15 Contoh Hewan Ovovivipar beserta Ciri dan Cara Berkembang Biak
Hewan ovovivipar adalah kelompok hewan yang memiliki cara berkembang biak yang unik, yaitu dengan bertelur dan melahirkan.
Pernahkah kamu mendengar tentang hewan yang "bertelur, tapi melahirkan"? Kedengarannya seperti dua hal yang bertentangan, tapi itulah keunikan dari hewan ovovivipar. Mereka memiliki cara reproduksi yang menarik, menggabungkan dua metode yang berbeda sekaligus, yaitu bertelur seperti burung dan melahirkan seperti mamalia. Sistem reproduksi ini tidak hanya unik, tetapi juga menjadi salah satu strategi adaptasi alam yang luar biasa.
Dalam artikel ini, kita akan mengenal lebih dekat apa itu hewan ovovivipar, bagaimana mereka bereproduksi, serta ciri-ciri yang membedakan mereka dari hewan ovipar dan vivipar.
-
Apa itu hewan ovovivipar? Secara singkat, hewan ovovivipar merupakan jenis binatang yang melakukan proses berkembang biak dengan meletakkan telur di dalam tubuh induknya.
-
Bagaimana hewan ovovivipar berkembang biak? Hewan ovovivipar akan melahirkan anak-anaknya seperti halnya hewan vivipar.
-
Bagaimana cara hewan ovipar berkembang biak? Hewan ovipar berkembang biak dengan cara mengeluarkan telur sebagai media untuk pertumbuhan embrionya.
-
Apa yang dimaksud dengan hewan ovipar? Hewan ovipar merupakan kelompok hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur, di mana embrio tumbuh dan berkembang di luar tubuh induknya.
-
Apa yang membuat hewan ovovivipar unik? Hewan ovovivipar ialah hewan yang melalui dua tahap reproduksi yaitu bertelur dan beranak. Proses pembuahan terjadi dalam tubuh induk betina, dimana zigot yang terbentuk akan berkembang menjadi embrio dalam telur.
-
Kenapa hewan ovovivipar melahirkan? Selanjutnya, induk betina akan merawat janin di dalam kandungan sebelum akhirnya melahirkan.
Pengertian Hewan Ovovivipar
Hewan ovovivipar adalah jenis hewan yang berkembang biak melalui proses yang unik, yang menggabungkan aspek dari reproduksi bertelur (ovipar) dan melahirkan (vivipar). Pada hewan ovovivipar, telur dibuahi secara internal dan kemudian disimpan di dalam tubuh induknya hingga menetas. Selama perkembangan di dalam tubuh induk, embrio yang berada di dalam telur tidak menerima nutrisi langsung dari induknya melalui plasenta, melainkan mendapatkan nutrisi dari kuning telur di dalam telur itu sendiri.
Proses ini memberikan keuntungan dalam hal perlindungan embrio dari predator eksternal, karena telur tetap berada di dalam tubuh induk sampai menetas, sehingga risiko kerusakan atau dimakan oleh predator berkurang. Setelah proses perkembangan selesai dan telur menetas, hewan-hewan muda kemudian dilahirkan, seolah-olah hewan itu "melahirkan" anaknya. Namun, berbeda dengan hewan vivipar, induk ovovivipar tidak menyediakan nutrisi langsung kepada embrio selain melalui kuning telur yang ada di dalam telur.
Ciri-ciri Hewan Ovovivipar
Hewan ovovivipar memiliki beberapa ciri-ciri yang unik dalam proses reproduksi dan perkembangbiakannya. Berikut adalah ciri-ciri hewan ovovivipar:
- Berkembang Biak Secara Generatif:
Proses reproduksi melibatkan fertilisasi internal antara sel sperma jantan dan sel telur betina, menghasilkan zigot yang kemudian berkembang menjadi embrio.
- Pertumbuhan Telur di Dalam Tubuh Induk:
Telur yang dihasilkan oleh induk hewan ovovivipar tidak dikeluarkan ke luar tubuh induk. Telur tersebut berkembang dan dipelihara di dalam tubuh induk sampai matang.
- Pertumbuhan Relatif Cepat:
Embrio berkembang dengan cepat di dalam telur yang berada di dalam tubuh induk, sehingga siap menetas dan lahir dalam waktu singkat.
- Tidak Memiliki Daun Telinga dan Tidak Menyusui:
Hewan ovovivipar biasanya tidak memiliki daun telinga dan tidak menyusui anaknya. Anak-anaknya dilahirkan dalam keadaan hidup dan mandiri.
- Anak dan Induk Memiliki Fisik yang Sama:
Anak-anak hewan ovovivipar memiliki bentuk fisik yang sama dengan induknya, hanya ukuran yang berbeda karena lebih kecil.
- Embrio Tidak Memiliki Tali Pusat atau Plasenta:
Embrio tidak memiliki tali pusar yang menghubungkannya dengan induknya dan tidak memiliki plasenta yang menyediakan suplai makanan atau oksigen. Nutrisi embrio berasal dari cadangan makanan di dalam telur.
