Anies Baswedan Ungkap Data Terkait Corona di Jakarta, Ini Faktanya

Merdeka.com - Wabah virus Corona atau Covid-19 bermula dari Wuhan, Cina kini telah menyerang lebih dari seratus negara dan menewaskan ribuan orang. Termasuk Indonesia yang telah mengonfirmasi 69 warganya terjangkit virus mematikan ini.
Anies Baswedan mengadakan jumpa pers di Balai Kota DKI Jakarta, Sabtu (14/3). Dalam jumpa pers tersebut Anies mengungkapkan beberapa data terkait virus Corona di Jakarta, dan langkah antisipasi yang akan dilakukan Pemprov DKI.
Jakarta Ungkap Kesiapan Hadapi Corona
Pada saat memimpin rapat dengan sejumlah pihak terkaitan penanganan virus corona di ibu kota, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, Pemprov DKI telah bersiaga sejak Januari 2020 melalui Dinas Kesehatan DKI yang telah membentuk gugus tugas untuk membantu dan merespon secepat mungkin orang yang bergejala corona.
2020 Merdeka.com/Youtube Najwa Shihab
"Kemudian DKI membentuk tim tanggap Covid-19, sebagai usaha untuk memastikan seluruh jajaran Pemprov DKI memiliki kesiapsiagaan apabila terjadi kasus di Jakarta dan bila terjadinya penyebaran di Jakarta," ungkap Anies saat jumpa pers di Balai Kota DKI Jakarta, Sabtu (14/3).
Lebih jauh Anies Menegaskan, kesiapsiagaan Pemprov DKI dengan pendekatan yang terukur. Selain itu DKI juga bertindak sesuai dengan perkembangan dan situasi dengan cukup.
"Ketika terjadi eskalasi maka respon kita menyesuaikan. Kita tidak ingin bertindak berlebih tapi tidak bertindak kurang, kami sampaikan dari kemarin harus waspada, tidak boleh panik. Tapi jangan anggap ini remeh dan enteng. Itu sebabnya kita lakukan langkah bertahap dari mulai pemberitahuan berhati-hati pengurangan aktivitas di luar rumah," pungkas Anies.
Sudah Ada Tenaga Medis yang Terinfeksi
Anies menyampaikan apresiasinya kepada para dokter dan perawat sebagai pihak yang berada di garda terdepan dalam menangani penyebaran virus Corona Covid-19. Dalam kesempatan yang sama, Anies juga mengungkapkan rasa kesedihannya terhadap para tenaga medis yang juga telah tertular covid-19. Sayangnya Anies tak mengungkapkan berapa jumlah dokter dan perawat yang tertular.
"Sudah ada dari mereka yang tertular dengan Covid-19. Mereka paling berisiko jalankan tugas untuk melakukan pembatasan atas Covid-19. Semoga mereka sehat selalu menjalankan tugas, kami Pemprov DKI sampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya atas keseriusan mereka," jelas Anies.
Anies menambahkan ada 8 rumah sakit yang menjadi rujukan untuk menangani kasus Corona. Sementara DKI memiliki 1.838 klinik, 44 Puskesmas di setiap Kecamatan serta 350 dokter serta 7.300 perawat yang siap melayani.
Data Lonjakan Pasien Terinfeksi di Jakarta
Dalam jumpa pers di Balai Kota, Jakarta Pusat, Sabtu (14/3) Anies membeberkan lonjakan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang terjadi di Ibu Kota. Lonjakan mencapai 456 PDP dalam 11 hari.
"Pada tanggal 1 Maret, jumlah 129 PDP per tanggal 12 Maret jadi 585 orang. Adapun pasien dalam pengawasan ada 39 tanggal 12 Maret jadi 261. Dan dari 69 orang confirm Covid (kemenkes) mulai makin merata," jelas Anies, Sabtu (14/3). Sejalan dengan itu Anies mengimbau kepada warga ibu kota untuk mengurangi aktivitas di luar rumah.
"Sekali lagi ini untuk masyarakat Jakarta, dengan sekolah ditutup, kurangi kegiatan di luar rumah," pungkasnya.
Jakarta Tutup Akses Destinasi Wisata
Sehubungan dengan merebaknya virus Corona di Indonesia Pemprov DKI melalui akun twitter resmi @DKIJakarta, mengimbau agar warga DKI menjaga jarak dari kerumunan. Pemprov DKI juga mengimbau agar masyarakat melakukan social distracing measures atau menjaga jarak dari kerumunan. Tetap tenang sambil waspada dan saling menjaga diri adalah cara terbaik menyikapi COVID-19.
Pemrov DKI Jakarta
Selain itu, demi menjaga dan melindungi warga Jakarta dari potensi risiko penularan virus Corona Covid-19, Pemprov DKI juga menutup sementara destinasi wisata selama 2 minggu dari 14-29 Maret 2020.
Demi menjaga dan melindungi warga Jakarta dari potensi risiko penularan COVID-19, selama dua minggu ke depan Pemprov DKI Jakarta menutup sementara tempat wisata yang dikelola Pemprov DKI.
Sekolah Diliburkan Dua Pekan
Selain menutup sementara destinasi wisata Anies juga memutuskan untuk meliburkan kegiatan belajar mengajar di seluruh sekolah di DKI Jakarta selama dua minggu. Hal itu dilakukan sebagai upaya pencegahan penularan virus Corona Covid-19 yang kini tengah mewabah.
"Hasil pembahasan kesimpulan bahwa Pemprov DKI memutuskan untuk menutup semua sekolah di lingkungan Provinsi DKI Jakarta dan akan melakukan proses belajar mengajar melalui metode jarak jauh," jelas Anies.
Selain itu, pelaksanaan ujian nasional juga ikut ditunda. Bagi peserta Ujian Nasional yang akan dilaksanakan Senin (16/3) besok diputuskan ditunda. Penundaan ini berlaku selama 2 minggu.
"Dan kami akan meriview di akhir pekan kedua untuk melihat perkembangannya. Mengapa ini diambil merujuk pengalaman-pengalaman dari berbagai tempat termasuk di Indonesia," ungkapnya.
Pemprov DKI Jakarta juga menyediakan Hotline Corona di 081388376955. (mdk/nof)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya