Profil
Hadar Nafis Gumay
Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, nama dan kiprah Hadar Nafis Gumay mungkin terdengar masih asing di telinga. Namun tidak bagi masyarakat politik khususnya terkait penyelenggaraan pesta demokrasi terbesar atau Pemilihan Umum di Indonesia.
Pada 1999 silam, atau tepat setahun sejak demonstrasi besar-besaran di berbagai wilayah Indonesia yang berdampak mundurnya Soeharto dari jabatan Presiden saat itu, penggiat politik kelahiran Jakarta ini mendirikan UNFREL (University Network for Free and Fair Election) untuk memantau proses penyelenggaraan pemilu termasuk proses pemungutan suara yang masih dilakukan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Tidak berhenti hingga lembaga pengawasan, Gumay juga berinisatif mendirikan lembaga advokasi CETRO (Centre for Electoral Reform) pasca Pemilu 2000.
Rupa-rupanya, politik dan segala aktivitas yang terkait di dalamnya merupakan panggilan hati bagi alumnus Purdue University, Amerika Serikat ini. Tak pelak, karir sebagai PNS dosen ilmu sosiologi di FISIP UI yang telah ditekuni mulai 1995 hingga 2007 dikorbankan demi menggeluti aktivitas politik yang menurutnya jauh lebih mengasyikkan dan menantang.
Dan keseriusan dan keprihatinan seorang Hadar Gumay untuk selalu ikut mewujudkan proses pemilu yang benar, jujur dan adil di Indonesia memang bukan sekedar omong kosong. Tak urung, mantan dosen ini terjun langsung mendaftarkan diri sebagai calon anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat untuk memantau pelaksanaan Pemilu 2014. Gumay lolos Uji Kelayakan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) sebagai Calon Anggota KPU yang dilaksanakan pada 19 – 20 Maret 2012 lalu oleh Komisi II DPR RI.
Riset dan analisis: Fadhila Eka R. - Mochamad Nasrul Chotib