Dulu Jualan Air Minum di Stasiun, Tak Disangka Akhirnya Jadi Jenderal TNI
Merdeka.com - Kisah hidup Jenderal Try Sutrisno seperti dalam cerita. Siapa sangka anak kecil yang dulu menenteng kendi berjualan air minum di stasiun, di kemudian hari menjadi Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). Bahkan menjabat wakil Presiden.
Masa kecil Try dilaluinya di Surabaya. Tahun 1945 terjadi perang mempertahankan kemerdekaan, sehingga keluarganya mengungsi ke Mojokerto.
Di kota ini, Try yang baru berusia 11 tahun ikut membantu perekonomian keluarganya yang sedang sulit. Tanpa rasa malu, dia menenteng kendi berisi air. Dengan sabar dia menjajakan air minum di Stasiun Mojokerto.
-
Bagaimana Pegawai Konveksi di Jakbar terjatuh? Lalu korban (CSC) masuk ke dalam lift sehingga mengakibatkan benturan keras di kepala,' kata Ade Ary.
-
Dimana Pegawai Konveksi di Jakbar terjatuh? Seorang pegawai konveksi inisial CSC (38) harus meregang nyawa, setelah jatuh dari dalam lift sebuah rumah konveksi di kawasan Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Senin (2/9).
-
Mengapa pemotor memakai baju serasi dengan motornya? Pada Jumat (14/06/2024), berbagai sumber berhasil menghimpun sederet potret lucu orang yang mengenakan baju yang serasi dengan motornya.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Siapa saja yang terdampak Pegawai Konveksi di Jakbar terjatuh? 'Sedang bekerja menaikan barang dari lantai 1 ke lantai 5, lift tersebut mengalami overload,' kata Ade Ary dalam keteranganya, Selasa (3/9).
-
Siapa yang memakai baju terbalik? Momen Kocak Raffi Ahmad Pakai Baju Rayyanza Terbalik, Netizen Salfok Kebotakan, Sarankan Tanam Rambut Jarang sekali Raffi membantu Rayyanza memakai baju, tetapi Rayyanza terlihat sangat senang saat bersama papanya. Meskipun sibuk, Raffi tetap mendapatkan pujian dari netizen karena masih menyempatkan waktu untuk bersama dengan sang putra.
Dengan baju kumal dari bahan blacu yang panas, Try melompat dari satu gerbong satu ke gerbong lainnya.
"Setiap sore dihitungnya uang yang didapat. Koin demi koin. Sebagian diberikan pada ibunya, sebagian dipegangnya sendiri."
Demikian ditulis dalam buku Jenderal Try Sutrisno, Sosok Arek Suroboyo yang diterbitkan Disjarah tahun 2019.
Setelah menjajakan air minum, Try mulai mencoba berjualan koran. Dia kemudian mengumpulkan uang untuk berjualan rokok secara asongan. Semua dilakukan dengan senang hati.
Berkenalan dengan Dunia Militer
Sekitar tahun 1948, saat beranjak remaja, Try menjadi pesuruh di markas militer TNI di Purwoasri, Kediri. Sebutannya tobang, tugasnya bantu-bantu di barak.
Aneka pekerjaan dilakukan Try. Mulai dari mencuci piring, mengangkut barang, mengelap senjata hingga menyemir sepatu bapak-bapak TNI.
Saat agresi militer Belanda II tahun yang sama Try, bertugas sebagai intel. Dia menyusup dan menyampaikan pesan untuk TNI yang masih bertahan di Kota Surabaya. Try muda juga bertugas mengantarkan obat-obatan dan memantau kekuatan Belanda.
Risiko menjadi intel TNI sangat besar. Jika ketahuan Belanda, tak jarang pelakunya langsung ditembak mati. Namun terdorong jiwa petualangannya, Try melakukan tugas itu dengan semangat.
Dari Ajudan Presiden Menjadi Wakil Presiden
Masa remaja yang akrab dengan kehidupan militer itu yang mendorong Try mendaftar menjadi taruna. Dia rela meninggalkan kampus untuk menjadi seorang perwira TNI.
Try mendaftar ke Akademi Teknik Angkatan Darat (Atekad) di Bandung. Dia sempat dinyatakan gagal. Namun Komandan Atekad Brigjen TNI Djatikusumo memanggilnya kembali untuk bergabung.
Try lulus Atekad tahun 1959 dengan pangkat letnan dua korps zeni. Dia memulai karirnya sebagai komandan peleton, kompi, hingga batalyon. Try dipilih menjadi ajudan Presiden Soeharto tahun 1974.
Karirnya melesat setelah itu. Dia menjadi Kasdam Udayana, Pangdam Sriwijaya, lalu Panglima Kodam V/Jaya di Jakarta. Try diangkat menjadi Wakasad, lalu menjadi jenderal bintang empat dan memimpin TNI AD sebagai kepala staf angkatan darat.
Tak lama, Try dipromosikan menjadi Panglima ABRI menggantikan Jenderal Benny Moerdani. Tahun 1993, bocah kecil penjaja air minum di stasiun itu terpilih menjadi wakil presiden RI. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masa kecilnya dihabiskan dengan membantu orang tua mencari nafkah. Siapa menyangka kelak gemilang di TNI.
Baca SelengkapnyaIni perjuangan sosok jenderal legendaris TNI. Siapa sangka bocah penyemir sepatu itu menjadi Panglima.
Baca SelengkapnyaBerikut detik-detik video perwira TNI AL gadungan memperkenalkan diri di Monas pakai Bahasa Inggris.
Baca SelengkapnyaPotret pemuda yang nasibnya berubah drastis dan kini menjadi Jenderal TNI berpengaruh di Angkatan Darat.
Baca SelengkapnyaWanita ini ceritakan perjuangan sopir angkot yang jadi Tamtama TNI hingga berhasil pensiun sebagai perwira.
Baca SelengkapnyaLetnan Kolonel Untung Pranoto menjabat Pabandya Tatib Makopassus. Tugasnya menegur tentara yang tidak disiplin.
Baca SelengkapnyaTersemat empat bintang di pundak, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurachman ternyata juga memiliki kegemaran yang sama dengan masyarakat biasa.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang pria yang membagikan momen menjadi sopir Tito karnavian.
Baca SelengkapnyaDalam sebuah video, Jefri memasuki barisan, ketika TNI sedang berlatih menjelang HUT ke-79 di Monas
Baca SelengkapnyaDirinya harus kehilangan tangan kanannya karena luka membuat bagian tubuhnya tersebut membusuk dan harus diamputasi.
Baca SelengkapnyaSeorang pria berseragam ala Korps Bhayangkara berhasil diamankan Propam Polres Sampang.
Baca Selengkapnyaseorang prajurit TNI sukses melakukan penyamaran dan penyusupan ke dalam anggota GAM
Baca Selengkapnya