Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Detik-Detik Musso Pemimpin PKI 1948 Tewas Ditembak, Sempat Kabur Naik Andong

Detik-Detik Musso Pemimpin PKI 1948 Tewas Ditembak, Sempat Kabur Naik Andong Musso. ©2023 Merdeka.com

Merdeka.com - Pemberontakan Kaum Kiri tahun 1948 di Madiun tak bertahan lama. Kekuatan TNI-Polri berhasil merebut satu per satu daerah yang dikuasai komunis. Musso, sang pemimpin tewas dalam baku tembak.

Reporter Magang: Muhammad Fachri Fikri

Di tengah pelariannya, tanggal 31 Oktober 1948, Musso dikejutkan oleh pasukan Mobile Brigade (Mobrig) yang tengah melakukan pengejaran pasukan Front Demokrasi Rakyat (FDR)/Partai Komunis Indonesia (PKI), di Desa Balong, Ponorogo.

Saat melakukan pengejaran terhadap FDR/PKI, pasukan Mobrig melihat seseorang dengan gerak-gerik mencurigakan melewati Balai Pengobatan Balong. Agen Polisi Rejo dan Suwarno menghentikan orang tersebut dan menggeledah bawaannya yang dibuntal dengan sarung.

Saat Rejo tengah menanyakan dan membaca surat-surat yang dibawa, orang yang dicurigai sebagai Musso merebut bawaannya dari Suwarno dan menembak Rejo. Massa langsung ramai dan mengejar orang yang dicurigai sebagai Musso ke Desa Ngumpul.

"Tidak jauh dari Balai Pengobatan, Musso merampas sebuah andong yang sedang lewat. Kusirnya didorong turun sambil melepaskan tembakan," demikian aksi Musso seperti dikutip dalam buku Polri Mengisi Republik.

Kuda Kelelahan

Musso berniat melarikan diri menggunakan andong rampasan menuju Sumoroto, Ponorogo. Agen polisi Maijo menghubungi Ponorogo dan Sumoroto untuk minta bantuan tentara setelah mendapat laporan dari massa mengenai seseorang yang dicurigai sebagai Musso.

Di tengah pelariannya, andong yang dinaiki Musso terjatuh di Desa Semanding karena kudanya kelelahan. Keberuntungan nampaknya tidak menyertai Musso. Dari arah berlawanan muncul sebuah kendaraan berisi tentara.

Tanpa berpikir panjang, Musso berupaya untuk menghindar lalu lari masuk ke jalan desa. Meski sudah berusaha untuk menghindar jejak Musso masih dapat dilacak berdasarkan petunjuk dari penduduk.

Akhirnya Musso bersembunyi di belakang rumah penduduk bernama Suhud, namun persembunyiannya diketahui dan dikepung oleh tentara.

Baku Tembak

Sebenarnya Musso diminta untuk menyerah saat persembunyiannya telah diketahui. Namun pemimpin Republik Soviet Indonesia itu menolak dan memberikan tembakan perlawanan. 

"Saya Musso, tidak mau menyerah,' teriaknya.

Dari teriakan Musso pasukan TNI mengetahui orang mencurigakan yang melarikan diri merupakan Musso pimpinan Pemberontakan PKI Madiun 1948.

Dalam baku tembak, Musso akhirnya tewas di dekat sumur.  Jenazahnya sempat dibawa ke RS dan dipertontonkan kepada warga sebelum akhirnya dibakar. Umur Musso singkat, seperti revolusi yang digelorakannya di Madiun.

"Tanggal 31 Oktober 1948, Musso tewas dalam tembak-menembak di desa Semanding, Somoroto (Ponorogo)," seperti dikutip dalam buku Sejarah Nasional Indonesia Jilid VI. (mdk/ian)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP