Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Uniknya Iklan 'Jadul' Sabun Cuci Sunlight di Masa Perang, Gambar Tentara Bawa Senapan

Uniknya Iklan 'Jadul' Sabun Cuci Sunlight di Masa Perang, Gambar Tentara Bawa Senapan Iklan Sabun Cuci Sunlight zaman perang. ©2023 Merdeka.com

Merdeka.com - Sabun cuci piring di Indonesia identik dengan merek tertentu yakni Sunlight. Sudah berpuluh-puluh tahun digunakan masyarakat kita. Sehingga, tak jarang orang menyebut sabun cuci piring dengan Sunlight.

Ternyata usia sabun Sunlight terbilang tua. Sunlight sudah beredar sejak 1914, pada masa perang dunia pertama. Sunlight sudah digunakan para tentara perang. Menarik melihat tampilan Sunglight di era itu.

Kala itu Sunlight memasang iklan dengan menggambarkan tiga tentara di parit Perang Besar. Satu tentara menembakkan senjatanya, satu dengan cedera kepala, dan satu sedang mandi. Kotak Sabun Sunlight ditempatkan secara mencolok di latar depan.

"Cleanest Fighter In The World - British Tommy (Pejuang terbersih di dunia - Tommy Inggris)," Merupakan slogan yang digunakan dalam iklan sabun Sunlight pada tahun tahun 1914-1918.

iklan sabun cuci sunlight zaman perang

Nama Tommy Identik dengan Tentara

Nama Tommy yang digunakan dalam iklan memiliki arti tersendiri. Tommy diambil dari Tommy Atkins adalah bahasa gaul untuk prajurit biasa di Angkatan Darat Inggris.

Slogan tersebut secara tidak langsung seolah memberikan dukungan kepada tentara Inggris yang sedang berperang bahwa 'naluri bertarung yang bersih dan prajurit dari tentara kita yang gagah berani'.

Pada seri iklan Sunlight yang lainnya juga hampir mirip. Mereka menggambarkan dua orang pria yang sedang mencuci kain dan tangannya. Dua pria tersebut digambarkan sebagai Tommy, prajurit Inggris dan Jack Tar, pelaut Inggris.

Bukan hanya ikan Sunlight yang menerapkan model perang dunia dalam pemasaran produknya. Hampir semua perusahaan di Inggris menggunakan cara yang sama.

"Para perusahaan Inggris menempatkan produknya dipakai oleh mereka yang menggunakan seragam tentara Inggris, merupakan ide yang bagus untuk melihat keadaan yang terjadi," kata Andrew McCarthy, rekan penulis The Huns Have Got My Gramophone yang dikutip oleh bbc.com.

Bagaimana Iklan Sunlight di Indonesia?

iklan sabun cuci sunlight zaman perang

Sunlight sendiri sangat populer di Indonesia. Sunlight memasarkan produknya di Indonesia sejak tahun 1930 pada masa Pemerintahan Hindia Belanda. Sunlight dibawa ke Indonesia oleh orang Belanda, Charles Tatlows.

"Ada dua orang dari Unilever datang ke Istana Bogor pada November 1933, untuk bertemu Gubernur Jenderal dan menyampaikan keinginan Unilever membangun pabrik di Batavia," tulis Hans W. Wamsteker dalam 60 Years Unilever in Indonesia.

Sabun Sunlight masuk ke Indonesia dengan nama Sunlight Zeep. Dalam Bahasa Belanda Zeep berarti sabun. Kemudian Sunlight Zeep tersebut dikenal dengan Sabun Tjap Tangan oleh masyarakat pribumi. Hal itu bisa jadi karena bungkus Sunlight yang beredar di Hindia Belanda ada gambar dua tangan.

Promosi yang digunakan dalam iklan untuk memasarkan Sunlight di Indonesia pun berbeda dengan di Inggris yang memakai visualisasi tentara.

Di Indonesia iklan Sunlight pada awalnya menggunakan visualisasi perempuan Eropa membawa keranjang cucian, kemudian divisualisasikan oleh perempuan pribumi yang sedang mencuci.

Reporter Magang: Ita Rosyanti (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP