7 Fakta Letusan Gunung Galunggung, Bencana Membawa Berkah

Merdeka.com - Di Jawa Barat terdapat 7 gunung berapi tipe A yang saat ini masih aktif. Ketujuh gunung tersebut adalah Gunung Salak, Gunung Gede, Gunung Tangkuban Parahu, Gunung Ceremai, Gunung Guntur, Gunung Papandayan, dan Gunung Galunggung.
Ketujuh gunung tersebut tercatat pernah meletus sebelumnya dan menimbulkan dampak yang cukup parah. Salah satu yang menggemparkan adalah letusan Gunung Galunggung pada tahun 80an.
Riwayat Erupsi
Gunung Galunggung
Dalam sejarah di Jawa Barat, Gunung Galunggung merupakan gunung dengan tingkat erupsi yang cukup tinggi. Gunung tersebut tercatat pernah erupsi sebanyak 4 kali, dimulai pada tahun 1822 yang menewaskan 4.011 jiwa dan menghancurkan 114 desa, lalu di tahun 1894 yang menghancurkan 50 desa, berikutnya 1918 dan terakhir yang cukup dahsyat pada tahun 1982 dengan menghasilkan suara dentuman kencang dan berlangsung selama 9 bulan.
Letusan Dahsyat 1982
Gunung yang terletak di Kabupaten Tasikmalaya tersebut tercatat mengalami erupsi terakhir di tahun 1982 tepatnya bulan Juni dan merupakan letusan terbesar yang dimuntahkan oleh gunung tersebut.
Saat itu Gunung Galunggung mengeluarkan 300 kali letusan dan mengeluarkan lahar dan abu yang merusak tanaman, hewan ternak, serta perkampungan.
Letusan Dahsyat Galunggung 1982
Wikipedia 2020 Merdeka.com
Tidak Menyebabkan Korban Jiwa Secara Langsung
Menurut catatan merbabu.com, erupsi Gunung Galunggung di tahun 1982 tidak menyebabkan korban jiwa secara langsung, tetapi rata-rata korban meninggal akibat debu vulkanik yang menutupi pandangan sehingga menimbulkan kecelakaan.
Perkampungan Yang Tertimbun Material Galunggung 1982
Wikipedia 2020 Merdeka.com
Menganggu Penerbangan Dunia
Akibat erupsi Gunung Galunggung di tahun 1982, terdapat 2 penerbangan yang harus menerima dampaknya. Penerbangan yang pertama adalah pesawat British Airway 747 yang sempat melakukan pendaratan darurat lantaran salah satu mesin jet mati akibat menghisap debu vulkanik Gunung Galunggung.
Letusan tersebut juga mengganggu penerbangan salah satu pesawat Singapore Airlines dengan nomor penerbangan 21A, rute Singapura-Sydney. Pesawat tersebut sehingga terpaksa mendarat di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta.
Melumpuhkan Stasiun Cibatu, Garut
Dilansir dari merdeka.com, letusan dahsyat Gunung Galunggung juga menyebabkan kerusakan kereta api uap yang biasa beroperasi di wilayah Garut dan sekitarnya.
Debu vulkanik tersebut juga mencemari air untuk bahan bakar uap dari lokomotif berjenis mallet DD52 tersebut, sehingga menyebabkan dinonaktifkannya Stasiun Cibatu, Garut karena tidak ada lokomotif uap yang beroperasi akibat rusak.
Merubah Peta Wilayah
Dampak dari erupsi Gunung Galunggung tercatat telah menyebabkan berubahnya peta wilayah pada radius 20 km dari kawah Galunggung yang meliputi Kecamatan Indihiang, Kecamatan Sukaratu dan Kecamatan Leuwisari.
Perubahan peta wilayah tersebut lebih banyak disebabkan oleh terputusnya jaringan jalan dan aliran sungai serta areal perkampungan akibat melimpahnya aliran lava dingin berupa material batuan-kerikil dan pasir.
Peta Erupsi Gunung Galunggung
Wikipedia 2020 Merdeka.com
Menghasilkan Pasir dengan Kualitas Terbaik
Pasca erupsi, Gunung Galunggung banyak menghasilkan material pasir dengan kualitas terbaik, sehingga pasir tersebut banyak dimanfaatkan untuk proyek rehabilitasi pasca bencana dan konstruksi jalan raya.
Hingga saat ini, upaya pemanfaatan pasir Galunggung semakin berkembang, bahkan pada awal perkembangannya sekitar tahun 1984-1985 dibangun jaringan jalan kereta api dari dekat Stasiun Indihiang (Kp. Cibungkul-Parakanhonje) ke check dam Sinagar sebagai jalur khusus untuk mengangkut pasir dari Galunggung ke Jakarta.
Wikipedia 2020 Merdeka.com (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya