World Cleanup Day: aksi bersih-bersih sampah harus berkelanjutan

Merdeka.com - Aksi bersih-bersih sampah yang dilakukan berbagai pihak dalam rangka "World Cleanup Day" baik oleh relawan maupun perusahaan seperti PT Pertamina, hendaknya dilakukan berkelanjutan. Demikian pernyataan pengamat ekonomi lingkungan Universitas Indonesia (UI) Sonny Mumbunan.
Pada akhir pekan lalu, seluruh aktivis, relawan, dan berbagai pihak yang peduli lingkungan melakukan aksi bersih-bersih memungut sampah. Aksi dilakukan terkait "World Cleanup Day" yang merupakan aksi sosial global dengan tujuan memerangi masalah sampah global.
Pertamina, misalnya, melakukan aksi tersebut di berbagai wilayah di Indonesia, antara lain di Indramayu dan Karimunjawa. Di Indramayu, BUMN tersebut menggalang seribu pelajar dan warga untuk turut berpartisipasi membersihkan Kali Prajagumiwang dan Kali Cimanuk Lama. Sedangkan di Karimunjawa, kegiatan dilakukan di Pantai Nyamplung Ragas. Tidak hanya membersihkan sampah, Pertamina juga menggelar workshop bagi masyarakat dan pelajar terkait pengelolaan sampah.
“Tidak bisa dilakukan secara temporer, namun perlu upaya berkelanjutan. Begitu pula skalanya harus diperluas sehingga bisa memiliki efek yang lebih besar,” ucap Sonny di Jakarta, Minggu (23/9).
Namun, Sonny tidak menampik bahwa aksi semacam ini memang positif dan diharapkan bisa memunculkan kesadaran kepada masyarakat terhadap pentingnya membersihkan permukaan bumi dari sampah, terutama plastik. Untuk itu, Sonny juga memberi apresiasi kepada semua pihak yang berpartisipasi dalam "World Cleanup Day", termasuk Pertamina.
Menurutnya,setiap kegiatan yang dilakukan untuk membersihkan sampah pada prinsipnya adalah kegiatan baik. Apa pun yang dilakukan untuk bersih-bersih, harus diapresiasi.
(mdk/sya)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya