Apa Arti Witing Tresno Jalaran Soko Kulino? Maknanya Tak Hanya Soal Cinta
Apa arti witing tresno jalaran soko kulino? Ungkapan ini tak hanya membicarakan soal cinta, tapi lebih luas dari itu.
Makna ungkapan ini tak selalu tentang cinta.
Apa Arti Witing Tresno Jalaran Soko Kulino? Maknanya Tak Hanya Soal Cinta
Apa arti witing tresno jalaran soko kulino? Ungkapan ini sering terdengar dalam kata-kata tentang cinta.
Tak bisa dipungkiri, dalam keanekaragaman budaya di seluruh dunia, banyak istilah dan ungkapan yang digunakan untuk merangkai definisi cinta.
Salah satu ungkapan yang cukup populer adalah ungkapan "Witing Tresno Jalaran Soko Kulino."
merdeka.com
-
Kenapa "Witing tresna jalaran saka kulina"? Witing tresna jalaran saka kulina. Witing mulya jalaran wani rekasa. Cinta itu tumbuh lantaran ada kebiasaan, kemakmuran itu timbul karena berani bersusah dahulu.
-
Apa bahasa cinta itu? Asal Mula Love language menggambarkan 5 cara orang menerima dan mengungkapkan cinta dalam suatu hubungan.
-
Apa makna cinta? Banyak orang yang memaknai cinta beraneka makna. Seperti: 'hidup tanpa cinta bagaikan berdiri di tepi tebing yang curam, tanpa cinta rindu yang dirasa seakan gelap gulita. Dan hidup bagaikan sayur tanpa garam. Ada pula yang memaknai cinta seperti pasir yang tidak dapat digenggam terlalu erat.
-
Apa yang dimaksud dengan kata cinta? Kata-kata cinta yang tulus dinilai dapat memperkuat hubungan, memberikan keamanan, hingga meningkatkan keintiman.
-
Kenapa orang perlu pakai kata cinta Bahasa Jawa? Memberikan untaian kata romantis lewat bahasa Jawa dipercaya bisa menjadi bukti unik bahwa Anda adalah orang yang selama ini perhatian pada si doi. Namun siapa sangka, dengan menggunakan bahasa tradisional satu ini kata-kata cinta bisa disulap menjadi suatu hal yang bisa bikin hati doi berdebar.
-
Cinta itu apa? Cinta adalah suatu perasaan atau emosi yang kompleks dan mendalam, sering kali melibatkan afeksi, kasih sayang, dan keterikatan emosional terhadap seseorang atau sesuatu.
Kalimat ini dapat diartikan sebagai pengorbanan tanpa pamrih dan kebersamaan mencapai tujuan. Jadi, "Witing Tresno Jalaran Soko Kulino" merangkum konsep cinta sebagai perjalanan yang penuh dedikasi dan kesetiaan untuk mencapai kebahagiaan bersama.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi tentang apa arti witing tresno jalaran soko kulino yang ternyata begitu luas.
Arti Witing Tresno Jalaran Soko Kulino
Apa arti witing tresno jalaran soko kulino adalah "cinta yang datang atau tumbuh karena terbiasa.
Ungkapan bahasa Jawa ini kini lebih didominasi oleh urusan percintaan. Padahal, tak selamanya ungkapan witing tresno jalaran soko kulino ini hanya bisa digunakan untuk hal tersebut.
Dikutip dari buku Membangun Gerakan Moral di Sekolah, Hafis Muaddab (2011: 40), ditegaskan bahwa witing tresno jalaran soko kulino adalah pepatah Jawa yang memiliki makna bahwa rasa suka atau minat seseorang akan muncul dengan sendirinya karena pembiasaan.
Buku ini juga menjelaskan bahwa manifestasi falsafah pepatah witing tresni jalaran soko kulino sudah lahir dan teruji selama ratusan juta tahun yang lalu. Pepatah ini, jika dibedah kata per kata ke dalam bahasa Indonesia maka akan seperti ini;
- Witing artinya awalnya atau permulaan
- Tresno artinya sayang atau cinta
- Jalaran artinya karena atau sebab
- Soko artinya dari atau sejak
- Kulino artinya kebiasaan atau sering
Banyak hal dalam kehidupan yang bisa dianalogikan dengan ungkapan witing tresno jalaran soko kulino. Baik yang mengacu pada pilihan jurusan kuliah, pilihan pindah ke daerah baru, pilihan pekerjaan, dan banyak pilihan-pilihan lainnya. Segala pilihan ini tentu membutuhkan waktu untuk menjadi sebuah kebiasaan.
