Salatiga Diusulkan Jadi Kota Gastronomi UNESCO, Apa Saja Syaratnya?
Merdeka.com - Kota Salatiga tengah diusulkan sebagai kota gastronomi ke UNESCO Creative Cities Network (UCCN) 2021. Pengajuan itu didukung sepenuhnya oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno saat menghadiri Salatiga International Gastronomy Conference pada Juni 2021. Sandiaga mengakui bahwa Salatiga sangat kaya wisata kuliner.
"Ini kita sepakati dan didukung secara totalitas, dan kita harapkan mampu untuk menghadirkan geliat ekonomi," kata Sandiaga melalui unggahan video Instagram pribadi (24/7/2021).
Potensi Kuliner yang Perlu Digali Lebih Dalam
©Indonesia.go.id/Eri SutrisnoBerbicara soal sajian khasnya, Salatiga dikenal memiliki ragam hidangan yang siap memanjakan lidah. Founder Indonesia Gastronomy Network Vita Datau menjelaskan bahwa Salatiga punya produk lokal yang dikembangkan, yakni singkong.
-
Apa julukan Kota Semarang karena makanan khasnya? Kota Semarang biasanya disebut dengan Kota Lumpia karena identik dengan makanan khasnya yaitu Lumpia.
-
Apa yang pernah ada di Salatiga? Di Jawa Tengah kita mengenal adanya Bandara Adi Soemarmo Solo dan Jenderal Ahmad Yani di Semarang. Keduanya merupakan terminal penerbangan untuk skala lokal maupun internaisonal. Namun tak banyak yang tahu jika di Kota Salatiga dahulu pernah turut memiliki bandara bernama Ngebul.
-
Dimana Sate Tegal terkenal di Kota Tegal? Salah satu warung sate terkenal di Kota Tegal adalah warung makan sate Tirus H. Sakya yang berada di Jl. Kapten Soedibyo, Kota Tegal, Warung Sate Kambing Wendy's di daerah Tegalsari, Warung Sate Sari Mendo di Jl. Teuku Umar, warung sate Cempu Lemu di Jl. Ahmad Yani No. 84, dan masih banyak lagi.
-
Apa itu Enting-Enting Salatiga? Salah satu kuliner bersejarah di Salatiga adalah enting-enting. Makanan yang sudah ada sejak tahun 1928 ini tergolong unik karena proses pembuatannya bisa dikatakan tanpa menggunakan mesin, alias masih menggunakan tangan manusia.
-
Kenapa Jalan Sultan Agung jadi sentra kuliner? Diakui para pedagang, lokasi berjualan setelah ditata menjadi lebih rapi dan nyaman, ini tentu mengundang banyak pembeli.
-
Siapa yang menata sentra kuliner Jalan Sultan Agung? Saat ini, kawasan itu telah ditata oleh pemkot sehingga lebih rapi dan nyaman, dengan jam buka mulai pukul 07.00-17.00 WIB.
"Lalu, ada makanan tradisi yang memang mereka yakini bahwa itu adalah makanan tradisi bernama tumpang koyor. Artinya, potensinya ada namun keunikannya mungkin harus digali lagi," kata Vita kepada Liputan6.com (25/7/2021).
Ia menyebut warisan dari kota Salatiga dapat dikembangkan dari sejarah dan juga tradisi upacara yang memungkinkan menjadi narasi yang kuat bagi gastronomi Salatiga. Ia sangat senang jika salah satu kota di Jawa Tengah itu masuk dalam nominasi tersebut.
"Kalau ada satu kota yang masuk, tentunya saya sangat senang. Apalagi di Asia itu, kebanyakan adalah negara-negara yang memang stabil untuk industri kulinernya, seperti Thailand dan Cina," jelasnya.
Harus Siap Secara Ekosistem
Agar peluang usulan tersebut diterima oleh UNESCO, Vita menyampaikan bahwa itu tergantung pada persiapanya. Hal ini harus diproses dari bawah untuk pengenalan objek dengan indentifikasi.
"Semua masyarakatnya lalu stakeholder harus satu kata, harus siap secara ekosistem. Kalau ekosistem dibangun hulu hilir seperti singkong, lalu pasar tradisionalnya juga dibangun, dan pendidikanya terhadap kuliner lokal juga dikerjakan, serta hal-hal berkaitan dengan ekosistem, maka akan mencapai standar UNESCO," tambah dia.
Vita menyebut bahwa jika standar kota gastronomi UNESCO dipenuhi, peluangnya akan lebih bagus. Selain itu, juga akan bermanfaat untuk ekonomi lokal.
"Bukan saja turisnya, tetapi juga dari penjualanya produk-produk kreatifnya. Jadi, membuat kota kreatif gastronomi bukan berarti hanya turisnya saja yang didorong, tetapi dari penjualan produk-produk kreatifnya juga
Pelestarian Kuliner Lokal
Demi membuat produk-produk kreatif, perlu adanya resep tradisional di Salatiga yang terus lestari. Pelestarian itu, sambung Vita, harus dilakukan dari rumah.
"Makanya, saya sangat meyakini bahwa ada istilah namanya nation movement start from home. Bangsa ini akan terbentuk seperti apa itu asal muasalnya dari rumah, seperti pendidikan, dan sama kuliner pun seperti itu," jelas dia.
Penguatan gastronomi harus masuk ke dalam kurikulum pembelajaran, seperti ekstrakurikuler. "Harus ada kurikulum kuliner lokal itu," kata Vita.
Ada pula langkah lain yang dapat ditempuh, seperti adanya pencarian juara chef muda. Nantinya, ia akan menjadi duta, termasuk sebagai juru bicara memperkenalkan kuliner tradisional.
Reporter: Muhammad ThoifurSumber: Liputan6.com
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sandiaga Uno berkesempatan mencoba gado-gado di negeri matador bersama dengan para diaspora.
Baca SelengkapnyaKonsep penthahelix diterapkan dalam mengembangkan pariwisata IKN yang berkelanjutan
Baca SelengkapnyaGibran menambahkan Jika saat ini belum ada pemberitahuan resmi dari UNESCO terkait penghargaan tersebut.
Baca SelengkapnyaSandiaga mengatakan saat ini biaya hidup masyarakat di Jakarta ini semakin mahal
Baca SelengkapnyaMasih ada beberapa aspek yang perlu ditingkatkan lagi agar Depok berhasil masuk dalam UNESCO Creative City Network.
Baca SelengkapnyaAhok menilai Gibran tak bisa bekerja, sedangkan Sandiaga memiliki penilaian sebaliknya.
Baca SelengkapnyaKabupaten Buleleng masuk dalam daftar enam daerah paling kreatif di Indonesia. Ini alasannya
Baca SelengkapnyaRawon khas Jawa Timur dinobatkan sebagai sup terenak di dunia. Kuliner ini pun berpotensi didaftarkan ke UNESCO.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek terus berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi di daerahnya.
Baca SelengkapnyaHingga kini konser SO7 masih menimbulkan polemik terkait perizinan konser di Bandung.
Baca SelengkapnyaSandiaga Uno menghadiri kampanye akbar Ganjar Mahfud di Benteng Vastenburg, Sabtu (10/2).
Baca Selengkapnya