Profil
Hasnul Suhaimi
Berawal dari melihat potensi bahwa 'berpetualang' di dunia telekomunikasi adalah potensi besar yang ada saat itu, Hasnul Suhaimi tertarik untuk mencoba bergabung dengan PT. Indosat pada tahun 1983. Sebelumnya, pria kelahiran Bukit Tinggi, 23 April 1957 bekerja di perusahaan asing, Schlumberger Indonesia, sebagai instrument engineer, namun hanya bertahan selama satu tahun saja.
Di Indosat, Hasnul memulai karirnya sebagai staf perencanaan. Selama bekerja di kantor telekomunikasi tersebut, ia juga ditugaskan di PT. Telkomsel sebagai direktur niaga dan PT. IM3 sebagai presiden direktur. Masuk sebagai 'staf biasa', bukan berarti Hasnul akan keluar sebagai 'orang biasa' juga. Terbukti ketika akhirnya dia mengundurkan diri dari jabatan direktur umum Indosat pada tahun 2006 dan bergabung dengan PT. XL Axiata Tbk.
Terlahir sebagai anak yang ramah, rendah hati, dan terbuka berkat didikan dari kedua orang tuanya membuat karir Hasnul dengan cepat melesat. Lulusan Teknik Elektro ITB ini terkenal konsisten memegang teguh terhadap apa saja yang ia putuskan. Seperti halnya ketika banyak tawaran dari berbagai perusahaan untuk menduduki jabatan tinggi di bidang selain telekomunikasi yang kemudian ditolak secara halus.
Menggantikan posisi Christian Manuel de Faria, Hasnul berkomitmen untuk memimpin PT. XL menjadi penyedia jasa teknologi informasi dan komunikasi dengan banyak user di Indonesia. Hanya dalam beberapa waktu saja, terbukti komitmennya tersebut nyatanya mampu membuat angka kenaikan yang cukup pesat pada PT. XL. Lulusan Universitas of Hawaii, Manoa, Amerika Serikat ini melakukan transformasi besar-besaran dengan mengembangkan strategi yang bertujuan untuk memperkuat jaringan XL, pemasaran dan konsolidasi perusahaan. Strategi ini dinilai jitu lantaran berkat tarif murah yang menyentuh banyak segmen, pangsa pasar dan pendapatan XL menjadi semakin luas.
Pada akhir tahun 2009, di tangan Hasnul, XL mampu mencetak pendapatan sampai 13,9 triliun. Angka tersebut naik 14% dari tahun sebelumnya. Lagi-lagi berkat berbagai inovasi yang dilakukan ayah dari dua anak ini. Berkat inovasinya tersebut, di tahun yang sama, pemilik blog https://hasnulsuhaimi.com ini dinobatkan menjadi CEO Idaman versi Majalah Warta Ekonomi. Penilaian tersebut berdasarkan survey atas CEO yang dianggap berhasil memajukan perusahaan yang dipimpinnya menjadi lebih cerdas, bercitra baik, dan berstrategi tajam. Hanya berselang satu tahun, ia berhasil mendapatkan The Best Chief Executive Officer (CEO) Indonesia 2010, majalah SWA berkat komitmen dan kepemimpinannya dalam memimpin perusahaan.
Kemudian, pada tahun 2011, ia mendapatkan Telecom CEO of The Year, Telecom Asia Awards 2011, Singapura dan Best CEO of The Year, Seluler Award 2011 dari GSM (Global Selular Media) Group.
Pendapatan yang naik tajam dengan layanan maksimal ternyata mampu menorehkan sejumlah prestasi bagi XL. Di tahun 2012 saja XL mampu mendapatkan tiga penghargaan sekaligus, termasuk di dalamnya Hasnul terpilih kembali sebagai CEO of The Year versi Seluler Award, di sisi XL mendapatkan Best Customer Care Service dan Most Innovative Product.
Berbicara mengenai kehidupan jangka panjang, artinya saat Hasnul pensiun, CEO yang rajin ngeblog ini bercita-cita ingin mendedikasikan dirinya sebagai seorang pengajar seperti kedua orang tuanya. Ia ingin mengajar di almamaternya, ITB, dalam mata kuliah bisnis.
Riset dan Analisa: Atiqoh Hasan