Fakta Menarik Seni Silat Pandeglang yang Masih Eksis hingga Sekarang
Merdeka.com - Seni bela diri pencak silat asal Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, masih terus eksis hingga sekarang.
Pernyataan ini disampaikan oleh Ketua Padepokan Pencak Silat Kusuma Sari Saketi, Janali (60). Menurutnya, saat ini sejumlah padepokan silat di Pandeglang masih kebanjiran panggilan pertunjukan hingga membantu pemasukan ekonomi.
"Kita sekarang ini hanya tiga hari dalam satu pekan libur, karena banyak tampil di tempat-tempat hajatan seperti perkawinan dan khitanan," kata Janali, Minggu (31/7), dilansir dari Antara.
-
Apa itu Silat Pelintau? Di Aceh, terdapat sebuah suku bernama Tamiang yang memiliki kesenian tradisional bela diri yang sampai sekarang masih terus lestari, yaitu Silat Pelintau.
-
Di mana Silat Pelintau berasal? Asal-usul Mengutip situs resmi Kemendikbud, nama Silat Pelintau diadaptasi dari Bahasa Tamiang yaitu 'Pelin' dan 'Tau'. Arti 'Pelin' adalah semua, sedangkan 'tau' berarti tahu.
-
Siapa pencipta Silat Pelintau? Silat Pelintau tercipta pada tahun 1953 oleh Maha Guru OK Said bin Unus yang merupakan putra asli Tamiang.
-
Kenapa Silat Pelintau diajarkan kepada pemuda Tamiang? Tujuan diajarkannya ilmu bela diri ini kepada pemuda Suku Tamiang untuk melindungi diri dan tujuan utamanya untuk mengusir kolonial Belanda dari tanah Tamiang.
-
Apa itu Silat Beksi? Silat Beksi kemudian berkembang bukan hanya sebagai seni bela diri, melainkan untuk melindungi anggota keluarga maupun orang-orang baik di sekitar.
-
Apa itu Silat Perisai? Silat Perisai di Kabupaten Kampar kini dibawakan sebatas kesenian pertunjukan untuk menyambut tamu penting dan juga sebagai hiburan masyarakat. Pertunjukan Seni Pencak Melansir dari situs kebudayaan.kemdikbud.go.id, Silat Perisau adalah sebuah seni pertunjukan dari Seni Pencak.
Pernah Pentas hingga Luar Daerah
Keunikan pencak silat khas Pandeglang memang menarik banyak pihak. Bahkan padepokan milik Janali pernah pentas hingga Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Bali. Pesanan pertunjukan masih terus datang silih berganti, hingga Janali dan anggotanya kewalahan.
Namun saat ini, dirinya memiliki sekitar 30 anggota dan membatasi hari untuk libur. Itu dimaksudnya untuk menjaga stabilitas kesehatan. Sebab, permainan seni pencak silat ini menguras tenaga, dengan durasi delapan jam dalam sekali permainan.
©2022 dokumentasi Dispora Banten/ Merdeka.com
Menyandingkan dengan Kesenian Debus BantenDalam permainan pencak silat tersebut, ditampilkan sejumlah jurus yang dikembangkan oleh Persatuan Pencak Silat Indonesia ( PPSI), Persatuan Pendekar Persilatan Seni dan Budaya Banten Indonesia (PPPSBBI), serta Kesenian Tradisional (Kesti) Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir (TTKKDH).
Uniknya, turut disandingkan juga permainan seni bela diri debus, yang sudah tersohor sejak lama di Banten.
"Kami mempermainkan juga seni bela diri debus khas Banten dengan memperagakan kekebalan tubuh dengan menggunakan senjata tajam, tetapi kebal dari bacokan senjata tajam itu maupun siraman air keras," katanya.
Tarif Nanggap Pencak Silat Pandeglang
Untuk tarif menanggap seni pencak silat asli Pandeglang tersebut, bervariasi dan biasanya tergantung jarak. Untuk bermain di sekitar wilayah Kabupaten Pandeglang, biasanya besaran tarif antara Rp3 juta sampai Rp5 juta.
