Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bambu Runcing dalam Revolusi Indonesia

Bambu Runcing dalam Revolusi Indonesia Bambu runcing. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Dikenalkan oleh tentara Jepang, bambu runcing kemudian menjadi alternatif bagi para pejuang Indonesia yang kekurangan senjata api.

Penulis: Hendi Jo

Pasca 17 Agustus 1945, semangat orang-orang Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaan sangat tinggi. Sayangnya, semangat yang bergelora itu tidak didukung oleh adanya persenjataan yang cukup.

Menurut A.H. Nasution dalam Tentara Nasional Indonesia Bagian I, menjelang tentara Belanda datang ke Indonesia, jumlah senjata api yang dimiliki para pejuang kita hanya sepuluh berbanding satu. Artinya dari sepuluh pejuang Indonesia hanya satu orang yang memegang senjata api.

"Dengan hanya senjata yang hanya cukup untuk 15 resimen, kita telah membentuk 16 divisi dengan lebih dari 100 resimen dan 400 batalyon," ungkap Nasution.

Dalam situasi paceklik senjata api itu, bagi para pejuang Republik tak ada jalan lain kecuali menggunakan bambu runcing sebagai alat untuk menghadapi musuh mereka. Selain mudah disediakan (pohon bambu sangat banyak tumbuh di Indonesia), bambu runcing pun tidak repot cara penggunaannya.

Bambu runcing mulai dikembangkan sebagai alat untuk membunuh semasa pendudukan Jepang. Saat itu dikenal dengan sebutan takeyari. Aslinya senjata itu digunakan untuk menghadang pasukan payung musuh yang diterjunkan dari udara. Tentara Jepang juga melatih laki-laki dan perempuan cara menggunakan takeyari, yang kalau digunakan biasanya dibarengi teriakan keras dan pekik kemarahan.

"Laiknya seorang prajurit tengah menggunakan senapan bersangkur," tulis R.H.A. Saleh dalam Mari Bung, Rebut Kembali!

Semasa dididik menjadi perwira Pembela Tanah Air (PETA) di Bogor pada 1944, almarhum Mayor Jenderal (Purn) Moestopo pernah menjadikan bambu runcing sebagai tema 'disertasi-nya'. Di hadapan para perwira tinggi Jepang, eks pimpinan Pertempuran Surabaya itu berhasil mempertahankan karya tulisnya yang berjudul ‘Penggunaan Bambu Runcing yang Pucuknya Diberi Tahi Kuda Untuk People Defence dan Attack serta Biological War Fare’.

Tidak hanya lulus dan menjadi yang terbaik, karyanya ini malah mendapatkan pujian setinggi langit dari militer Jepang saat itu.

Banyak cara yang dilakukan oleh para pejuang Republik untuk menjadikan bambu runcing miliknya 'bukan hanya sekadar bambu'. Dalam bukunya yang berjudul Guruku Orang-Orang dari Pesantren, Syaifuddin Zuhri menyebut figur Kyai Haji Subkhi, seorang ulama besar di Parakan, Temanggung yang pada masa revolusi kemerdekaan dijuluki sebagai Kyai Bambu Runcing. Julukan itu muncul karena Kyai Subkhi menciptakan sejenis bambu runcing yang disepuh doa untuk nantinya digunakan para pejuang republik di medan laga.

Uniknya, para petarung yang datang ke Parakan bukan hanya berasal dari kalangan santri. Para laskar yang tergabung dalam barisan kaum kiri juga mendatangi Kyai Subkhi sekadar untuk mendapatkan barokahnya! Di antaranya adalah Barisan Banteng di bawah pimpinan dr. Muwardi, Lasykar Rakyat di bawah pimpinan Ir. Sakirman (tokoh PKI) dan Laskar Pemuda Sosialis Indonesia (Pesindo) di bawah pimpinan Krissubbanu.

Selagi menjadi kepala staf Komandemen I TKR Jawa Barat (berpangkat kolonel), almarhum A.H. Nasution pernah memiliki kisah lucu terkait bambu runcing ini. Pada suatu hari di awal 1946, ia berkesempatan menemani Kepala Staf Umum Markas Besar Tentara (MBT) Letnan Jenderal Oerip Soemohardjo melakukan inspeksi ke Resimen XIII di wilayah Tanjungsari, Sumedang.

Begitu rombongan Pak Oerip sampai di lapangan, serentak komandan pasukan berteriak:

"Hormat senjataaaaa!!!"

Namun, bukan bedil yang diangkat melainkan bambu runcing. Pak Oerip membalas sikap hormat itu dengan khidmat layaknya seorang komandan tertinggi. Sambil berjalan memeriksa barisan pasukan bambu runcing tersebut, Pak Oerip masih sempat berbisik dalam nada gurauan kepada Pak Nas:

"Nas, kamu suruh aku periksa pagar bambu ya?" katanya seperti tersua dalam buku A.H. Nasution Sekitar Perang Kemerdekaan (Jilid III). (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dikenalkan pada Masa Pendudukan Jepang, Ini Sejarah Penggunaan Senjata Bambu Runcing oleh para Pejuang Indonesia
Dikenalkan pada Masa Pendudukan Jepang, Ini Sejarah Penggunaan Senjata Bambu Runcing oleh para Pejuang Indonesia

Bambu runcing adalah simbol perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah

Baca Selengkapnya
Tak Cuma Bambu Runcing, Ini 10 Senjata Mematikan Para Pejuang Indonesia Zaman Dulu Melawan Penjajah
Tak Cuma Bambu Runcing, Ini 10 Senjata Mematikan Para Pejuang Indonesia Zaman Dulu Melawan Penjajah

Senjata yang dipakai para pejuang pun beragam, jauh dari kata modern seperti bangsa barat.

Baca Selengkapnya
Proses Masuknya Jepang ke Indonesia,  Lengkap dengan Kronologi Waktu dan Penjelasannya
Proses Masuknya Jepang ke Indonesia, Lengkap dengan Kronologi Waktu dan Penjelasannya

Proses masuknya Jepang ke Indonesia berawal pada masa Perang Dunia II pada tahun 1942.

Baca Selengkapnya
Peristiwa Pertempuran di Tebing Tinggi, Perjuangan Berdarah Pemuda Indonesia Melawan Penjajah
Peristiwa Pertempuran di Tebing Tinggi, Perjuangan Berdarah Pemuda Indonesia Melawan Penjajah

Peristiwa berdarah di Tebing Tinggi, merupakan perjuangan para pemuda melawan penjajah pasca kemerdekaan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Menu Perjuangan Propaganda Jepang Bikin Rakyat Kelaparan dan Kurang Gizi
Menu Perjuangan Propaganda Jepang Bikin Rakyat Kelaparan dan Kurang Gizi

Pada masa pendudukan Jepang, masyarakat dipaksa memakan roti dan bubur sebagai pengganti nasi.

Baca Selengkapnya
Cureng, Pesawat Bekas Jepang Dipakai TNI Mengebom PKI
Cureng, Pesawat Bekas Jepang Dipakai TNI Mengebom PKI

Misi TNI AU mengebom Basis PKI dengan pesawat Cureng peninggalan Jepang.

Baca Selengkapnya
Penuh Perjuangan, Begini Penampakan Para Pejuang Tanah Air yang Tertangkap Belanda pada Masa Revolusi
Penuh Perjuangan, Begini Penampakan Para Pejuang Tanah Air yang Tertangkap Belanda pada Masa Revolusi

Sebuah video memperlihatkan para pejuang tanah air pada masa revolusi yang tertangkap oleh tentara Belanda.

Baca Selengkapnya
Pemberontakan PETA 14 Februari 1945, Berikut Sejarahnya
Pemberontakan PETA 14 Februari 1945, Berikut Sejarahnya

Tentara Pembela Tanah Air (PETA) merupakan pasukan militer yang aktif selama Perang Dunia II di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Peristiwa Apakah yang Mengawali Pembentukan BPUPKI? Ini Ulasannya
Peristiwa Apakah yang Mengawali Pembentukan BPUPKI? Ini Ulasannya

Dibentuk pada masa pendudukan Jepang, badan ini memiliki peran krusial dalam merumuskan dasar-dasar negara dan menyiapkan langkah-langkah menuju kemerdekaan.

Baca Selengkapnya
Mengenal Polisi Istimewa, Prajurit yang Bertugas Menempel Teks Proklamasi Kemerdekaan RI di Tempat Ramai
Mengenal Polisi Istimewa, Prajurit yang Bertugas Menempel Teks Proklamasi Kemerdekaan RI di Tempat Ramai

Keberadaan polisi istimewa menjadi cikal bakal berdirinya Brimob Polri

Baca Selengkapnya
Potret Seragam TNI di Zaman Awal Kemerdekaan, Banyak yang Masih Pakai Sisa Jepang dan Belanda
Potret Seragam TNI di Zaman Awal Kemerdekaan, Banyak yang Masih Pakai Sisa Jepang dan Belanda

Berikut ini adalah penampakan seragam TNI di awal kemerdekaan Indonesia, sangat sederhana dan banyak yang memakai seragam sisa peninggalan Jepang dan Belanda.

Baca Selengkapnya