Menpar Arief Yahya resmikan dive center di Tanjung Lesung
Merdeka.com - Menteri Pariwisata Arief Yahya meresmikan Rhino Dive Center di Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten pada Jumat (28/9). Peresmian dilakukan berbarengan dengan dibukanya Festival Pesona Tanjung Lesung 2018.
Rhino Dive Center dibangun oleh PT Banten West Java (BWJ). Kehadirannya dapat mengatrol wisata bahari Tanjung Lesung. Rhino Dive Center bisa menjadi gerbang untuk masuknya wisatawan mancanegara (wisman). Berikut investasinya.
Bukti nyata sudah terpapar jelas. Investor dari Australia sudah terjun. Yang disentuh adalah sisi amenitas. Investor asing ini membangun cluster hostel di kawasan KEK Tanjung Lesung. Setelah itu, menyusul nomadic tourism berupa glamping dan karavan.
-
Dimana letak wisata Lebaran Tanjung Pandan? Wisata Lebaran di Indonesia yang menarik dan populer selanjutnya adalah Pulau Tanjung Pandan. Tempat wisata ini berada di provinsi Bangka Belitung.
-
Dimana letak wisata Rawa Pening? Rawa Pening merupakan destinasi wisata yang terletak di Jalan Sarbini, Ambarawa, Semarang, Jawa Tengah.
-
Kapan Alun-alun Puspa Wangi Indramayu diresmikan? Sebelumnya alun-alun ini diresmikan pada Jumat (9/2) lalu, setelah direnovasi sejak 19 Mei 2021.
-
Dimana letak objek wisata Pandeglang? Kabupaten Pandeglang, yang terletak di Provinsi Banten memiliki daya tarik yang memikat bagi para pengunjung.
-
Siapa yang meresmikan Museum Negeri Lampung? Peletakan batu pertama pada museum ini baru dilakukan pada tahun 1978 dan diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Fuad Hassan pada tanggal 24 September 1988.
-
Kapan Pasar Wisata Tawangmangu diresmikan? Pada tanggal 8 Maret 2009, bangunan baru Pasar Wisata Tawangmangu diresmikan.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengaku senang bisa menjadi bagian dari pengembangan di Tanjung Lesung.
"Alhamdulillah tahun kemarin Saya yang melakukan groundbreaking. Dan Saya juga yang meresmikannya sekarang. Jadi kita harapkan adanya Dive Center ini bisa mengangkat potensi wisata bahari di Tanjung Lesung," ujar Menpar Arief Yahya, Jumat (28/9).
Menurut menteri asal Banyuwangi ini, salah satu kekuatan Tanjung Lesung adalah wisata bahari. Sehingga menjadi wajib ada dive centre di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) ini.
"Tanjung Lesung memiliki pemandangan bawah laut yang indah. Saya sudah membuat janji sebelumnya bahwa akan ada pusat selam dan sekarang sudah ada. Wisman yang suka menyelam tidak akan segan datang ke Tanjung Lesung sekarang," jelas Menpar Arief Yahya.
Salah satu kekuatan Tanjung Lesung adalah bawah lautnya. Kondisinya masih sangat alami. Lengkap dengan terumbu karang yang utuh dan arus laut yang tenang. Banyak yang menilai, bawah laut Tanjung Lesung lebih bagus daripada Kepulauan Seribu. Meski ekosistem, jenis karang, dan organisme lautnya hampir sama.
Di bawah laut Tanjung Lesung dapat ditemukan beberapa jenis karang, seperti Montastrea, Labophyllia, Acropora, dan Porites. Sedangkan biotanya antara lain, bintang laut, lili laut (crinoid), ubur-ubur, ikan anemon (clownfish), ikan kepe, dan ikan betok sersan mayor.
"Selain itu, bawah laut Tanjung Lesung juga menyimpan banyak kapal karam. Biasanya ini juga disukai para diver. Kondisinya karangnya bagus, masih virgin, arusnya tenang," tambahnya.