Untuk wilayah Tangerang, Jakarta, Bandung berkisar antara Rp7 juta sampai Rp10 juta. Janali mengaku, saat pentas di Provinsi Bali dan NTB pihaknya pernah diberi tarif satu orang dibayar Rp1 juta dengan total Rp30 juta.
Dulu Dipakai untuk Lawan PenjajahSementara, Ketua Padepokan Pencak Silat Kusuma Jaya Desa Kadu Royok Cisata Kabupaten Pandeglang, Roni (50) mengatakan jika dirinya terus berusaha untuk melestarikan seni bela diri pencak silat ini sebagai penerus orang tua dan buyutnya.
Dahulu, seni bela diri tersebut merupakan warisan sejak zaman penjajahan, di mana banyak tentara Belanda yang tewas saat melawan jawara silat dari Banten.
"Banyak tentara Belanda yang tewas ketika melawan para pendekar Banten," katanya.
Saat ini, kata roni, perkembangan seni bela diri pencak silat sendiri sudah menjadi hiburan masyarakat yang bisa membantu pendapatan ekonomi dari para pelakunya.
"Kami selama sepekan bisa menghasilkan Rp20 juta dengan lima kali pentas sehingga bisa membantu ekonomi sebanyak 20 anggotanya," katanya, dilansir dari Antara.
Dinilai Lebih Aman dari Hiburan Dangdut
Saat pementasan, permainan seni pencak silat selalu didukung dengan irama kendang, gong dan terompet yang mengiringi para pesilat dalam memperagakan jurus silat.
Sementara itu, Samsudin (50), warga Pulosari Pandeglang mengatakan dirinya pernah mengundang seni pencak silat untuk merayakan pesta pernikahan anaknya.
Selama ini, katanya, hiburan pencak silat dinilai lebih aman ketimbang mengundang hiburan musik dangdut.
(mdk/nrd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Silat Perisai di Kabupaten Kampar kini dibawakan sebatas kesenian pertunjukan untuk menyambut tamu penting dan juga sebagai hiburan masyarakat.
Baca SelengkapnyaTari Dulang, kesenian tradisional penuh makna warisan dari Kesultanan Langkat.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo dinilah telah memberikan perhatian lebih terhadap wayang kulit dan kesenian lainnya, selama menjabat Gubernur dua periode.
Baca SelengkapnyaTari Kain, kesenian tradisional yang mirip dengan gerakan-gerakan silat dan dimainkan oleh kaum pria di Pesisir Selatan.
Baca SelengkapnyaKarena daya tariknya yang kuat, kalangan Belanda di sana bahkan sampai “terhipnotis”.
Baca SelengkapnyaPAN dinilai konsisten mengakomodir para pelaku seni, khususnya di Madiun.
Baca SelengkapnyaSebagian besar masyarakat di dusun tersebut berprofesi sebagai pengrajin wayang kulit. Keahlian mereka sudah diwariskan secara turun-temurun
Baca SelengkapnyaKeunggulan dari perguruan silat ini di antaranya mengajarkan keilmuan fisik dan juga pengelolaan mental serta spiritual.
Baca SelengkapnyaSalah satu budaya lokal Minangkabau yang memadukan seni tari, musikal, drama, dan beda diri ke dalam satu kesatuan yang harmonis.
Baca SelengkapnyaMata pencaharian sebagai perajin keris telah diwariskan secara turun-temurun, melintasi berbagai era peradaban.
Baca SelengkapnyaTayub merupakan tari pergaulan yang dalam perwujudannya bisa bersifat romantis dan bisa pula erotis.
Baca SelengkapnyaPertunjukannya selalu dinanti dan bisa “menghipnotis” penonton. Bahkan, mereka juga rela berdandan ala koboy sampai badut saat menari Kliningan Bajidoran.
Baca Selengkapnya