Survei: Orang Indonesia Lebih Suka Camilan daripada Makan Berat
Merdeka.com - Ternyata orang Indonesia cenderung lebih menyukai camilan ketimbang makanan berat. Temuan ini didapat dari laporan hasil survei bertajuk The State of Snacking. Survei tersebut dilakukan oleh Mondelez International, produsen merek-merek makanan ringan populer seperti Oreo, Cadbury, dan Keju KRAFT.
Hampir Tiga Kali Sehari
-
Makanan ringan apa yang disukai orang Sulawesi Utara? Kudapan unik dari Sulawesi Utara ini menjadi menu wajib saat sebelum melakukan aktivitas dan ditemani dengan minuman hangat.
-
Kenapa camilan olahan keju banyak disukai? Keju adalah bahan makanan yang banyak disukai oleh orang. Baik itu anak-anak, remaja hingga orang dewasa.
-
Kenapa cilok jadi camilan populer? Cilok camilan gurih yang mudah dibuat.
-
Kenapa cemilan Jepang populer? Makanan khas Jepang cukup banyak digemari oleh orang-orang Indonesia. Selain memiliki cita rasa yang lezat, beberapa makanan Jepang memang memiliki bentuk yang unik.
-
Kenapa cimol jadi camilan populer? Cimol kerap disajikan dengan saus pedas atau bubuk cabai kering dan berbagai bumbu gurih menggugah selera lainnya. Tekstur cimol yang kering di luar namun lembut dan kenyal di dalam ini menjadi salah satu daya tarik tersendiri bagi orang-orang untuk selalu mencobanya kembali.
-
Kenapa anak muda suka jajanan kekinian? Setiap orang menyukai jajanan kekinian, terutama anak muda. Pasalnya, biasanya jajanan kekinian memiliki rasa yang manis dan khas. Selain itu, jajanan kekinian juga khas dengan bentuk makanan yang indah hingga warna-warna makanan yang menggugah selera.
Pixabay
Survei yang dirilis pada Desember 2019 ini menganalisa kebiasaan, wawasan, dan tren ngemil konsumen di Indonesia beserta 11 negara lain di dunia. Hasil analisis, orang Indonesia mengonsumsi camilan lebih sering daripada makanan berat.
"Hampir 3 kali sehari orang Indonesia ngemil camilan. Dibanding 2,5 kali buat konsumsi makanan berat sehari. Sebanyak 75 persen responden mengakui, makanan ringan gampang dikonsumsi di sela-sela aktivitas sehari-hari," papar President Director Mondelez Indonesia, Sachin Prasad dalam keterangan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Selasa (31/12/2019).
"Ngemil camilan dinilai lebih cocok dengan gaya hidup kekinian. Kemudian 77 persen lebih memilih mengonsumsi makanan ringan lebih sering di sepanjang hari daripada sesekali mengonsumsi makanan berat. Bahkan 53 persen bilang mereka tidak memiliki waktu lagi untuk konsumsi makanan berat."
Orang Indonesia Ngemil di Pagi Hari
Pixabay
Orang Indonesia cenderung makan camilan di pagi hari, lebih tepatnya di antara sarapan dan siang. Terkait temuan ini, sosiolog Erna Ermawati Chotim menilai karena orang Indonesia rata-rata menempuh perjalanan panjang menuju tempat kerja masing-masing.
"Jadinya, memerlukan waktu lebih pagi untuk menyiapkan segala sesuatu sebelum berangkat kerja. Dan butuh camilan untuk mengisi energi di antara makan pagi dan sebelum makan siang," tambahnya.
Sachin menyadari, kebiasaan ngemil orang Indonesia seiring meningkatnya urbanisasi dan padatnya kesibukan. Mereka pun lebih pagi mengonsumsi camilan ketimbang orang-orang dari negara lain.
Camilan untuk Kebutuhan Mental dan Emosional
2019 Merdeka.com/Pixabay
Survei juga menemukan, bagi orang Indonesia, camilan diperlukan memenuhi kebutuhan emosional dan mental. Dengan mengemil, seseorang akan merasa aman dan tenang.
"Dibandingkan sekadar mengenyangkan perut, 93 persen orang Indonesia mengatakan, 'ngemil demi meningkatkan suasana hati. Kemudian 91 persen untuk menemukan ketenangan atau me-time dengan diri sendiri," lanjutnya.
"Dan memberikan rasa nyaman. Sementara itu, hanya 84 persen responden yang bilang 'ngemil' diperlukan untuk memberikan asupan untuk tubuh."
Potensi Menjanjikan untuk Industri Makanan Ringan
Adanya hasil survei terlihat potensi yang sangat besar untuk industri makanan ringan, baik secara global dan di Indonesia. Ini dikarenakan semakin meningkatnya frekuensi orang 'ngemil' sehari-hari.
'Ngemil' tidak lagi hanya berfungsi untuk asupan tubuh, tapi banyak orang menggunakan momen menikmati ngemil untuk membangun kedekatan sosial dan koneksi dengan orang lain.
Reporter: Fitri Haryanti HarsonoSumber: Liputan6.com
(mdk/tsr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku industri mengaku kesulitan untuk memasarkan produk minuman kemasan rendah kalori.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data yang dihimpun oleh BPS, jumlah kelas menengah dan menuju kelas menengah mencakup 66,35 persen dari total penduduk Indonesia.
Baca SelengkapnyaIni berdasarkan hasil survei Telkomsel Enterprise terhadap warga Indonesia jelang Lebaran.
Baca SelengkapnyaIndonesia menjadi negara penghasil sampah makanan terbesar di Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaKonsumsi nasi bagi masyarakat Indonesia dan Asia merupakan salah satu pemicu tingginya angka diabetes.
Baca SelengkapnyaRasanya yang unik dan harganya yang murah meriah membuat pembeli berbondong-bondong ingin mencicipi kue moci tersebut.
Baca SelengkapnyaBanyak orang kesulitan untuk berhenti konsumsi gorengan dan kripik karena sejumlah alasan ini:
Baca Selengkapnya