Baru Sepekan Ditanami Malah Kena Banjir, Kondisi Sawah di Majalengka Ini Bikin Miris
Merdeka.com - Ratusan hektare sawah di Desa Jatitengah, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat terendam banjir. Padahal padi-padi di sana baru berumur satu minggu.
Salah seorang pemilik sawah, Jayana mengatakan bahwa banjir tersebut membuat dirinya merugi. Bencana banjir tersebut disebutnya sudah berlangsung selama dua hari ini.
“Ini banjirnya karena kemarin hujan deras, ini tertutup semua sawahnya. Kalau tiga hari seperti ini terus padinya bisa mati,” kata Jayana, Senin (19/12) mengutip ANTARA.
-
Apa yang terjadi akibat dampak kemarau di Jateng? Dampak kemarau mulai terasa pada beberapa daerah di Jawa Tengah.
-
Bagaimana kondisi Waduk Jatiluhur saat ini? Seperti terpantau baru-baru ini kondisi air di Waduk Jatiluhur berkurang drastis. Bahkan beberapa area terlihat bagian dasarnya yang juga tampak kering.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
Petani Alami Kerugian hingga Rp5 Juta Per Hektare
ilustrasi sawah terkena banjir ©2020 Liputan6.com/Angga Yuniar
Akibat banjir ini, Jayana mengaku mengalami kerugian hingga Rp5 juta per hektarenya. Ia pun khawatir padi-padinya bisa mati akibat terendam air banjir.
Seperti terpantau di lokasi, banjir merendam hampir seluruh area sawah hingga mirip lautan. Kedalamannya berkisar 20 sampai 30 cm.
“Ini sudah terendam semua, tertutup banjir. Dan biayanya sudah Rp5 juta seperti ini, per hektarenya” kata Jayana.
Sekitar 200 Hektare yang Terendam
Sementara itu, Kepala Desa Jatitengah, Syaiful Aziz, mengatakan jika seluruh area sawah yang terendam banjir mencapai 200-an hektare. Jika kondisi terus seperti ini akan berdampak ke gagal panen karena padi-padi tersebut membusuk.
Menurut dia, banjir ini berasal dari aliran Sungai Cibuaya, yang diketahui meluap karena adanya pendangkalan.
“Di sana kondisinya sangat parah, hampir 200 hektare lahan sawah yang terendam banjir,” kata Syaiful Aziz, kepada wartawan.
Selain Jatitengah, terdapat sejumlah area sawah di desa lain yang ikut terendam banjir, seperti Desa Babad Jurang, Desa Jatitujuh, Desa Biawak, Desa Panyingkiran dan Desa Jatiraga.
Bandara Kertajati Disebut Jati Penyebab
Bencana banjir ini juga diduga kiriman dari sungai-sungai di kawasan Bandara Kertajati, karena alirannya tertutup proyek tersebut. Kondisi ini diperparah dengan adanya penyempitan dan pendangkalan dari Sungai Cibuaya yang membuat air hujan tak tertampung hingga meluap.
Menurut Syaiful Aziz, hingga saat ini belum ada normalisasi sungai sehingga saat hujan deras ditambah kiriman air dari daerah lain menimbulkan banjir.
“Kondisi ini memang sudah lama terjadi, sejak bandara ada. Jadi air dari Kertajati itu masuk ke Sungai Cibuaya semua, sehingga tidak bisa tertampung. Dan yang kita tau, Sungai Cibuaya kan sudah dangkal, juga sempit. Sampai sekarang pun belum ada normalisasi,” katanya.
Pemerintah Desa Jatitengah berharap agar ada tindakan normalisasi Sungai Cibuaya dari Pemerintah Daerah Majalengka sehingga bisa meminimalisir terjadinya banjir di kemudian hari. (mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisinya sudah miring, dengan beberapa bagiannya berlubang. Bahkan, salah satu tali baja penopang beban juga putus.
Baca SelengkapnyaDi tengah-tengah banyaknya kendaraan yang melintas, kondisi itu ternyata tidak menghentikan pelaku yang saling berboncengan langsung memepet korban.
Baca SelengkapnyaWarga Kampung Pakuan, Desa Sukasari, Kecamatan Dawua, Kabupaten Subang Jawa Barat, bahu membahu membersihkan jalan raya dengan cara mengepel.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sebelumnya bocah tersebut dinyatakan hilang lebih dari sepekan atau sejak Kamis, 11 April 2024.
Baca SelengkapnyaDesa ini disebut-sebut bak AC alami yang cocok untuk kabur dari hiruk-pikuk perkotaan.
Baca SelengkapnyaSebanyak tujuh kecamatan teredam banjir dan satu kecamatan lainnya longsor.
Baca SelengkapnyaPegi Setiawan dijenguk orang tuanya, Rudi Setiawan dan Kartini bersama pengacaranya di Mapolda Jabar, Selasa (4/6).
Baca SelengkapnyaSaat ini jejak keberadaan makam Belanda di Kampung Recosari hampir hilang tak bersisa
Baca SelengkapnyaKondisinya mayat memprihatinkan. Tangan dan kaki terikat, serta kepala terbungkus karung
Baca Selengkapnya