- Setelah Telur Menetas, Anak Tetap Berada di Dalam Tubuh Induk:
Setelah telur menetas, anak-anak hewan ovovivipar tetap berada di dalam tubuh induknya hingga siap dilahirkan.
- Melahirkan Anak-Anak Seperti Hewan Vivipar:
Hewan ovovivipar melahirkan anak-anaknya seperti hewan vivipar, yaitu dalam keadaan hidup dan mandiri.
- Nutrisi Embrio dari Kuning Telur:
Embrio mendapatkan nutrisi atau makanan dari kuning telur, bukan dari induk.
Proses Reproduksi Ovovivipar
Proses reproduksi hewan ovovivipar adalah unik karena menggabungkan aspek-aspek dari sistem reproduksi ovipar (bertelur) dan vivipar (melahirkan). Berikut adalah tahapan dalam proses reproduksi hewan ovovivipar:
1. Pembuahan Internal
Proses reproduksi hewan ovovivipar dimulai dengan pembuahan internal, di mana sel telur dan sperma bertemu di dalam tubuh induk. Setelah telur dibuahi, telur tersebut tetap berada di dalam tubuh induk untuk berkembang, berbeda dengan hewan ovipar yang segera meletakkan telurnya di lingkungan eksternal.
2. Perkembangan Telur di Dalam Tubuh
Setelah dibuahi, telur akan berkembang di dalam tubuh induk. Namun, berbeda dengan hewan vivipar, di mana embrio mendapatkan nutrisi dari induk melalui plasenta, embrio ovovivipar hanya mendapatkan nutrisi dari kuning telur yang ada di dalam telur itu sendiri. Induk tidak memberikan nutrisi tambahan kepada embrio selama masa perkembangannya.
Telur yang berkembang tetap berada dalam kantung reproduksi atau organ serupa di tubuh induk hingga proses perkembangan selesai. Sementara itu, telur dilindungi oleh tubuh induk, mengurangi risiko predasi atau kerusakan akibat kondisi lingkungan eksternal yang tidak menguntungkan.
3. Proses Penetasan di Dalam Tubuh
Embrio di dalam telur berkembang hingga mencapai tahap yang cukup matang untuk menetas. Penetasan terjadi di dalam tubuh induk, di mana telur pecah dan anak hewan siap keluar dari tubuh induk. Pada titik ini, anak yang lahir hampir sama seperti hewan vivipar yang langsung melahirkan anak hidup.
4. Kelahiran
Setelah telur menetas di dalam tubuh induk, anak hewan tersebut kemudian dilahirkan dalam kondisi hidup. Berbeda dengan vivipar, proses ini melibatkan kelahiran anak yang sudah berkembang cukup matang, meskipun mereka awalnya berasal dari telur. Hewan-hewan muda ini biasanya sudah memiliki kemampuan dasar untuk bertahan hidup di luar tubuh induk.
Contoh Hewan Ovovivipar
- Ikan Hiu: Banyak spesies hiu, seperti hiu macan dan hiu karang, berkembang biak dengan cara ovovivipar.
- Ikan Pari: Hampir semua spesies ikan pari juga termasuk ovovivipar, dengan embrio yang tumbuh di dalam telur di tubuh induk.
- Ular Derik: Ular derik membawa telur di dalam tubuhnya hingga menetas dan melahirkan anak-anak ular.
- Ular Kadut: Ular kadut juga menginkubasi telur di dalam tubuhnya hingga siap dilahirkan.
- Kadal: Beberapa spesies kadal, seperti kadal skink, menggunakan metode ovovivipar untuk melahirkan anak-anak mereka.
- Salamander: Salamander adalah hewan amfibi yang juga termasuk dalam kelompok ovovivipar, di mana telur berkembang di dalam tubuh induknya.
- Bunglon: Bunglon adalah salah satu contoh hewan ovovivipar yang juga menyimpan telur di dalam tubuhnya.
- Iguana: Meskipun sebagian besar iguana bertelur (ovipar), beberapa spesies iguana juga termasuk ovovivipar.
- Platypus: Meskipun merupakan mamalia, platypus bertelur dan dapat dikategorikan sebagai hewan ovovivipar.
- Cacing Lamban: Cacing lamban termasuk ke dalam contoh hewan ovovivipar berjenis reptil.
- Vipera Aspis: Vipera aspis adalah contoh hewan ovovivipar lainnya, dengan embrio yang dibesarkan di dalam telur di dalam tubuh induknya.
- Ular Boa: Beberapa spesies ular boa juga termasuk dalam golongan ovovivipar, menginkubasi telur di dalam tubuh hingga menetas dan melahirkan anak-anak ular.
- Kadal Skink: Kadal skink adalah contoh spesies kadal yang menggunakan metode ovovivipar untuk melahirkan anak-anak mereka.
- Salamander yang Mirip dengan Kadal: Salamander ini memiliki tubuh yang ramping dan berhidung pendek serta memiliki ekor lebih panjang, membesarkan telurnya di dalam perut salamander betina.
- Bunglon Jackson: Bunglon Jackson memiliki masa kehamilan yang berlangsung antara lima hingga tujuh bulan, dengan telur berkembang menjadi embrio di dalam tubuh betina hingga siap untuk dilahirkan sebagai individu baru yang hidup.