Resmi, Thai Lion Air Buka Kembali Penerbangan ke Bali
Merdeka.com - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) melakukan Re-Inaugural Flight Thai Lion Air di lantai 2 gedung Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Jumat (21/12).
Thai Lion Air melakukan penerbangan dengan pesawat SL 258 rute Bangkok-Denpasar. Pesawat yang membawa penumpang 178 orang ini tiba di Bandara International I Gusti Ngurah Rai tepat pada pukul 18.40 waktu setempat.
Dari 178 penumpang, 14 diantaranya merupakan peserta Famtrip yang merupakan TA/TO asal Thailand. Angka ini melebihi ekpektasi awal, dimana persentase jumlah penumpang sekitar 82.79% dari seat capacity pesawat yakni 215 tempat duduk.
-
Bagaimana Lion Air berkembang? “Kemampuan beradaptasi Rusdi telah membantunya dengan baik dalam bisnis penerbangan yang bergejolak,“ tulis Forbes.com dikutip di Jakarta, Jumat (18/8). Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
-
Siapa pemilik Lion Air Group? Melansir dari laman Forbes.com, sosok ini memiliki kekayaan bersih senilai USD1,7 miliar di tahun 2015 lalu. Sosok Rusdi Kirana selama ini dikenal sebagai pemilik maskapai dengan biaya murah, Lion Air Group.
-
Kapan Lion Air melakukan perawatan pesawat? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Apa yang membuat Lion Air sukses? “Kemampuan beradaptasi Rusdi telah membantunya dengan baik dalam bisnis penerbangan yang bergejolak,“ tulis Forbes.com dikutip di Jakarta, Jumat (18/8). Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
-
Siapa yang bertanggung jawab untuk merawat pesawat Lion Air? Sebagai contoh Batik Air, perhitungan dan perencanaan perawatan yang cermat merujuk kepada Maintenance Program Batik Air yang disahkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
-
Bagaimana Lion Air memastikan pesawat mereka aman? Pesawat memasuki bengkel atau hanggar untuk menjalani proses Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) karena alasan krusial yang berkaitan dengan keamanan, kinerja, dan keandalan pesawat.
Perwakilan Lion Group Indonesia Fajar Teguh menyatakan, pembukaan kembali rute ini diharapkan dapat sustain. Ia pun berharap Thai Lion Air bisa menambah frekuensi penerbangan ke Bali.
“Untuk saat ini, penerbangan Thai Lion Air hanya daily 1 kali dalam sehari. Mudah-mudahan, ke depan bisa menjadi 2-3 kali penerbangan dalam sehari,” ujarnya, mewakili CEO Thai Lion Air, Captain Darsito Hedroseputro.
Sementara itu,Asisten Deputi Bidang Pemasaran I Regional I Kementerian Pariwisata Masruroh mengatakan, kegiatan ini merupakan hasil tindak lanjut dari rapat koordinasi sebelumnya yang dilaksanakan di Bangkok, Thailand, pada akhir November lalu. Ini merupakan salah satu bentuk perwujudan join promotion program kerjasama airlines. Tujuannya, untuk meningkatkan jumlah kedatangan wisatawan mancanegara menuju Indonesia, khususnya Bali.
“Kami yakin pembukaan kembali penerbangan ini mampu mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan, khususnya dari Thailand. Harapannya, pihak bandara juga bisa memberikan slot tambahan untuk Thai Lion, jika mereka berencana menambah frekuansi penerbangan,” ujarnya, didampingi Kabid Pemasaran Area III Regional I Florida Pardosi.
Wanita yang biasa disapa Iyung itu pun mengajak para pelaku industri penerbangan untuk terus mendukung program pemasaran pariwisata dan menggenjot datangnya wisatawan ke Indonesia. Antara lain dengan terus membawa wisatawan sebanyak-banyaknya melaui penerbangan rute baru ini.
“Semua pihak harus bisa memanfaatkan Bangkok sebagai Hub Tourism untuk mendatangkan wisatawan-wisatawan yang melakukan transit di Thailand untuk melanjutkan kunjungannya ke Indonesia,” kata dia.
Menteri PariwisataArief Yahya menuturkan, akses atau aksesibilitas menjadi komponen penting yang harus diperhatikan dalam meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara. Akseibilitas sendiri mempunyai indikator 3A. Mencakup Airlines, Airports, dan Authority.
“Target 20 juta wisman di tahun 2019 hanya bisa dicapai jika masalah aksesibilitas udara terpenuhi. Sebab, sekitar 75% wisman datang ke Indonesia melalui jalur udara (air connectivity). Sisanya, 24% lewat laut terutama menggunakan ferry dan sebagian kecil menggunakan cruise atau yacht. Hanya 1% wisman masuk lewat darat,” jelasnya. (mdk/paw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bandara Internasional Adi Soemarmo Solo kembali membuka layanan penerbangan umrah, setelah lama vakum akibat pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaSebanyak 3 maskapai akan menghadirkan penerbangan langsung ke Labuan Bajo.
Baca SelengkapnyaRute penerbangan ini sempat dinonaktifkan karena ada covid-19.
Baca SelengkapnyaRute penerbangan langsung menjadi komitmen Garuda Indonesia untuk memenuhi kebutuhan konektivitas.
Baca SelengkapnyaPenerbangan internasional dari Bandara Kertajati tidak hanya ke Singapura.
Baca SelengkapnyaEmirates akan menawarkan lebih dari 2.600 kursi tambahan setiap minggu ke dan dari Bali.
Baca SelengkapnyaPenerbangan perdana ini menggunakan pesawat Airbus A321-Neo dan akan beroperasi lima hari dalam sepekan.
Baca SelengkapnyaAdapun, jadwal penerbangan Kuala Lumpur dan Labuan Bajo dengan nomor penerbangan AK 336, berangkat pukul 11.10 waktu setempat.
Baca SelengkapnyaAsa menyampaikan bahwa rute Jakarta-Singapura akan diluncurkan pada kuartal IV tahun 2024 ini.
Baca SelengkapnyaBIJB Kertajati sudah melayani lebih dari 17.000 penumpang sejak menggantikan peran Bandara Husein Sastranegara.
Baca SelengkapnyaContohnya, tiket kelas ekonomi ke Bali yang biasanya Rp1,9 juta, turun menjadi Rp1,3 juta untuk penerbangan pada Minggu.
Baca SelengkapnyaLion Air Group saat ini menguasai hampir 70 persen dari market share pesawat domestik dengan total 367 pesawat.
Baca Selengkapnya