Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

6 Jenis Lampu yang Wajib Diketahui, Perhatikan Kelebihan dan Kekurangannya

6 Jenis Lampu yang Wajib Diketahui, Perhatikan Kelebihan dan Kekurangannya Ilustrasi lampu LED. ©Shutterstock.com/nikkytok

Merdeka.com - Cahaya sangat diperlukan manusia untuk bisa menunjang aktivitasnya dengan baik serta untuk menciptakan kenyamanan visual. Cahaya matahari dan kubah langit menjadi sumber utama cahaya saat ini.

Bahkan hingga saat ini, sebagian besar kebutuhan kita akan pencahayaan sebenarnya dapat dipenuhi oleh pencahayaan alami jika bangunan dirancang dengan tepat. Namun, pencahayaan buatan dengan listrik tidak dapat dihindari pada saat cahaya alami tidak tersedia, atau dalam ruangan tanpa akses pencahayaan alami.

Bisa dibilang lampu menjadi salah satu sumber kehidupan dengan hadirnya listrik di dunia ini. Dalam hal ini nama Thomas Alva Edison sebagai penemu bola lampu akan terus dikenang abadi di sejumlah literatur sejarah karena sumbangsihnya yang besar untuk kehidupan manusia.

Berbicara mengenai lampu, ada banyak jenis lampu yang bisa digunakan tergantung kebutuhan. Sebelum membeli lampu pastikan terlebih dahulu kamu mengetahui tentang jenis lampu yang kamu butuhkan begitu pun mengenai kelebihan dan kekurangannya.

Berikut ini informasi mengenai 6 jenis lampu yang wajib diketahui yang telah dirangkum merdeka.com melalui liputan6.com dan greenbuilding.jakarta.go.id.

1. Lampu Pijar

jenis lampu

pixabay.com

Jenis lampu yang pertama adalah lampu pijar yang juga dikenal dengan nama lampu Incandecent. Jenis lampu ini cahayanya bersumber dari kawat pijar tipis yang dipanaskan.

Lampu ini adalah lampu pertama yang diciptakan manusia, yaitu Thomas Alva Edison. Untuk menyalakan lampu pijar, dibutuhkan sumber energi yang bisa memanaskan kawat pijar yang berada di pusat bagian dalam bohlam.

Karena mengandalkan panas, lampu pijar lebih cepat terbakar dan tidak bisa terpakai lagi. Nyala lampu pijar berwarna kuning. Lampu jenis ini biasanya bertahan hingga 8 bulan. Meskipun harganya terbilang murah, lampu pijar terhitung kurang awet jika ingin hemat energi dan biaya.

2. Lampu Neon

jenis lampu

pixabay.com

Jenis lampu berikutnya adalah lampu neon. Tenaga elektrik guna merangsang penguapan merkuri yang hasilkan gelombang UV dimanfaatkan oleh lampu jenis ini. Dari proses tersebut, dihasilkan fosfor berpendar yang memproduksi cahaya yang cukup menyilaukan indra penglihatan.

Karena pancaran cahayanya sangat silau, membuat lampu jenis ini kurang sesuai jika dipakai sebagai penerangan untuk rumah tangga. Selain itu, kandungannya berupa merkuri juga tidak sehat bagi mata dan kulit manusia.

3. Halogen

jenis lampu

pixabay.com

Lampu halogen dibuat dengan campuran bahan gas mulia dan sedikit gas halogen. Dua gas tersebut digunakan untuk mengisi bagian dalam bola lampu. Strukur lampu halogen terdiri atas tiga bagian utama yakni tabung lampu, filamen, dan penyokong filamen.

Filamen yang digunakan lampu halogen sama dengan lampu pijar, yaitu wolfram atau yang biasa disebut tungsten. Energi listrik digunakan untuk menyalakan lampu ini. Lampu halogen umumnya memiliki reflektor yang berfungsi untuk memperkuat cahaya yang dipancarkan.

4. LED

jenis lampu

pixabay.com

Selain halogen, jenis lampu lainnya adalah lampu LED. Lampu ini akan menyala jika dialiri listrik. Cahaya yang dipancarkan lewat aliran listrik tidak menghasilkan panas yang berlebih seperti lampu pijar.

Oleh karena itu, lampu LED terasa lebih dingin karena tidak membuat panas ruangan. Selain itu, lampu LED juga menawarkan pilihan warna yang beragam seperti putih, kuning, biru, dan warna lainnya.

Jenis lampu ini disebut-sebut tergolong paling hemat energi jika dibandingkan jenis lampu lainnya. Namun, harganya terbilang cukup mahal.

5. Lampu Neon Kompak (Compact Fluorescent Ligths)

jenis lampu

pixabay.com

Istilah dalam bahasa Inggrisnya adalah Compact Fluorescent Ligths (CFL). Lampu neon kompak memiliki ciri yang hampir sama dengan lampu pijar, mulai dari bentuk, ukuran, hingga pancaran cahayanya.

Meskipun demikian, dari segi pemanfaatan energi keduanya jelas berbeda. Lampu pijar memanfaatkan energi panas, sedangkan lampu neon kompak membutuhkan tenaga elektrik untuk menyalakannya. Selain itu, lampu jenis ini bisa bertahan hingga tujuh kali lebih lama dari lampu pijar.

Banyak yang menyebutkan bahwa lampu neon kompak merupakan versi kecil dari lampu neon. Lampu ini dapat digunakan sebagai sumber cahaya untuk keperluan rumah tangga seperti dapur, ruang makan, atau taman.

Namun, lampu neon kompak mengandung sedikit merkuri. Sehingga penggunaannya diimbau agar tetap dibatasi karena tidak baik untuk kesehatan mata hingga kulit. 

6. Hybrid Halogen CFL

jenis lampu

pixabay.com

Jenis lampu selanjutnya adalah kombinasi dari tiga lampu yang telah disebutkan sebelumnya, yaitu CFL, halogen, dan lampu pijar. Meski ukurannya terbilang kecil seperti lampu pijar, namun lampu hybrid ini memiliki cahaya yang lebih terang dan lebih tahan lama.

Tidak seperti lampu HID yang kurang aman untuk keperluan rumah tangga, lampu hybrid cukup aman dan efisien karena telah memperoleh sertifikat dari Environmental Protection Agency dan US Department of Energy. Untuk aspek ketahanannya, lampu hybrid sanggup menyala 8 kali lebih lama dibanding lampu pijar. (mdk/nof)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP