Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Fungsi Bimbingan Konseling di Sekolah, Bantu Kembangkan Potensi Siswa

Fungsi Bimbingan Konseling di Sekolah, Bantu Kembangkan Potensi Siswa Ilustrasi guru. ©Shutterstock/Monkey Business Images

Merdeka.com - Bimbingan konseling merupakan bagian penting bagi anak-anak, dan sekolah menjadi salah satu yang berperan besar dalam memberikan fasilitas tersebut kepada siswanya.

Selain dituntut untuk memiliki perilaku yang baik, terkadang pikiran muda yang ada di kepala siswa membutuhkan bimbingan untuk memoles kepribadian mereka. Melalui konseling, anak diberikan nasehat tentang bagaimana mengelola dan menangani konflik emosional dan masalah pribadi.

Bimbingan konseling di sekolah akan membantu siswa menangani masalah atau hal-hal di luar bidang praktik mengajar. Meski begitu, secara tidak langsung bagian ini juga ikut mendukung pencapaian tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah. Kegiatan ini dilakukan melalui pengabdian khusus kepada seluruh siswa dalam rangka mengembangkan dan memanfaatkan secara maksimal kemampuan mereka masing-masing.

Tapi, apa itu bimbingan konseling yang biasa disingkat BK?

Menurut Surat Keputusan Mendikbud No. 025/1995 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, menyebutkan bahwa Bimbingan dan Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik perorangan maupun kelompok, agar mandiri dan berkembang secara optimal. Selain itu, bimbingan yang diberikan juga meliputi bimbingan sosial, belajar, karir, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.

Bimbingan konseling ini tentu saja memiliki fungsi dan tujuan. Dalam artikel kali ini kami akan membahas apa saja fungsi bimbingan konseling di sekolah.

Bimbingan Konseling

Sebelum membahas fungsi bimbingan konseling di sekolah, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu bimbingan dan konseling.

Secara etimologis, kata bimbingan adalah terjemahan dari kata “guidance” dalam bahasa Inggris, yang memiliki arti menunjukkan ataupun membantu. Sementara menurut istilahnya, bimbingan dapat diartikan sebagai suatu bantuan atau tuntunan.

Sedangkan konseling berasal dari bahasa latin consilium, yang memiliki arti menyerahkan atau menyampaikan. Secara umum, konseling dapat dimaknai sebagai proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh seorang ahli (pembimbing/konselor) kepada individu yang mengalami masalah.

Kemudian dikutip dari laman itjen.kemdikbud.go.id, para ahli menyampaikan berbagai pendapat mengenai bimbingan dan konseling.

Abu Ahmadi (1991: 1) berpendapat bahwa bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu (peserta didik) agar mengembangkan diri secara optimal melalui potensi yang dimiliki dengan jalan memahami diri, lingkungan, mengatasi hambatan guna menentukan rencana masa depan yang lebih baik.

Kemudian Bimo Walgito (2004: 4-5) mendefinisikan bimbingan sebagai bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan-kesulitan hidupnya, agar individu dapat mencapai kesejahteraan dalam kehidupannya.

Sedangkan konseling, Jones (Insano, 2004 : 11) berpendapat bahwa konseling merupakan suatu hubungan profesional antara seorang konselor yang terlatih dengan klien. Hubungan ini biasanya bersifat individual atau seorang-seorang, meskipun kadang-kadang melibatkan lebih dari dua orang.

Dari semua pendapat yang telah disebutkan, dapat dirumuskan dengan singkat bahwa bimbingan konseling adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling (face to face) oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi, serta memanfaatkan potensi yang ada pada diri dan sarana yang ada, agar individu atau kelompok individu dapat memahami dirinya sendiri untuk mencapai perkembangan yang optimal.

Tujuan dan Fungsi Bimbingan Konseling

Tujuan Bimbingan Konseling

Dikutip dari konseling.bpkpenaburjakarta.or.id, tujuan dari bimbingan dan konseling secara khusus untuk membantu peserta didik agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangannya, yang meliputi:

  • Aspek Pribadi-Sosial
  • Aspek Belajar (Akademik)
  • Karier
  • pranikah di palestina

    ©REUTERS/Suhaib Salem

    Fungsi Bimbingan Konseling

    Fungsi bimbingan konseling terkadang tidak mendapatkan perhatian dari para siswa. Padahal, fungsi bimbingan konseling ini juga ikut berperan dalam perkembangannya di sekolah. Fungsi bimbingan konseling di sekolah antara lain adalah sebagai berikut:

  • Pemahaman. Membantu peserta didik untuk memahami dirinya dan lingkungan sekitarnya agar dapat mengembangkan potensi dirinya secara optimal dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.
  • Fasilitasi. Memberi kemudahan dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, serasi, selaras, dan seimbang seluruh aspek dalam diri peserta didik.
  • Penyesuaian. Peserta didik dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif.
  • Penyaluran. Membantu peserta didik untuk menentukan kegiatan ekstrakurikuler, jurusan atau program studi, dan memantapkan penguasaan karier yang sesuai dengan kemampuan, minat, dan bakat.
  • Adaptasi. Membantu proses mengajar untuk menyesuaikan program pendidikan dengan latar belakang pendidikan, kemampuan, minat, dan bakat peserta didik.
  • Pencegahan/Preventif. Mengantisipasi berbagai masalah yang dapat terjadi dan berupaya untuk mencegahnya, agar tidak dialami oleh peserta didik.
  • Perbaikan. Memperbaiki kekeliruan peserta didik dalam berpikir, berperasaan, dan bertindak dengan melakukan intervensi (memberi perlakuan) agar pola pikir peserta didik menjadi sehat, rasional dan perasaan yang tepat kepada tindakan yang produktif dan normatif.
  • Penyembuhan/Kuratif. Pemberian bantuan kepada peserta didik yang telah mengalami masalah pribadi, sosial, belajar, maupun karier.
  • Pemeliharaan. Membantu peserta didik agar dapat menjaga dan mempertahankan situasi kondusi yang telah tercipta dalam dirinya agar terhindar dari penurunan produktivitas diri.
  • Pengembangan. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dengan memfasilitasi perkembangan peserta didik. Untuk itu, program bimbingan harus sistematis dan berkesinambungan dalam upaya membantu peserta didik mencapai tugas-tugas perkembangannya.
  • (mdk/ank)
    Geser ke atas Berita Selanjutnya

    Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
    lihat isinya

    Buka FYP