Fase Demam Berdarah pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu
Penting bagi orang tua untuk mengetahui fase-fase demam berdarah pada anak, agar bisa mengenali gejala-gejala awal dan memberikan penanganan yang sesuai.
Fase-fase demam berdarah melibatkan perkembangan gejala yang dapat berubah seiring waktu.
Fase Demam Berdarah pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu
Demam berdarah adalah salah satu penyakit yang sering muncul, terutama di negara-negara tropis seperti Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes. Penyakit ini bisa menimbulkan gejala yang berat dan bahkan bisa menyebabkan kematian jika tidak ditangani dengan tepat.
-
Apa tanda-tanda demam berdarah pada anak? Tanda-tanda demam berdarah pada anak biasanya ditandai dengan demam tinggi 3 hingga 14 hari. Awalnya, kondisi ini tidak menunjukkan tanda-tanda gejala sama sekali. Terutama bagi anak yang sebelumnya belum pernah menderita DBD.
-
Apa saja gejala demam pada anak? Gejala demam pada anak adalah peningkatan suhu tubuh yang mencapai 38°C atau lebih bila diukur dengan termometer. Gejala lain yang dapat menyertai demam pada anak tergantung pada penyebabnya.
-
Apa gejala demam berdarah? Demam yang tiba-tiba meningkat adalah salah satu tanda yang mengindikasikan adanya demam berdarah dengue (DBD). Selain itu, gejala lain yang sering muncul adalah nyeri otot dan mual. 'Tadinya anteng-anteng saja tetapi tiba-tiba demam tinggi, kalau itu disertai gejala pegal, linu, nyeri otot, nyeri di belakang mata atau mual, itu sangat dicurigai demam berdarah,' kata Dr dr Leonard Nainggolan, SpPD-KPTI dalam diskusi Waspada Penyakit DBD pada Selasa (24/10/2023).
-
Apa gejala demam berdarah yang harus diwaspadai? Beberapa gejala yang harus diwaspadai oleh orangtua saat anak mengalami perburukan DBD antara lain tidak adanya perbaikan kondisi setelah suhu tubuh menurun, anak terus menolak makan dan minum, nyeri perut hebat, lemah, lesu, dan keinginan anak untuk terus tidur. Selain itu, perubahan perilaku seperti marah-marah, pucat, tangan dan kaki yang dingin, perdarahan, serta tidak buang air kecil lebih dari 4-6 jam juga perlu diperhatikan.
-
Kenapa anak rentan demam berdarah? Imran mengungkapkan bahwa kematian pada usia anak-anak akibat DBD disebabkan oleh imunitas mereka yang belum sebaik kelompok usia produktif. Selain itu, anak-anak sering kali kesulitan mendeskripsikan gejala yang mereka rasakan, sehingga gejala perburukan sering terlambat terdeteksi dan anak baru mendapatkan penanganan ketika sudah dalam kondisi kritis.
-
Mengapa demam terjadi pada anak? Demam merupakan respons alami tubuh terhadap infeksi atau penyakit.
Anak-anak merupakan kelompok yang paling rentan terhadap demam berdarah, karena daya tahan tubuh mereka yang masih lemah. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui fase-fase demam berdarah pada anak, agar bisa mengenali gejala-gejala awal dan memberikan penanganan yang sesuai.
Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang fase-fase demam berdarah pada anak, dan juga kemungkinan gejala-gejala yang muncul.
Penyebab Demam Berdarah
Penyebab demam berdarah adalah virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Nyamuk ini biasanya aktif dan menggigit pada pagi dan sore hari. Nyamuk ini juga suka berkembang biak di genangan air yang tenang dan bersih, seperti ban bekas, tempat minum hewan, atau bak mandi.
Virus dengue terdiri dari empat jenis, yaitu DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4. Jenis virus yang menginfeksi seseorang diduga mempengaruhi gejala dan tingkat keparahan demam berdarah. Namun, hal ini masih perlu diteliti lebih lanjut.
Seseorang yang sembuh dari demam berdarah akibat salah satu jenis virus dengue akan mendapatkan kekebalan seumur hidup terhadap jenis virus tersebut. Namun, jika ia terinfeksi oleh jenis virus dengue yang lain, risiko mengalami gejala yang lebih berat akan meningkat. Oleh karena itu, pencegahan demam berdarah tetap perlu dilakukan meskipun sudah pernah sembuh dari penyakit ini.
Fase-fase Demam Berdarah pada Anak
Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes. Penyakit ini bisa menyerang anak-anak maupun orang dewasa, tetapi gejala dan penanganannya bisa berbeda. Berikut adalah fase-fase demam berdarah pada anak dan penjelasannya:
Fase demam
Fase ini terjadi sekitar 4-15 hari setelah gigitan nyamuk yang membawa virus dengue. Gejala utama yang muncul adalah demam tinggi yang bisa mencapai 40 derajat Celsius. Demam ini biasanya berlangsung 2-7 hari dan sering terjadi saat malam hari. Selain demam, anak juga bisa mengalami nyeri otot, sendi, kepala, dan tenggorokan, serta ruam dan bintik merah di kulit.