Nah menariknya, dulu alat-alat selam harus bawa sendiri. Kini Dive Center Tanjung Lesung sudah menyediakan penyewaan alat-alat aktivitas pantai, snorkeling, dan selam.
"Wisatawan sekarang sudah tidak perlu repot-repot lagi bawa alat selam yang berat. Semuanya sudah disediakan di sini. Instrukturnya juga sudah profesional," ujarnya.
Untuk itu, Menpar Arief Yahya mendorong keseriusan Pemda untuk menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan. Apalagi, investor asing sudah berani masuk. Menurutnya, pembangunan infrastruktur yang tujuannya untuk pariwisata, akan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat Tanjung Lesung.
"Yang penting CEO commitment. Bila Gubernur dan Bupatinya commit, maka semua go easier. Tapi bila tidak, maka semuanya akan menjadi sulit. Investasi juga tersendat," ujar Menpar Arief Yahya.
Pria asal Banyuwangi ini meminta pemprov Banten melakukan benchmark ke Mandalika. Menurutnya, KEK yang ada di Mandalika perkembangannya sangat pesat. Sehingga ekosistem pariwisata beri dampak positif ke masyarakat.
"Silakan benchmark ke Mandalika. Lihat yang sudah ada di sana. Dampak positif pariwisata benar-benar dirasakan masyarakat. Untuk infrastruktur benchmark-nya bisa ke Danau Toba," cetus Menpar Arief Yahya.
Dijelaskannya, KEK Mandalika memiliki lahan seluas 1.034 hektar. Yang mengembangkan BUMN, PT Indonesia Tourism Development Corporate (ITDC). ITDC juga sukses membangun kawasan pariwisata Nusa Dua di Bali.
"Hingga saat ini, ada delapan investor yang tertarik membangun hotel atau resort di KEK Mandalika. Investasinya mencapai Rp 13 triliun," ungkap Menpar Arief Yahya.
Menpar mengacungkan jempol langkah ITDC mengembangkan Mandalika. Sebelum membangun infrastruktur, yang dibangun adalah community atau masyarakatnya.
"Sebelum dibangun infrastruktur, dibangun masjidnya dulu, lalu dibangun juga UMKM Center. Sehingga itu bisa meredam gangguan-gangguan. Setelah itu, Mandalika mensinergikan UMKM dalam sentral koordinasi untuk mengembangkan UMKM di kawasan," paparnya.
Agar pembangunan infrastruktur berjalan, lanjut Menpar, Bupati dan Gubernurnya harus sejalan. Satu visi misi menjadikan pariwisata sebagai penghasil devisa dan Produk Domestik Bruto (PDB).
"Semuanya harus kompak. Lihat Danau Toba sekarang. Pembangunan infrastruktur pesat. Mulai dari bandara internasional hingga hotel. Semuanya dimulai dari nol. Padahal Danau Toba ada 7 Bupati. Tapi semuanya sepakat satu visi misi dalam membangun Danau Toba," tuturnya.
Ditambahkan Menpar Arief Yahya, saat ini Tanjung Lesung membutuhkan aksesibilitas laut dan udara yang memadai. Banten harus punya bandara sendiri. Untuk transportasi laut, bisa berupa Marina.
"Dua fasilitas tersebut tentunya akan berdampak positif untuk mempercepat infrastruktur lainnya. Ini akan meningkatkan kunjungan wisman secara signifikan," kata Menpar Arief Yahya.
Untuk Pembiayaan, disarankan memanfaatkan lembaga keuangan pemerintah. Seperti Lembaga Pembiayaan Ekspor Impor (LPEI), PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), PT Sarana Multigriya Financial, PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia, Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA), dan Lembaga Pengelola Dana Bergulir.
