Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pernah Jadi Tempat Persembunyian Koruptor, Ini Sejarah Situ Gede Tasikmalaya

Pernah Jadi Tempat Persembunyian Koruptor, Ini Sejarah Situ Gede Tasikmalaya Sejarah Situ Gede Tasikmalaya. ©2021 Liputan6/Merdeka.com

Merdeka.com - Situ Gede menjadi salah satu objek wisata yang kerap dikunjungi wisatawan saat singgah di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Di sini pengunjung bisa menikmati suasana hutan kota yang masih rindang dan dibalut dengan hamparan air tawar yang memesona. Suasana akan terlihat lebih menarik saat memasuki sore hari, dengan pemandangan sunset yang makin membuat wisatawan betah berlama-lama di objek wisata ini.

Selain itu, pengunjung juga bisa menikmati beberapa permainan air yang tersedia, seperti sepeda air hingga rakit bambu dan kayu yang bisa membawa pengunjung hingga ke tengah area danau seluas 47 hektare itu.

Namun di balik pesonanya yang menawan, Situ Gede ternyata pernah dijadikan tempat persembunyian para koruptor di masa lampau. Seperti apa cerita kisahnya? Berikut selengkapnya.

Berawal Dari Adanya Sebuah Desa Bernama Sinjang Moyang

Dilansir dari mediadesa, kawasan Situ Gede Tasikmalaya awalnya merupakan sebuah perkampungan yang dari mulut ke mulut disebut dengan Sinjang Moyang.

Kampung tersebut telah berdiri sejak tahun 1500-an Masehi. Bahkan versi lain menyebutkan jika kampung tersebut sudah ada sejak masa kerajaan Tarumanegara (358 M-669 M).

Keberadaan Sinjang Moyang kerap dicurigai oleh mata-mata beberapa kerajaan Sunda termasuk Galuh karena disinyalir sebagai tempat persembunyian para koruptor yang meresahkan kalangan kerajaan.

Warga Satu Kampung Dibantai

Di tahun 1501 M, kampung tersebut kian tersohor sebagai wilayah persembunyian para koruptor. Hal tersebut berdasarkan pengamatan para utusan kerajaan berjuluk Prajurit Telik Sandi (mata-mata).

Di tahun itu, pasukan Galuh serta kerajaan-kerajaan kecil dari kawasan Garut serta Tasikmalaya mendatangi Sinjang Moyang.

Para pasukan kemudian melakukan pembantaian kepada warga di sana, lantaran dianggap kerap menyembunyikan para koruptor.

Warga Disebut Juga Mendapat Bagian Hasil Korupsi

sejarah situ gede tasikmalaya

©2021 Liputan6/Merdeka.com

Selain karena dianggap menyembunyikan para pencuri kerajaan, alasan pembantaian tersebut dilakukan adalah karena warga di sana juga ikut mendapat bagian dari kejahatan korupsi tersebut seperti emas, intan, dan berlian.

Namun asal usul wilayah tersebut dijadikan sebagai lokasi persembunyian belum diketahui secara pasti.

Adapun penamaan Sinjang Moyang sendiri memiliki arti ‘Penutup Leluhur’, sehingga kisah ini menjadi tenggelam karena mereka menganggap hal tersebut sebagai aib.

Para keturunan sendiri diwanti-wanti agar kisah tersebut tidak menyebar dan menjadi cerita turun-temurun. Dan kisah di balik Situ Gede ini pun perlahan menghilang.

(mdk/nrd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP