Bangkitnya Sepatu Cibaduyut yang Melegenda, Hilangkan Imej "Rabu Beli Kamis Rusak"
Merdeka.com - Kawasan Cibaduyut, di Bojongloa Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat telah lama dikenal sebagai sentra sepatu kulit. Ragam jenis produknya bahkan sudah dikenal secara nasional. Sayangnya sepatu Cibaduyut pernah kehilangan imej lantaran dilabeli sebagai produk “Rabu beli Kamis rusak”.
Para perajin pun saat ini sudah mulai bangkit, dengan mengutamakan kualitas produk sehingga mampu bersaing. Tak hanya pasar lokal, sepatu kulit Cibaduyut kini mulai merambah konsumen di mancanegara.
Didin Kurniadi (41) menjadi salah satu perajin yang kini terus beradaptasi dengan perkembangan zaman. Berikut kisahnya.
-
Apa yang terkenal dari Cibaduyut? Cibaduyut sendiri terkenal sebagai pusat industri sepatu yang berkualitas tinggi.
-
Kenapa Cibaduyut terkenal? Salah satu pusat perbelanjaan dan oleh-oleh yang terkenal di Bandung ialah Cibaduyut.
-
Mengapa Cibaduyut jadi tempat wisata? Cibaduyut di Bandung adalah surga bagi pecinta sepatu dan juga menawarkan berbagai tempat wisata yang menarik.
-
Kenapa pabrik sepatu di Cirebon timur terendam banjir? Diduga, sungai tak bisa menampung debit air di wilayah tersebut.
-
Sepatu lokal apa yang populer di Semarang? PATROBAS, merupakan salah satu brand sepatu lokal yang berasal dari Semarang, Jawa Tengah.
-
Kenapa sepatu lokal populer? Penggunaan produk fashion lokal kini sedang menjadi tren yang berkembang pesat. Banyak yang beralih untuk mendukung produk-produk lokal sebagai bagian dari upaya memajukan industri dalam negeri.
Berupaya Menjaga Kualitas Sepatu Cibaduyut Asli
©2022 Dokumentasi Humas Pemkot Bandung/Merdeka.com
Kepada wartawan beberapa waktu lalu, Didin menceritakan bawah ia terjun ke usaha sepatu Cibaduyut karena memiliki tujuan.
Dirinya mengaku jika usaha yang ia lakoni sejak 2007 ini harus dikembalikan masa kejayaannya, dengan memperbaiki kualitas. Hal ini lantaran sepatu Cibaduyut pernah dicap kurang baik, lantaran Rabu beli, Kamis sudah rusak lagi.
"Dulu kan sempat terkenal ya sepatu Cibaduyut tuh 'Bogis' Rabu beli Kamis rusak. Ini kan jadi imej yang memprihatinkan dunia alas kaki di Cibaduyut. Ini jadi motivasi saya bagaimana caranya citra sepatu Cibaduyut ini bisa terangkat kembali. Kita ingin jaga kualitasnya," ujarnya, dikutip dari laman Pemkot Bandung, Selasa (29/11)
Sempat Sepi Sejak 2014
Usaha turun temurun dari orang tuanya ini bukan tanpa kendala. Didin mengaku jika penjualan sepatu Cibaduyut pernah mengalami penurunan penjualan sejak 2014 hingga 2020.
Puncaknya saat masa pandemi Covid-19, karena usahanya hampir bangkrut, padahal di masa kejayaan, produknya bisa terjual ribuan pasang per minggu hingga ke mancanegara.
Ia juga sempat mempekerjakan sebanyak 35 orang karyawan, untuk membantu proses produksi dan penjualannya.
"Sejak 2014 kesini makin menurun, puncak turunnya di 2020 itu pas pandemi," katanya
Manfaatkan Marketplace
Setelah melihat peluang pasar yang mulai membaik, Didin kemudian mulai mencoba menjual produknya dengan memanfaatkan platform online di marketplace.
Untuk menunjang ini, dirinya sempat mengikuti pelatihan secara berkala yang digelar oleh Pemerintah Kota Bandung. Dari situ, produknya bisa dipasarkan secara online dan mengikuti sejumlah pameran. Ini tentu peluang bagus agar produk sepatu Cibaduyut bisa lebih dikenal.
Adapun pelatihan tersebut diikuti oleh 22 perajin dari kawasan tersebut, dan menandai kebangkitan usaha sepatu Cibaduyut.
"Dari 2019 sampai sekarang ini pemasaran online ini sangat efektif ya. Kita sudah siapkan toko toko di marketplace. Dulu costumer saya 100 persen offline, saat pandemi semua menurun. Nah yang membangkitkan sekarang adalah penjualan online," ujar Dindin.
Industri Sepatu Cibaduyut yang Melegenda
©2022 Dokumentasi Humas Pemkot Bandung/Merdeka.com
Sebelumnya, industry sepatu Cibaduyut pertama kali menggeliat di tahun 1920 an. Mulanya terdapat sebuah pabrik sepatu buatan Belanda, yang banyak mempekerjakan warga Indonesia.
Seiring berjalannya waktu, para karyawan lokal itu memutuskan untuk keluar dan membuat usaha sepatunya sendiri. Bermodal ilmu industri sepatu, produk warga Cibaduyut itu kemudian laris manis.
Keadaan ini terus berlangsung sampai 1940an, dengan pekerja yang mencapai hampir 90 orang. Tak berapa lama, warga di kawasan Cibaduyut mulai mengajak anggota keluarga hingga unit usahanya mencapai ratusan di sepanjang jalan kawasan itu.
Sayangnya, kepopuleran sepatu Cibaduyut tergeser oleh sepatu impor dari luar negeri. Walau begitu, sejumlah perajin terus berinovasi dan menjual produknya secara online hingga bisa beradaptasi.
Didin berharap, agar industry turun temurun ini bisa terus bertahan dan disukai selera pasar kekinian.
"Karena minat orang untuk menjadi Perajin sepatu mulai berkurang. Saya gatau 20-30 tahun lagi masih ada tukang sepatu. Solusinya dengan adanya pelatihan yang berkesinambungan, ini untuk menjaga sentra sepatu Cibaduyut semakin maju," tandasnya
(mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sepatu Bata telah hadir di Indonesia sejak 1931. Saat itu, Bata bekerja sama dengan NV, Netherlandsch-Indisch sebagai importir.
Baca SelengkapnyaMungkin masih banyak orang yang mengira jika Sepatu Bata asli indonesia. Padahal, sepatu ini berasal dari Czechoslovakia atau sekarang Republik Ceko.
Baca SelengkapnyaDireksi Sepatu Bata Temui Pejabat Kemenperin, Ungkap Alasan di Balik Tutupnya Pabrik Berusia 20 Tahun
Baca SelengkapnyaPabrik Bata Tutup di Purwakarta hingga PHK Ratusan Pegawai, Ternyata Penyebabnya Karena Ini
Baca SelengkapnyaAngka impor alas kaki dari China mencapai USD 25 juta dalam sebulan.
Baca SelengkapnyaPasar Loak Jatinegara jadi surga bagi pencinta barang bekas. Jangan dilewaktkan.
Baca SelengkapnyaPerusahaan Sepatu Bata didirikan oleh Tomas, Anna dan Antonin Bata pada 21 September 1894 di Zlin, Republik Ceko.
Baca SelengkapnyaPresiden menekankan bahwa tutupnya pabrik perusahaan dalam negeri bernama PT Sepatu Bata Tbk itu tidak menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaTercatat, sebanyak 20.000 pasang sepatu dari koleksi ‘Nusantara’ ludes terjual dalam waktu singkat di platform Shopee.
Baca SelengkapnyaCara memilih sepatu lokal dengan kualitas yang baik dan harga murah.
Baca SelengkapnyaMenurut salah satu pedagang, sikat yang dibuat di Cibiru pernah disejajarkan kualitasnya dengan produksi sikat di Italia. Hasilnya memiliki kualitas yang serupa
Baca SelengkapnyaJakarta Sneakers Day menjadi wadah berkumpul bagi para pecinta sneakers dan komunitas streetwear di Indonesia.
Baca Selengkapnya