoe dan LIPI ini dinilai sangat penting dilakukan di tengah pandemi seperti sekarang. Hal ini diungkapkan oleh Abdi Wira Septama dari Pusat Penelitian Kimia LIPI.
"Secara terminologinya, immunodulator merupakan satu bahan yang dapat memodulasi atau mengatur sistem imunitas dengan cara menekan reaksi imun yang berlebihan, kemudian meningkatkan reaksi imunitas dan dapat memperbaiki reaksi imunitas dalam keadaan tidak seimbang," paparnya.
Immunomodulator dapat melakukan modulasi terhadap sistem kekebalan tubuh atau imunitas. "Kami telah melakukan penelitian mengenai beberapa tanaman obat yang potensial yang dapat dijadikan sebagai immunodulator, penelitian ini kami lakukan dengan screening terhadap tanaman obat potensial tersebut yang secara empiris memiliki aktivitas immunodulator", ungkapnya.
Daya Tahan Tubuh yang Prima Dibutuhkan dalam Kondisi Sekarang
Hingga saat ini kondisi Covid-19 di Indonesia memang belum menunjukkan tanda-tanda penurunan kasus. Bahkan, pertambahannya mencapai angka 3 ribu orang per hari. Menanggapi hal ini, dr. Daeng M Faqih SH., MH. selaku ketua Ikatan Dokter Indonesia mengimbau masyarakat untuk terus menjaga daya tahan tubuhnya.
"Oleh karena itu, menjalankan protokol kesehatan penting dilakukan. Selain itu juga harus meningkatkan daya tahan tubuh, karena dengan kondisi yang prima maka meskipun kita tertular atau terpapar, imunitas dalam tubuh bisa melawan," tuturnya.
Lebih lanjut Daeng menambahkan jika dirinya memberikan apresiasi kepada LIPI dan PT Bintang Toedjoe untuk melakukan penelitian yang baik yang sudah mengarah kepada uji klinis guna menghasilkan produk immunodulator agar daya tahan tubuh menjadi lebih prima. Daeng juga meminta masyarakat waspada tentang berbagai obat yang saat ini beredar yang diklaim dan dipercaya sebagai obat yang mampu menanggulangi Covid-19.
"Kita di dalam memberikan pernyataan di bidang kedokteran dan kesehatan tidak berdasarkan testimoni dan kampanye, tetapi kita lebih berdasarkan metode-metode keilmuan. jadi informasi yang disampaikan harus merujuk pada sebuah metode keilmuan yang benar," katanya.
Ia juga mengapresiasi langkah yang dilakukan LIPI bersama Bintang Toedjoe sebagai contoh agar masyarakat memahami dan dapat memilah informasi yang benar dan nggak mudah percaya pada hoax terkait obat Covid-19.
Langkah Bintang Toedjoe untuk Mendukung Penanganan Covid-19
Simon Jonatan selaku Presiden Direktur PT Bintang Toedjoe mengatakan bahwa PT Bintang Toedjoe selalu berupaya untuk semakin memajukan jamu sebagai kebanggaan bangsa dan berkontribusi pada kesehatan masyarakat salah satunya melalui produk BEJO JAHE MERAH yang akan diuji klinis.

"Saya sangat berterima kasih kepada LIPI untuk bekerjasama dengan Bintang Toedjoe dalam mengadakan uji klinis Bejo jahe merah," paparnya.
Simon juga menambahkan tujuan dari PT Bintang Toedjoe melakukan uji klinis terhadap jahe merah tidak lain bahwa jahe merah memiliki berbagai khasiat dan manfaat untuk tubuh. Tak hanya itu saja, jahe merah juga dipilih oleh LIPI sebagai tanaman herbal untuk diuji manfaat klinisnya pada manusia.
"Kami juga akan terus mendukung segala macam bentuk penelitian terkait jahe merah yang dilakukan oleh instansi pemerintah. Apalagi jahe merah ini hanya ada di Indonesia," katanya.
Sebagai informasi, jahe merah memang memiliki banyak manfaat. Mulai dari menjaga daya tahan tubuh, anti inflamasi, analgesik, antimikroba dan membantu infertilitas pria. Jahe merah pun bermanfaat untuk mencegah penyakit kronis degeneratif melalui manfaat membantu mengoptimalkan kadar gula darah, membantu menurunkan kadar kolesterol, dan asam urat, pada orang-orang lanjut usia. Maka dari itu, Simon berharap jika jahe merah bisa terus dikenal sebagai tanaman obat asli kebanggaan Indonesia. (wri) (mdk/aki)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya