Kisah Gubernur Ali Sadikin yang Dicalonkan Jadi Presiden, Pernah 'Dimusuhi' Soeharto
Merdeka.com - Sebagai orang nomor satu di DKI Jakarta pada 28 April 1966 – 11 Juli 1977, Ali Sadikin memiliki gaya kepemimpinan yang disukai oleh seluruh warga Ibu Kota.
Ia dulu dikenal sebagai sosok yang melindungi warganya lewat penertiban berbagai tindak kejahatan, termasuk oknum militer yang kerap melakukan tindakan sewenang-wenang kepada masyarakat saat itu. Selain itu, ia juga banyak memberikan fasilitas hiburan kepada rakyat salah satunya Pekan Raya Jakarta (PRJ).
Atas perannya itu, Bang Ali (sapaan akrabnya) kerap disandingkan, terlebih oleh kalangan mahasiswa sebagai sosok pemimpin Indonesia hingga dimusuhi oleh Presiden Soeharto. Seperti apa kisahnya? Berikut informasinya sebagaimana merdeka.com kutip dari historia.id, Jumat (16/7/2021).
-
Bagaimana Soekarno dikenal di negara lain? Beberapa negara Timur Tengah dan Barat, kadang nama Soekarno ditulis Achmed Soekarno. Penambahan pada nama Soekarno kemungkinan dilakukan wartawan barat lantaran masih merasa asing dengan kebiasaan orang Indonesia yang hanya memakai satu nama tanpa menyematkan nama keluarga.
-
Siapa yang disambut hangat oleh bangsa Indonesia? 'Kita seluruh bangsa Indonesia menyambut baik kunjungan itu, dan kunjungan itu memang bagian dari gerakan persaudaraan sedunia,' kata Ma’ruf di Serang, Banten, Selasa (3/9/2024).
-
Siapa yang Soeharto katakan sebagai patriot Indonesia? “Saya ini tentara. Tentara itu pedoman hidupnya Sapta Marga. Kami patriot Indonesia, pendukung dan pembela ideologi negara yang bertanggungjawab dan tidak mengenal menyerah.“
-
Di mana Ir. Soekarno diasingkan? Melansir dari situs indonesia.go.id, pada tanggal 6 Februari 1949, Ir. Soekarno, Agus Salim, Mohammad Roem, dan Mr. Ali Sastroamidjojo pun diasingkan ke Muntok yaitu Pesanggrahan Menumbing.
-
Siapa pendiri Himpunan Mahasiswa Indonesia? Lafran Pane dikenal sebagai pendiri Himpunan Mahasiswa Indonesia dan telah menyandang gelar Pahlawan Nasional Indonesia.
-
Siapa yang jadi ajudan Presiden Soeharto? Berkat rekam jejaknya di bidang militer, pada tahun 1974 Try terpilih menjadi ajudan Presiden Soeharto. Mengutip situs tni.mil.id, sejak saat itu, karier suami Tuti Sutiawati ini meroket tajam.
Masa Jabatan Sempat Dipercepat Soeharto
Instagram @jejaksoeharto ©2021 Merdeka.com
Bang Ali memang kerap mencuri perhatian lewat berbagai kebijakannya yang kontroversial. Ia bahkan sempat melegalkan perjudian, mengesahkan tempat prostitusi hingga mendirikan beragam budaya Betawi.
Atas tindakannya itu, ia mampu memenuhi pemasukan pendapatan daerah dengan sejumlah proyek strategis seperti Taman Ismail Marzuki, Kebun Binatang Ragunan, Proyek Senen, Taman Impian Jaya Ancol, hingga Taman Ria Monas.
Namun prestasi moncernya itu tak serta merta disukai Presiden Soeharto. Usut punya usut, ketidaksukaan orang nomor satu di Indonesia itu membuat masa jabatannya dipersingkat satu bulan diduga karena alasan rivalitas.
"Dipercepat mungkin karena situasi dan kondisi," terang Bang Ali, dalam Ali Sadikin Membenahi Jakarta Menjadi Kota yang Manusiawi.
Ali Sadikin Sering Membantah Soeharto
ahmadhaes.wordpress.com
Dugaan rivalitas tersebut lantas dikuatkan oleh Djohan Effendi yang juga menjadi penulis pidato untuk Presiden Soeharto.
Dalam buku Sang Pelintas Batas: Biografi Djohan Effendi, karya Ahmad Gaus. Johan mengatakan jika pemikiran Ali kerap dianggap bersebrangan dengan pemerintah, hingga Ali sering membantah Presiden Soeharto.
Bahkan dalam pemberitaan di koran Malaysia, Dewan Masyarakat, Ia secara terang-terangan sering membantah Soeharto sampai dua hingga tiga kali.
"Saya sampai dua tiga kali mengkritik Soeharto. Ini bukan soal prestasi, tapi keyakinan," terang dia di pemberitaan yang terbit 15 Februari 1981 itu.
Dianggap Menyalahi Negara Usai Dicalonkan Presiden oleh Mahasiswa UI
soeharto.co ©2021 Merdeka.com
Sebagai gubernur dengan masa jabatan terlama (saat itu 11 tahun), Ali Sadikin memang kerap dielu-elukan oleh sejumlah pihak termasuk mahasiswa.
Bukan saja karena keramahan serta kelucuannya saat bertemu masyarakat, melainkan juga karena dianggap sebagai Gubernur DKI Jakarta terbaik dengan segudang kebijakan merakyatnya.
Tak ayal, gubernur kelahiran Sumedang, Jawa Barat, 7 Juli 1927 itu kerap dicalonkan menjadi presiden pengganti Soeharto hingga unsur Orde Baru terganggu. Setidaknya ada dua tokoh mahasiswa yang saat itu menggembar-gemborkan pencalonannya, yakni Dipo Alam (Mahasiswa Teknik UI) dan Bambang Sulistomo (Fisip UI) yang juga anak tokoh pergerakan 10 November Bung Tomo.
"Ributlah orang-orang, reaksinya saya perkirakan cukup besar. Menurut saya itu hak mereka berbicara sebagai warga negara sesuai pendapatnya sendiri," terang dia dalam surat kabar Simponi yang terbit pada 16 Juni 1993.
Setelah ketahuan yang menggembar-gemborkan pencalonan adalah keduanya, dua mahasiswa tersebut lantas ditahan oleh aparat keamanan selama dua bulan.
Dicekal Usai Pensiun
Instagram @perfectlifeid ©2021 Merdeka.com
Setelah berakhirnya masa jabatan Ali, ia tak lantas bisa menikmati masa pensiunnya dengan tenang. Pasalnya, gubernur berpangkat letnan jenderal KKO-AL tersebut justru dicekal hingga tak bisa kemana-mana.
Ia pun dinyatakan wajib menjalani hukuman perdata selama 13 tahun lamanya, dengan dikucilkan secara sosial. Hingga tak boleh menghadiri programnya sendiri yakni PRJ.
"Tidak cuma itu, saya pun tidak dilarang naik haji," kata Bang Ali, di Majalah Sentana tahun 1994.
Setelah masa baktinya selesai, Ali Sadikin digantikan oleh Letjen. Tjokropranolo di tahun 1977 yang merupakan mantan sekretaris pribadi Soeharto. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Orang-orang Jakarta dulu menjuluki Ali Sadikin sebagai "Gubernur Monyet"
Baca SelengkapnyaPada tahun 1980, Ali menjadi salah satu pencetus Petisi 50 yang isinya mengkritik Soeharto.
Baca SelengkapnyaSejumlah tokoh militer senior dan sipil kecewa. Mereka mempertanyakan sikap Soeharto yang menyeret ABRI sebagai alat kekuasaan.
Baca SelengkapnyaSoeharto murka ketika mobil-mobil yang akan diselundupkannya ke Jawa dicegah naik kapal.
Baca SelengkapnyaUsut punya usut, rupanya bukan hanya Jokowi, Presiden RI yang dijuluki 'Pak Lurah'.
Baca SelengkapnyaJenderal yang paling dipercaya ini tiba-tiba berani mengkritik sepak terjang anak presiden. Jabatan taruhannya.
Baca SelengkapnyaKIsah Presiden ke-2 RI pernah ingin jadi sopir taksi dan berhenti dari militer.
Baca SelengkapnyaMeski tidak pernah mengungkapkannya ke publik, Soeharto menyimpan nama orang-orang yang dianggap pernah mengkhianatinya.
Baca SelengkapnyaAncaman hingga percobaan pembunuhan datang dari kawan dekatnya semasa indekos di Surabaya
Baca SelengkapnyaMomen Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin Blusukan tahun 70-an.
Baca SelengkapnyaNamun baginya, keadilan dan kebenaran lah yang membuatnya tetap pada pendiriannya tersebut.
Baca SelengkapnyaMenjadi elit PDIP dan langganan sebagai Anggota DPR RI tidak diperoleh dengan mudah begitu saja oleh MH Said Abdullah.
Baca Selengkapnya