Agar Anda mencintai pilihan-pilihan itu, maka Anda harus menjalaninya terlebih dahulu dengan tekun setiap hari. Jika Anda sudah terbiasa dengannya, niscaya Anda akan jatuh cinta atau menyukai pilihan-pilihan yang sudah Anda buat tersebut, apapun alasannya.
Kata-kata Cinta Bahasa Jawa
1. "Tresno iku kadang koyo kopi ijo, legi ning yo enek pait-paite."
(Cinta itu terkadang seperti kopi hijau, manis tapi ada pahit-pahitnya)
2. "Aku tanpamu bagaikan es dawet ra diwei gulo."
(Aku tanpamu bagaikan es dawet tanpa gula)
3. "Tresno kui kadang koyo wifi selama koe ora ngumbar sandi penghunine yo mung siji."
(Cinta itu terkadang seperti wifi selama kamu tidak mengumbar sandi penghuninya ya hanya satu)
4. "Tetese grimis karo tetese tangisanmu, iseh jeru tetesen banyu motone wong tuoku."
(Tetesan gerimis sama tetesan tangismu, lebih dalam tetesan air mata orang tuaku)
5. "Jarene Armada setia kui menyakitkan, tapi nek jareku kui mbebani."
(Katanya Armada setia itu menyakitkan, tapi kalau menurutku itu membebani)
6. "Jaremu lungo tuku sego, lha muleh malah gowo lanangane tonggo."
(Katanya pergi beli nasi, lha pulang malah bawa pasangannya tetangga)
7. "Gendang yo gendang, koplo yo koplo, ojo omong tok! ndang buktekno!"
(Gendang ya gendang, koplo ya koplo, jangan omong doang! mana buktinya!)
8. "Opo ngene iki yen terjebak zona nyaman, ora nek kabar rasane koyo kelangan."
(Apa seperti ini kalau terjebak zona nyaman, tidak ada kabar rasanya seperti kehilangan)
9. "Uwong duwe pacar iku kudu sabar ambek pasangane. Opo meneh sing gak duwe."
(Orang yang punya pacar itu harus bersabar dengan pasangan yang dimilikinya. Apalagi yang tidak punya)
10. "Akeh manungsa ngrasakaken tresna, tapi lalai lan ora kenal opo kui hakekate atresna."
(Banyak manusia merasakan cinta, namun mereka lupa tidak mengenal hakikat cinta sebenarnya)
11. "Ben akhire ora kecewa, dewe kudu ngerti kapan wektune berharap lan kapan wektune kudu mandeg."
(Agar akhirnya tidak kecewa, kita harus mengerti kapan waktunya berharap dan kapan waktunya harus berhenti)
12. "Tresno kui kadang koyo wifi selama koe ora ngumbar sandi penghunine yo mung siji."
(Cinta itu terkadang seperti wifi, selama kamu tidak mengumbar sandi, penghuninya ya hanya satu)
13. "Mungkin aku mung kok anggep payung sing kok parani pas udan terus kok lalekne pas pelangi teko."
(Mungkin aku hanya kamu anggap sebagai payung, yang kamu pakai pas lagi hujan, terus kamu tinggalkan pas pelangi datang)
14. "Yen pancen tresno kudune dijogo ora malah ditinggal gendak an karo wong liyo."
(Kalau memang cinta harus dijaga jangan malah ditinggal pacaran sama orang lain)
15. "Waiting tresno mergo kerep dijak blonjo reno-reno."
(Mencintai karena mau diajak belanja macam-macam)
16. "Omonganmu koyo telo, empuk ning nyereti."
(Perkataanmu seperti ketela, halus tapi nyesek)
17. "Ora perlu muni selamat pagi, lek ujung-ujung e kok uneni selamat tinggal."
(Tidak perlu mengucap selamat pagi, kalau ujung-ujungnya kamu ucapkan selamat tinggal)
18. "Seumpomo kon mileh kangen op bosen aku pileh bosen, mergo aku bosen lek gak ketemu koe."
(Seumpama kamu milih kangen apa bosan, aku pilih bosan karena aku bosan ketika tidak ketemu kamu)
19. "Aku nyatu gung iso mempertahankan, tapi aku iso soal njogo perasaan."
(Aku merasa belum bisa mempertahankan, tapi aku bisa tentang menjaga perasaan)
20. "Ketan yo ketan, koro yo koro, aku sayang tenan ojo kok gae loro."
(Ketan ya ketan, koro ya koro, aku sayang beneran jangan dibuat sakit)
merdeka.com