"Kita kemarin sudah MoU dengan Menteri Keuangan. Sekarang pariwisata sudah bisa memanfaatkan kredit ekspor impor untuk financing. ITDC dapat 1,3 triliun bunga 5%. Silakan datang ke lembaga-lembaga itu, sekalian bawa proposalnya," pungkas menteri yang membawa Kemenpar No 1 dan terpilih sebagai #TheBestMinitryOfTourism2018 se-Asia Pacific di Bangkok, Kamis (20/9).
Direktur PT Jababeka Tbk Hyanto Wihadhi menambahkan, adanya Dive Center ini terbukti memicu investor swasta masuk Tanjung Lesung. Dive center ini merupakan langkah awal agar potensi wisata bahari di Tanjung Lesung bisa tereksplor maksimal.
"Saat ini sudah masuk investor dari Australia. Mereka membangun cluster hostel di kawasan KEK Tanjung Lesung. Selain itu, juga tengah dilakukan kajian bersama investor pengembangan glamping. Berupa container menjadi hotel dan karavan dari bus-bus Damri," jelas Hyanto.
Tidak hanya itu, saat ini juga tengah mempersiapkan pembangunan Marina. Tujuannya tentu agar kapal-kapal yacht atau kapal wisata bisa bersandar di Tanjung Lesung.
"Pasar yacht club juga sedang kita sasar. Dengan adanya dive center ini, mereka tidak akan ragu lagi untuk melakukan aktivitas diving di Tanjung Lesung," kata Hyanto.
Untuk pembangunan Marina, masih dilakukan riset bekerja sama dengan lembaga profesional. Riset ini untuk mengetahui visibility study sejauh mana kelayakan Tanjung Lesung untuk dibangun Marina.
"Saat ini sudah ada mini Marina. Kita inginnya Tanjung Lesung memiliki Marina yang layak didatangi kapal pesiar. Risetnya sudah dilakukan, kita tunggu saja hasilnya" ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten Eneng Nurcahyati berharap industri pariwisata turut memanfaatkan adanya dive center ini. Pihaknya akan mendorong diciptakan paket-paket wisata yang sasarannya pecinta diving.
"Kami sangat mengharapkan peran serta para industri pariwisata. Mereka bisa turut mempromosikan dan menjual paket-paket khusus diving di Tanjung Lesung dan sekitarnya," harap Eneng. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wisatawan bisa diving hingga menyeberang pulau indah.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan pelaku industri untuk mendorong pertumbuhan wisata bahari di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerbagai atraksi dirgantara bakal dipertunjukkan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) di Kabupaten Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaMuhammad Zainal Arifin membuka kegiatan Kite Festival atau Festival Layang-Layang Penajam Paser Utara 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi melihat kuasa Tuhan yang menciptakan 'surga kecil' untuk Papua.
Baca SelengkapnyaBupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar membuka Festival Pesisir di Ketapang Urban Aquaculture, Mauk, Kabupaten Tangerang. Ia disambut penampilan Rampak Bedug.
Baca SelengkapnyaPembangunan Pasar Wisata Jelajah Danau Ranau mengombinasikan budaya Lampung dan potensi keindahan Danau Ranau.
Baca SelengkapnyaMenteri Basuki kemudian berpesan untuk memperbanyak materi promosi di area bandara dan akses menuju venue.
Baca SelengkapnyaKementerian PUPR membangun fasilitas pembibitan dan persemaian mangrove yang terdiri dari tiga fasilitas bangunan.
Baca SelengkapnyaRaffi asyik bermain jet ski di Danau Toba bersama The Dudas Minus One.
Baca SelengkapnyaPantai Wisata Bangsring Under Water sendiri adalah salah satu objek wisata di Kabupaten Banyuwangi yang sering menjadi pilihan wisatawan.
Baca SelengkapnyaBupati Ipuk terbang dari atas gunung api purba yang memiliki ketinggian tak kurang dari 750 Mdpl itu.
Baca Selengkapnya