Fase ini juga ditandai dengan penurunan jumlah trombosit dan sel darah putih dalam darah. Pada fase ini, anak perlu banyak minum air putih untuk mencegah dehidrasi dan mengonsumsi obat penurun demam yang diresepkan dokter. Hindari obat-obatan yang mengandung aspirin atau ibuprofen karena bisa meningkatkan risiko perdarahan.
Fase kritis
Fase ini terjadi ketika demam mulai menurun, biasanya pada hari ke-4 sampai ke-5. Pada fase ini, kondisi anak bisa memburuk karena terjadi kebocoran plasma dari pembuluh darah ke jaringan tubuh. Hal ini bisa menyebabkan syok, perdarahan, dan gagal organ. Gejala yang bisa muncul pada fase ini adalah perut kembung, muntah, sesak napas, denyut jantung cepat, tekanan darah rendah, dan kulit dingin dan lembap.
Fase ini merupakan fase yang paling berbahaya dan membutuhkan penanganan medis segera. Anak perlu dirawat di rumah sakit dan mendapatkan cairan infus, transfusi darah, dan obat-obatan sesuai kebutuhan.
Fase pemulihan
Fase ini terjadi ketika kebocoran plasma berhenti dan cairan kembali ke pembuluh darah. Fase ini biasanya dimulai pada hari ke-6 sampai ke-7. Pada fase ini, kondisi anak mulai membaik dan demam sudah hilang.
Gejala yang bisa muncul pada fase ini adalah gatal, nafsu makan meningkat, dan urine banyak. Fase ini juga ditandai dengan peningkatan jumlah trombosit dan sel darah putih dalam darah. Pada fase ini, anak masih perlu istirahat cukup dan mengonsumsi makanan bergizi. Anak juga perlu kontrol rutin ke dokter untuk memantau perkembangan kesehatannya.
Kenapa Anak Mudah Terkena Demam Berdarah?
Anak-anak mudah terkena demam berdarah karena beberapa alasan, antara lain:
- Daya tahan tubuh yang lebih rendah. Anak-anak belum memiliki sistem kekebalan tubuh yang sempurna, sehingga lebih rentan terhadap infeksi virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes. Selain itu, anak-anak juga lebih sering berada di dalam ruangan, di mana nyamuk Aedes lebih mudah berkembang biak dan menggigit.
- Paparan virus dengue yang beragam. Ada empat jenis virus dengue, yaitu DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4. Seseorang yang sembuh dari demam berdarah akibat salah satu jenis virus dengue akan mendapatkan kekebalan seumur hidup terhadap jenis virus tersebut. Namun, jika ia terinfeksi oleh jenis virus dengue yang lain, risiko mengalami gejala yang lebih berat akan meningkat. Anak-anak yang sering bermain di luar rumah atau di sekolah mungkin lebih sering terpapar oleh virus dengue yang berbeda-beda, sehingga lebih mudah terkena demam berdarah.
- Faktor lingkungan. Iklim tropis seperti di Indonesia merupakan kondisi yang ideal bagi nyamuk Aedes untuk berkembang biak dan menularkan virus dengue. Musim hujan yang lama juga meningkatkan jumlah genangan air yang bisa menjadi tempat bersarang bagi nyamuk Aedes. Selain itu, kebiasaan buruk seperti buang sampah sembarangan, jarang menguras bak mandi, atau menumpuk baju kotor di rumah juga bisa menarik nyamuk Aedes untuk datang.
Gejala Demam Berdarah pada Anak
Gejala-gejala demam berdarah pada anak adalah sebagai berikut:
- Demam tinggi. Anak akan mengalami demam yang mencapai 40 derajat Celsius atau lebih, yang biasanya berlangsung selama 2-7 hari. Demam ini terjadi karena virus dengue menyerang sistem kekebalan tubuh anak.
- Nyeri. Anak akan merasakan nyeri di berbagai bagian tubuh, seperti kepala, belakang mata, otot, sendi, dan tulang. Nyeri ini disebabkan oleh peradangan yang terjadi akibat infeksi virus dengue.
- Ruam. Anak akan mengalami ruam atau bintik-bintik merah di sebagian besar tubuh, terutama pada hari ketiga atau keempat demam. Ruam ini terjadi karena gangguan pada pembuluh darah kecil akibat virus dengue.
- Pendarahan. Anak akan mengalami pendarahan ringan dari hidung, gusi, atau kulit. Pendarahan ini terjadi karena penurunan jumlah trombosit atau sel darah pembeku akibat virus dengue. Pada kasus yang parah, anak bisa mengalami muntah darah, buang air besar berdarah, atau perdarahan dalam organ.
- Mual dan muntah. Anak akan merasa mual dan muntah, terutama saat demam tinggi. Mual dan muntah ini terjadi karena gangguan pada saluran pencernaan akibat virus dengue. Muntah yang berlebihan bisa menyebabkan dehidrasi dan gangguan elektrolit.
- Tidak nafsu makan. Anak akan kehilangan nafsu makan atau enggan menyusu, terutama saat demam tinggi. Hal ini terjadi karena perubahan selera akibat virus dengue. Kurangnya asupan makanan dan minuman bisa menyebabkan kekurangan gizi dan cairan.